56.

309 46 3
                                    

Huhuhu aku update lhoo jadi ayo rajin-rajin vote & komen ya

Happy reading

Merry go telah berlayar di atas lautan awan. Dengan didorong oleh kapal gagak yang ditenagai oleh breath dial, Merry go bergerak menyusuri jalan keluar dari Upper Yard.

"Angin, bagus!" Ussop mendengus bangga. Dia melipat tangannya di depan dada dengan senyum mengembang di wajahnya. "Ini sangat nyaman. Pelayaran kita berjalan dengan baik."

"Tapi, masih agak lamban," keluh Ussop. "Oi, navigator, naikkan lagi kecepatannya," titah pemuda itu.

"Tak ada yang bisa dilakukan, Kapten Ussop," ucap Nami.

"Ah, bisa kau ulangi lagi?"

"Tak ada yang bisa dilakukan!"

"Bukan yang itu ...."

"Gelombang milky road sangat besar, jadi kita hanya bisa mengandalkan kapal dial," jelas Nami.

"Berjuanglah, gagak kecil!" tutur Ussop menyemangati.

"Oh, dan Sanji, sekarang kau adalah pengawal resmiku! Kau juga Nava." Ussop mengarahkan jari telunjuknya pada Sanji dan Nava. Dia memerintah keduanya dengan santai seolah dia adalah pemimpin. "Kapten takut dengan hutan ini."

"Damare! Dalam hal ini, kau tidak seharusnya di atas sana dan berlagak seperti kapten!" ungkap Sanji. Pemuda itu berpegang hanya pada prinsipnya. "Biar kuberitahu, satu-satunya yang akan kulindungi adalah Nami san dan Nava chan saja."

Nava tersenyum menyeringai. "Boleh saja. Asal kau membayarku 100.000 berry," ujarnya. Gadis itu benar-benar pemeras yang ulung. Angka yang dia keluarkan bukan main-main jumlahnya.

Ussop memekik tak terima. "Wuah, dasar perampok!" tukasnya kesal. Wajahnya tertekuk lantaran geram. Lagipula, mana mungkin dia memiliki uang sebanyak itu untuk membayar Nava.

Ulasan senyum di wajah Nava tak luntur begitu saja. Dia berkata dengan suara lembut. "Kalau kau tak mau ya sudah."

"Ah, Nava, bisa tolong ambilkan obat ksatria aneh di dapur?" Pinta Nami. "Obat itu ada di atas tong air di samping kulkas."

Nava mengangguk pelan. "Akan kuambilkan," tuturnya.

《☆》

Dengan tangan yang memegang nampan, Nava berjalan ke deck kapal untuk menghampiri Gan Fall, Ussop, Sanji, dan Nami yang tengah mendengarkan cerita tentang pulau langit.

"Tapi, di atas Vearth itu terdapat penduduk yang terlebih dahulu menetap ...."

"Dan itu adalah para Geriliya, bangsa Shandian," sahut Nava tiba-tiba.

Gan Fall mengangguk pelan, membenarkan ucapan Nava.

Ussop, Sanji, dan Nami menatap Nava dengan tatapan yang sulit diartikan. Mereka bertanya-tanya dalam hati bagaimana Nava tahu tentang hal itu.

"Lalu perang pun meletus demi memperebutkan kepemilikan Upper Yard," lanjut Gan Fall.

"Pak tua, minum dulu obatnya," tutur Nava.

Seulas senyuman kecil terlihat di wajah Gan Fall. "Baiklah, terima kasih."

Pria itu mengambil obat yang ada di atas nampan dan meminumnya bersamaan dengan segelas air.

"Jadi, geriliya pernah tinggal di Jaya saat pulau itu masih ada di blue sea?" tanya Sanji.

Gan Fall menjawab, "Tepat sekali," katanya. "Terlempar ke langit bukanlah keinginan mereka."

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang