47.

384 68 6
                                    

Me update lagi hehehe

Btw, buat yang suka ngehalu dan pengen haluannya terealisasikan bisa ketuk dm aku ya. Aku open commis

Commis tulisan juga bisa, commis gambar juga bisa. Mau couple, fanart, apa aja bisa. Pengerjaannya juga cepet. Gk akan aku ghosting dehh

BUAT YANG SUKA LEMON, BXB, GXG, STRAIGHT, PENGEN COMMIS, AYOK SAMA AKU HEHEHEHE tapi yang serius ya jangan main-main.

Kalau untuk commis tulisan mau kalian post terus akuin sebagai karya kalian juga gpp. Aku gk pernah upload lemon atau pun one shot di lapakku, jadi kalian bisa upload di lapak mana pun.

Aku pengen ngumpulin duit buat bantuin ortu jadi semua akan kuhalalkan

Aku pengen ngumpulin duit buat bantuin ortu jadi semua akan kuhalalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Kapal Merry go terus bergerak di atas lautan awan dengan sibawa oleh lobster super ekspress menuju Pulau Upper Yard.

Melalui jalur yang bernama Milky Road, Merry go beserta isinya dibawa ke sebuah tempat di dalam Upper Yard yang bernama altar pengorbanan.

"Tempat apa ini?" tanya Chopper penasaran.

"Yang jelas ini bukan tempat untuk rekreasi," jawab Nava. Dia menatap dengan waspada sekelilingnya. Di pulau yang ditumbuhi dengan banyak pohon-pohon besar itu bisa saja ada makhluk buas yang Nava tak tahu apa namanya akan menyerang.

"Ini pasti adalah suatu tempat di dalam Upper Yard," tutur Nami.

"Nampaknya ini adalah sebuah altar pengorbanan," ucap Robin terus terang.

Nami mengerutkan keningnya. "Altar pengorbanan?" tanyanya tak percaya.

Chopper menatap Nami dengan tatapan penuh tanya. "Nami, apa itu pengorbanan?"

"Maksudnya adalah sesuatu yang dipersembahkan kepada Dewa."

Chopper menghela napas lega. Dia senang ternyata pengorbanan tidak seperti yang rusa itu pikirkan. "Oh, jadi begitu. Kupikir kita akan direbus hidup-hidup," ucapnya. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya jika direbus hidup-hidup di atas tungku air panas.

"Tapi ini hampir sama saja, Chopper. Dulu bangsaku juga pernah melakukan hal yang sama," ujar Nava.

Rasanya kedua bola mata Chopper hampir saja keluar dari tempatnya. Dia memandang Nava yang kini tingginya tak beda jauh darinya dengan tatapan penuh makna.

"Bagaimana pun caranya, tetap saja hidup kita akan diserahkan kepada Dewa," jelas Robin.

"APA? ITU BERARTI KITA AKAN DIBUNUH?!" Chopper memekik panik. Dia ketakutan. Tapi kemudian saat dia berdiri di pinggiran kapal, tubuhnya terhuyung ke belakang. Kedua kakinya sempat berdiri dengan tidak seimbang.

Perlahan tubuh Chopper menggelinding ke bawah, melewati tangga-tangga yang begitu banyak jumlahnya dengan banyak benturan di kepalanya.

"Choper!" Nami memekik.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang