31.

978 131 16
                                    

Happy reading

"Sudah kuduga, Nava mengalami demam yang sangat tinggi. Sekujur tubuhnya membeku tadi dan sekarang menjadi sangat panas."

Chopper memeriksa kondisi Nava setelah dia mendapati Nava terbaring lemah di atas kasurnya sepanjang hari. Tangan mungilnya terus sibuk merawat serta meramu obat-obatan untuk Nava.

"Chopper, kapan Nava akan sembuh?" Luffy sedari tadi memperhatikan aktivitas Chopper sambil memasang raut sedih. Setiap kali menyentuh Nava, tangannya terasa panas dan Nava sendiri tak berhenti mengeluarkan keringat dari tubuhnya. Walau dia tak pernah sakit sebelumnya, tapi setelah melihat Nami sakit beberapa waktu lalu, dia yakin Nava juga merasakan hal yang sama saat ini.

"Apa dia sakit seperti Nami waktu itu? Kapan dia akan sembuh? Kapan Nava akan bangun lagi?" Tanya Luffy bertubi-tubi.

Luffy menatap Nava lamat-lamat. Tangannya dengan erat menggengam tangan mungil Nava yang biasanya terasa dingin saat kulit mereka bersentuhan. "Apa kalau kita siram dengan air Nava akan sembuh?"

Chopper menghela napas pasrah. Sejak tadi Luffy terus menanyakan pertanyaan yang sama dan jujur saja itu membuat dia malas menjawab pertanyaan yang sama berulang kali. Walau begitu, dia mengerti rasa khawatir Luffy karena rusa kecil itu juga merasakan hal yang sama.

"Luffy, Nava mungkin hanya demam biasa dan soal kapan dia akan bangun itu tergantung kondisi tubuhnya," sahut Ussop yang sedari tadi memperhatikan Luffy dan Chopper.

Chopper mengangguk setuju. "Karena sekarang dia sedang sakit, lebih baik kau keluar saja. Biarkan dia istirahat hari ini," saran Chopper.

Luffy terlihat lesu dan tak bersemangat.  Apa boleh buat. Nava sedang sakit dan dia tak ingin Nava semakin sakit karenanya. Dengan langkah lunglai Luffy berjalan keluar dari kamar khusus perempuan dan menemukan Zoro tengah duduk bersantai di tiang kapal dengan mata terpejam.

"Zoro ...."

"Huh?" Zoro menaikan sebelah alisnya heran. "Ada apa Luffy?"

Luffy menggeleng pelan. Dia menjawab pertanyaan Zoro sekenanya. "Tidak apa." Zoro menatap Luffy lamat-lamat. Untuk apa manusia karet itu memanggilnya, jika pada akhirnya dia tak ingin mengatakan apa pun?

"Oi Luffy, apa kau mau makan?!" Teriak Sanji begitu dia berdiri di depan ruang makan.

Luffy menggelengkan kepalanya pelan. Dia bahkan tak menoleh saat Sanji menawarinya makanan. Hey, apa yang terjadi pada pria itu hari ini?!

Sanji dibuat terdiam ditempat. Ussop yang berada disampingnya pun heran dengan tingkah Luffy hari ini.

Di sisi lain, Robin yang sejak tadi memperhatikan tingkah kru topi jerami itu tertawa pelan. "Ini sedikit diluar dugaan," gumamnya dengan suara pelan.

Nami yang sedang sibuk memperhatikan cuaca dan kondisi awan saat ini melirik sekilas melalui sudut matanya. "Apa maksudmu, Robin?" Tanyanya dengan nada penasaran.

Robin tersenyum tipis tanpa menanggapi ucapan Nami lebih lanjut. Biarlah ini menjadi rahasia kecil di antara Robin dan para readers saja.

Sementara itu, setelah Luffy dan Ussop keluar dari kamar Nava, Chopper menghembuskan napas panjang.

Kondisi kesehatan Nava berkecamuk dalam benaknya. Suhu tubuh gadis itu terus naik dan turun secara tidak normal selama beberapa jam terakhir. Ini sangat aneh dan jelas sekali itu bukan demam biasa.

"A-apa ini ada hubungannya dengan kondisi tubuh Nava?" Gumamnya terheran-heran. "Kurasa aku harus mencari tahu lebih banyak tentang hal ini."

Chopper menatap Nava lekat-lekat. Rasanya seperti bara api yang menyala mulia membakar semangat di dalam diri Chopper. "Tenang saja Nava, aku pasti akan menyembuhkanmu!"

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang