Happy reading
Fajar hampir tiba dan saat ini semua orang terlelap dalam tidurnya. Bahkan Nava pun ikut terlelap disamping Fuza yang masih berada dalam wujud kecilnya.
"Nava, bangun ...." Luffy mengguncang tubuh Nava dengan perlahan. Memanggil kesadaran gadis itu setelah dia terlelap cukup lama dalam mimpinya.
"Nava ...." Lagi-lagi Luffy mencoba membangunkan Nava sementara kru yang lain sudah terbangun sebelumnya karena perdebatan Nami dan Luffy beberapa saat lalu.
"Nava, bangun. Kita akan mencari emas lalu pergi dari sini," ungkap pria itu, berbisik dengan suara amat pelan agar penduduk langit tidak mendengarnya.
Nava membulatkan matanya. Seketika gadis itu langsung terbangun dengan senyum lebar di wajahnya. "Emas?" Tanyanya memastikan.
Luffy dengan cepat mengangguk. Dia menarik tangan gadis itu, berjalan mengendap-endap disaat penduduk langit masih tertidur setelah lelah berpesta semalaman.
"Bagaimana kau bisa tahu ada emas di sini Luffy?" Tanya Nava dengan tubuh merinding. Dia tidak menduga Luffy akan menemukan emas di dalam perut ular besar, terlebih lagi ular itu terlihat santai saat berpesta semalam. Apakah perutnya baik-baik saja dengan emas dan puing-puing bangunan mengendap di sana?
"Sebelumnya aku terjebak dalam perut ular ini," ungkap Luffy.
Izinkan Nava berkata 'wow' ....
Nava, Luffy, Nami, Sanji, Zoro, dan Chopper menggunakan kesempatan saat ular besar itu masih tertidur dan mengambil semua emas yang ada perutnya. Sementara itu, Ussop terlihat sangat menginginkan dial, jadi dia berniat menukar barang-barangnya dengan dial. Kebetulan Nava juga menginginkannya, jadi dia meminta Ussop memberinya beberapa nanti.
Bahkan ternyata tidak hanya emas, ada beberapa perhiasan yang bernilai lebih tinggi dari itu. Ada yang memiliki batu ruby, emerald, saphire, dan batu-batu berharga lainnya sebagai penghias. Ada kalung mutiara berkualitas tinggi juga.
"Indah sekali," puji Chopper. Emas berbentuk lonceng yang dia pegang kini bersinar. Warna kuning menyala menandakan seberapa murni emas itu.
Nava mengangguk setuju. Belum pernah dia melihat emas semurni ini dalam jumlah yang banyak.
"Oi, Nava ...," panggil Luffy pada gadis berambut pirang yang kini tengah membungkus emas yang dia ambil dengan kain.
"Huh? Nani?" Nava menolehkan wajahnya. Menatap Luffy dengan tatapan penuh tanya.
Pemuda itu tiba-tiba menarik pergelangan tangannya, lalu seulas senyuman terlukis di wajah. "Ini terlihat cocok denganmu." Ia memasangkan dua pasang gelang emas yang terlihat identik dengan ukiran naga menghiasinya pada kedua pergelangan tangan Nava.
Nava terperangah. Gelang itu begitu bersinar dan ukurannya pun terlihat sangat pas di tangannya. Belum lagi masing-masing gelangnya memiliki ukiran naga yang berbeda membuatnya nampak unik.
"Apakah ini boleh untukku Luffy? Bukankah kita akan menjual emas ini agar mendapatkan uang?"
"Jika hanya mengambil satu dua pasang gelang tidak akan berpengaruh apapun. Masih banyak emas yang kita punya."
"Arigatou, Luffy."
《☆》
"Kenapa Robin lama sekali?" Keluh Luffy. Ia memegangi emas dipunggungnya dengan wajah lesu.
Tidak ada yang tahu Robin pergi kemana. Wanita itu tiba-tiba menghilang saat semua orang kecuali Ussop sibuk mengumpulkan emas.
Perutnya kini mulai berbunyi karena lapar. Sejak pagi belum ada satu makanan pun yang dia makan karena harus mengumpulkan emas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...