17.

1.2K 163 34
                                    

Happy reading

"Sudah kubilang kembalikan!" Pekik Zoro.

Luffy bersikeras menolak. "Tidak, itu milikku!"

Nava melirik ke arah dua orang yang kini tengah meributkan makanan itu. Gadis itu termangu. Entah untuk apa mereka meributkan hal itu.

"Bisakah kalian berdua DIAM?!" Tegur Nami sambil memukuli keduanya. Seketika Zoro dan Luffy langsung tumbang akibat pukulan cinta dari Nami.

"Kalian cepat berkemas," perintah Nami. "Kita akan segera ke Yuba."

Tapi, Luffy tidak mendengarkan ucapan Nami sama sekali. Atensi pemuda itu justru kini beralih pada daging yang tiba-tiba saja terbang. "Sugoi! Sugoi lho!"

"Daging itu bisa bicara," pekiknya senang.

Nami terlihat heran. "Apa? Luffy, memangnya ada apa?"

Namun Luffy malah mengabaikan ucapan Nami dan mengejar daging yang melayang-layang di udara.

"Luffy!"

"Ya ampun, mau kemana dia itu?" tanya Zoro saat melihat kepergian Luffy.

Nava saling berpandangan dengan Ace. "Adikmu tuh," sindirnya. Ekspresi keduanya terlihat datar sampai-sampai orang akan mengira mereka bermusuhan.

"Calon masa depanmu tuh."

Nava mengerucutkan bibirnya kesal. Pipinya kini bersemu merah saat Ace menyindirnya seperti itu. Padahal seharusnya gadis itu kesal, tapi entah kenapa dia malah senang. Semoga saja di masa depan tidak akan ada yang mencoba merebut Luffy darinya.

(Author bi like : saya menantikan pertemuan Hancock dan Nava 😎😎😎)

Dorr

Tiba-tiba terdengar suara tembakkan yang cukup keras tak jauh dari tempat mereka berada saat ini. Nava menggigit kukunya dengan sedikit raut cemas di wajahnya. Pikirannya langsung melayang pada Luffy. Senjata api mungkin tidak bekerja pada Luffy karena tubuhnya terbuat dari karet, tapi tetap saja dia gelisah.

"Apa itu?" pekik Vivi kaget.

"Suara tembakan walau pun sepertinya itu hanya pistol biasa," sahut Nava dengan suara pelan.

Mengingat bisa saja ada korban yang jatuh terkena tembakkan, Nava dan yang lainnya bergegas menghampiri sang sumber suara dan memeriksa keadaan.

Nava kembali termangu. Gadis itu bisa melihat Ace bersama dua anak kecil. "Sejak kapan kau ada di sana Ace?" tanya gadis itu. Ace hanya tersenyum tipis tanpa menjawab pertanyaan itu. Rasanya Nava seperti sedang bermain tebak-tebakkan dengan pria api satu ini.

"Siapa mereka?" tanya Ussop.

"Kami punya permintaan untukmu. Kami ingin kau menemukan dan menangkap seseorang! Jika kau berhasil menangkapnya, akan kuberi 1 juta berry!" Pekik anak kecil itu.

Mendengar sejumlah besar uang itu, Nami langsung terlihat antusias. "Satu juta Berry?"

"Sepertinya Nami sangat suka uang," pikir Nava saat melihat sorot mata Nami berubah.

"Mungkin aku tidak bisa membayarnya sekarang, tapi jika sudah dewasa nanti, aku pasti akan membayarmu!" Anak itu terlihat bersikukuh meminta bantuan Ace. "Tangkaplah orang ini!" UJar anak ekcil itu sambil menunjukkan Ace sebuah foto.

Ace mengambil foto itu dari tangan mereka dan melihatnya secara seksama.

"Untuk mencarinya, aku dan adikku menjelajahi seluruh jalur dari lahan pertikaian."

Nava menatap kedua anak kecil itu. "Bocah, kenapa kau mencari orang itu? Apa dia melakukan hal buruk pada kalian?" tanya gadis itu dengan nada ketus seperti biasanya.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang