Happy reading
Mengikuti jejak Luffy, Nava yang lain pun berjalan dengan perlahan menuju batu itu untuk beristirahat.
Di saat mereka akan menghampiri Luffy, pria itu justru dengan sendirinya berlari ke arah mereka dengan wajah yang panik.
"INI GAWAT!"
"Kenapa dia kembali?"
Bukan hanya Ussop, smeua ornag pun terlihat heran saat menemukan sosok Luffy yang terus mendekat ke arah mereka.
"Disana ada burung-burung yang sedang sekarat! Chopper!!"
"Ya!"
Chopper yang terpqnggil dengan tanggap berlari ke arah Luffy. Luffy pun mebgajak rusa kutub yang berprovesi sebagai dokter itu untuk menyembuhkan burung-burung yang terlihat sedang sekarat di area sekitar bebatuan.
"Burung? Chotto matte Luffy san!! Burung-burung itu mungkin adalah ...."
Semua pun berlari ke arah yang sama, mencoba memeriksa apa yang sebenarnya terjadi pada burung yang tadi Luffy sebutkan, namun mereka tak menemukan apa pun.
Tak ada burung di sana dan yang lebih parah lagi ... barang bawaan mereka hilang!
"Semua barang kita menghilang!!" seru Zoro.
"Kita sudah ditipu!"
"Tadi aku melihatnya! Disana tadi ada burung-burung yang sekarat!" pekik Luffy; mencoba membenarkan dirinya.
"Maaf, seharusnya aku memberitahu kalian. Waruagi adalah burung penipu yang menipu para penjelajah dan mencuri barang bawaan mereka. Julukan mereka adalah 'penipu ulung'."
Wajah Vivi terlihat amat bersalah karena barang bawaan dan persediaan makan mereka harus hilang dirampas oleh sekumpulan burung laknat yang ... lumayan cerdas.
"NANI?! Berarti aku telah ditipu!"
Luffy terlihat kaget karena telah ditipu oleh sekumpulan burung.
Sementara itu Sanji terlihat marah. "Luffy! Berkata kau telah ditipu tidak akan menyelesaikan masalah! Yang hilang itu adalah perbekalan selama 3 hari tahu! Dan itu pun dicuri oleh burung! Kita ini tengah berada di tengah padang pasir dan perbekalan kita lenyap semua! Bagaimana kita bisa melewati guru tanpa makanan dan air!!" seru Sanji.
"Percuma saja marah padaku, aku kan sudah ditipu." Luffy terlihat santai menjawab celotehan Sanji. Pria itu pun telrihat tidak peduli jika barang-barang mereka baru saja hilang beberapa menit yang lalu.
"Jadi, kau lebih bodoh dari burung-burung itu?" ejek Sanji.
"Apa katamu?! Aku itu lebih pintar dari burung-burung itu!!"
"Tapi kenyataannya tidak!"
"Kau mau menantangku ya?!"
Keduanya terlihat saling beradu mulut.
Sementara itu, Nava diam-diam naik ke atas bebatuan tinggi. Matanya menyipit, memperhatikan jarak antara dirinya dengan sekumpulan burung bangau yang tengah terbang itu.
Sambil duduk bersila, gadis itu memegang 'Karna', sebuah senapan laras panjang berwarna hitam kemerahan yang telah memakan buah iblis ganda-ganda.
Berkat hal itu, Karna mampu menggandakan peluru di dalam dirinya sehingga Nava tak perlu khawatir kehabisan peluru. Praktis bukan. Karna juga bisa memperbanyak diri sehingga Nava bisa menembak banyak target sekaligus.
Perlahan gadis itu mengambil napas dalam. Pandangannya tak lepas dari burung bangau yang terbang semakin jauh darinya.
Dor dor ....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...