Padahal aku bilang mau hiatus, tapi nggak tahan pengen update so,
Happy reading all
Nava menatap pria dihadapannya lamat-lamat. Wajah asing yang tak pernah dia lihat sebelumnya membuat gadis itu jadi mencurigai kalau orang itu mungkin saja penguntit atau semacamnya.
Sudahlah, lupakan tentang orang itu dulu. Nava cepat-cepat keluar dari dalam air. Dia hampir saja kehabisan napasnya tadi. Gadis itu terengah-engah, berusaha menghirup oksigen sebanyak yang dia bisa.
Tiba-tiba orang itu juga ikut menampakkan wajahnya kepermukaan. Kulit birunya yang perlahan terkena pantulan cahaya matahari berkilau bagaikan intan permata.
Nava dibuat terkesima. Sebenarnya makhluk apa itu? Rasanya seperti dia menemukan permata cantik yang harus dia simpan di dalam kotak perhiasannya. Ya ampun, apa yang baru saja gadis itu pikirkan?! Dia sudah punya Luffy dan itu sudah lebih dari cukup.
"Setampan itukah aku?" Tanyanya dengan nada menyebalkan sambil menaik turunkan alisnya.
Tiba-tiba Nava merasa kesal. Entah kenapa sekarang nada bicara orang itu mengingatkan Nava pada seseorang yang kurang lebih sama menyebalkannya.
Nava menghela napas pasrah. Karena orang itu, kini seluruh tubuh Nava basah kuyup dan celana yang dia pakai saat ini sedikit robek pada bagian sekitar betis karena sempat bergesekkan dengan tanah dan kerikil tajam saat kakinya di tarik tadi.
Pria itu mengerutkan keningnya tak suka saat melihat Nava keluar dari dalam sungai dengan mulut yang bergerak seperti mencibir karena sesuatu. "Bukankah kau suka air selama ini, bocah? Kenapa kau keluar?" Tanyanya, terheran-heran.
Nava menatap tajam orang itu. "Aku tidak pernah suka air," elaknya.
Pria itu tampak semakin bingung. "Bocah, kau banyak berubah."
Nava menggeram kesal. "Sebenarnya kau ini siapa?! Terus memanggilku bocah seperti itu memangnya kau Same?!" Pekiknya dengan wajah garang.
"Jangan samakan aku dengan bocah kecil itu!" Pekik orang itu tak kalah garang. Pria itu tampak kesal dan langsung menyibakkan air sungai ke arah Nava.
Air perlahan berjatuhan tepat di atas kepala Nava bagaikan hujan deras. Kini lagi-lagi bajunya dibuat basah setelah dia berusaha untuk mengeringkan baju dan celananya dengan kekuatan api yang dia punya.
"Ka-kau!" Nava menatap orang itu dengan tatapan berang. Keduanya terlihat siap berkelahi karena alasan yang sepele.
Orang itu menaikan sebelah alisnya sambil tersenyum menyeringai dihadapan Nava. "Apa? Kau mau memukulku, Nava? Padahal aku jauh-jauh ke sini datang untuk memberitahumu sesuatu."
"Memberitahuku sesuatu? memangnya apa? Dan kau ini siapa?" Tanya Nava bertubi-tubi.
"Ya ampun, bocah bodoh ini masih saja tidak tahu," gumam orang itu dengan wajah mengejek. "Aku Kirimaru, bocah."
Nava terkesiap. Gadis itu mengerutkan keningnya tak percaya. "Kirimaru?" Dia tahu nama itu. Salah satu dari Maru bersaudara, saudara kembar Sadamaru. Tapi, kenapa orang itu ada di sini. Dan lagi apa-apaan dengan wujudnya yang bodoh itu?!
"Hahaha, kau bohong 'kan?" Ujar Nava sambil tertawa garing, tapi Kirimaru masih memasang ekspresi yang sama.
Wajahnya yang menyebalkan mengingatkan Nava pada Same. Sial!
"Kenapa dari semua orang harus dia," gumam Nava sambil menatap wajah Kirimaru dengan tatapan nanar.
《☆》
Hari semakin gelap dan kini matahari sudah hampir terbenam. Kru topi jerami kembali berkumpul di pesisir pantai sambil menunggu Sanji selesai memasak untuk makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...