67.

180 22 2
                                    

Hai hai, maaf banget udah lama nggak update btw aku bakal skip arc nya foxy and gang ya 🦊 karena jujur aja aku agak gregetan gimana gitu sama karakter satu itu

Happy reading

Entah bagaimana caranya, kepala gurita yang sebelumnya mengembang seperti balon udara tiba-tiba mengecil dan kapal merry go terhempas jatuh ke atas permukaan laut.

Untungnya damage yang diterima kapal itu sedikit berkurang berkat Ussop menggunakan breath dial untuk mengurangi tarikan gravitasi yang membawa mereka ke atas permukaan laut.

"Apa kau baik-baik saja, Nava?" Luffy menatap gadis berambut pirang itu dengan tatapan khawatir. Netra matanya nampak gemetar. Dia tidak menyangka tindakan bodohnya akan membuat Nava dan krunya hampir saja terbunuh. "Ada yang terluka?"

Dengan seksama Luffy memperhatikan tiap inci tubuh Nava seolah ia adalah kaca yang tidak boleh rusak sedikit pun.

Nava menggelengkan kepala pelan. "Aku baik-baik saja, Luffy chan," jawab gadis itu diikuti dengan seulas senyum di wajahnya.

"Ngomong-ngomong di mana kita?" Luffy melihat kesekelilingnya. Langit nampak gelap karena hari sudah malam. Bulan purnama yang bersinar di atas kepala mereka menjadi salah satu pencahayaan yang mereka punya.

Sejauh mata memandang hanya ada hamparan laut luas. Tidak ada pulau yang terlihat sejauh ini.

"Nami, ke arah mana log pose menuju?" Nava dengan sigap memandang Nami sebelum kembali memperhatikan sekelilingnya.

Nami mengangkat tangannya. Jarum pada log pose di tangannya mengarah pada satu titik. "Ke arah timur, tapi sebaiknya kita tidak perlu melanjutkan perjalanan hari ini," ujarnya terus terang. "Kita akan lanjut berlayar besok saja."

Nava mengangguk setuju. "Baiklah kalau begitu."

"Sanji, aku lapar! Makan malam hari ini apa?" Luffy berteriak dari kejauhan pada sang koki. Perutnya mulai menggerutu sejak tadi karena mereka melewatkan makan siang.

Tangan Luffy kini melingkar di sekitar pinggang sang gadis. Tak berniat memberi jarak di antara mereka. Dengan tatapan lurus ke depan, seulas senyum lebar terbit di wajahnya. "Ayo kita makan!" ujarnya mengajak sembari membawa gadis itu ke ruang makan.

《☆》

"Kawan-kawan, aku melihat sebuah pulau!" Pekik Ussop dengan teropong di tangannya.

Nami mengambil teropong dari tangan Ussop. "Sepertinya pulau tidak berpenghuni," timpalnya sambil bertolak pinggang. Melihat tidak ada tanda-tanda kegiatan manusia, Nami sedikit yakin pulau itu tidak dihuni oleh manusia.

"Siapkan jangkar, kita berlabuh!" Titah Luffy dengan penuh semangat.

"Baiklah, semuanya ayo pergi menemukan beberapa bahan makanan," pinta Sanji pada seluruh kru. Mengingat persediaan makanan mereka sudah tidak banyak, akan baik bagi mereka jika mulai menambah stock.

"Ya!"

"Jangan ada tikus dan katak, oke?!" Titah Nami memperingatkan pada anggota kru lainnya. Terutama Zoro yang sering membawa bahan aneh untuk dimasak.

"Dasar pengecut! Semua itu sama ketika ada di dalam perut ...." Zoro melipat tangannya di depan dada dengan wajah ketus. Lagipula bukan hanya dia yang berpikir begini. Luffy dan Sanji juga menganggap begitu.

"Hah?!" Nami mengangkat tinjunya tinggi-tinggi. Kali ini sudah pasti sasarannya adalah Zoro. Bagi dia mungkin katak dan tikus sama-sama makanan, tapi bagi Nami dua makhluk itu terlalu aneh untuk dimakan.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang