7.

2.2K 250 8
                                        

Happy reading

Di bawah padang pasir yang panas, Nava terus melangkahkan kakinya. Cuaca panas ini membuat gadis itu berdecak kesal sepanjang perjalanan.

Dalam hati gadis itu terus mengeluh walau dia belum mengucapkan apa pun dan hanya terus berjalan.

"Apa kau lelah, Nava?" tanya Ace yang sedari tadi hanya terkekeh melihat Nava yang memasang raut wajah kesalnya.

"Tidak aku baik," jawab gadis itu dengan cepat.

Kenyataannya, boro-boro baik. Walau gadis itu lelah dan ingin meneteskan keringat, air sama sekali tak keluar dari tubuhnya akibat panas yang menjadi-jadi di atas tanah berpasir itu.

"Berhentilah mengeluh dalam hati. Bilang saja jika kau lelah dan kepanasan," ujar Ace yang seolah memahami isi pikiran Nava.

Gadis itu menggigit bibirnya pelan. "Sepertinya kau benar-benar seorang cenayang yang berbakat Ace."

Ace terkekeh pelan. Pria itu dengan pelan mengusap kepala Nava sambil sesekali mengacak-acak rambut gadis itu.

"Salahkan dirimu sendiri yang selalu mudah ditebak."

Gadis itu mengembungkan pipinya sambil mengerucutkan bibirnya kesal. "Sejak lahir aku sudah begini, payah," cibirnya.

Ace kembali tertawa pelan. Baginya sikap Nava yang seperti itu memang selalu menggemaskan.

Untuk sesaat pria itu menatap Nava dengan tatapan penuh keseriusan. Matanya terlihat tengah menelisik, mencari tahu sesuatu tentang gadis itu yang tak bisa dia tebak.

Nava sedikit merasa tak nyaman dengan tatapan itu. Matanya tak bisa diam, mencoba melirik ke sana kemari, menghindari tatapan Ace.

"A-apa?"

Ace tersenyum jahil. "Sejak kapan kau menyukai Luffy?"

Nava terbatuk-batuk mendengar ucapan Ace. Gadis itu seketika langsung merasa udara disekitarnya menghilang serta sesak di dadanya.

Pernyataan Ace langsung menusuk tepat di jantungnya.

"D-darimana k-ka-kau tahu a-ak-aku menyu-nyukai Luffy chan?" ucap Nava dengan suara yangbhampir tak bisa di dengar oleh orang-orang disekitarnya.

Ace terkekeh pelan. Wajahnya terlihat senang sekali menggoda Nava terlebih lagi kelihatannya pria itu sekarang tahu bagaimana caranya mengerjai gadis itu.

Ace menyunggingkan senyum jahatnya. "Oh, tentu saja dengan melihat sikapmu belakangan ini ... ditambah lagi kau tak pernah bersikap ba-"

Belum sempat Ace menyelesaikan kata-katanya, gadis itu dengan cepat membekap mulut Ace karena pria itu mulai berbicara yang tak perlu.

"Aku selalu bersikap BAIK kok. Iya 'kan ACE?!"

Sambil melebarkan senyum penuh makna, gadis itu berkata dengan penuh penekanan seolah meminta Ace itu mengiyakan saja pernyataannya.

Ace dengan cepat mengangguk sebelum masalah lain mungkin saja menghantamnya dengan keras.
"Seram."

《☆》

Setelah begitu lama berjalan melewati padang pasir di bawah sinar matahari, akhirnya mereka sampai di Kota Erumalu yang sudah tertimbun pasir dan terlihat tak berpenghuni sama sekali.

Gadis itu menatap nanar sekitarnya. Sebuha kota dengan bangunan yang berdiri di atas tanas terlihat begitu berantakan dan hancur. Pohon-pohon kering dan tidak ada kehidupan atau pun air di sana.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang