51.

512 65 34
                                    

Keknya aku perhatiin makin banyak aja ya fanfic op yang Luffy x reader atau Luffy x oc

Btw menurut kalian gimana cerita ini? Makin seru nggak?

Oh ya maap ya, kemarin aku ketiduran jadi kelupaan update huhuhu blm lagi aku gk ada kuota

Happy reading

"Sekarang apa yang harus kita lakukan, Nava?" Kila dan Kala saling menatap satu sama lain lantaran bingung. Chopper sempat tersadar beberapa saat lalu, tapi rusa kecil itu langsung pingsan lagi setelah melihat Kila dan Kala berada di samping kanan dan kiri Nava.

"Ini semua salah kalian," tutur Nava dengan ekspresi dingin di wajahnya.

Kila dan Kala menghela napas pasrah. Memang benar wujud mereka akan membuat siapa pun takut melihatnya. Tubuh tanpa ada daging yang tersisa dengan darah berwarna merah pekat yang terus menetes di luka yang mereka terima saat hidup, tak lupa dengan anak panah yang tertancap di jantung Kala dan pedang di kepala Kila membuat siapa pun takut melihat mereka.

"Haruskah kami berubah jadi manusia?" tanya Kala. "Kurasa kami perlu berada disisimu untuk menjagamu."

Kila mengangguk setuju. "Dengan tubuh kecil itu, kau tak lebih dari sekadar anak kucing yang lemah dan tak berdaya," timpalnya.

Nava berdecak kesal. Gadis itu mendelik tajam. Sorot matanya yang setajam elang seolah bisa membunuh Kila untuk yang kedua kalinya. "Lebih baik kau diam saja sebelum aku membuatmu tidak bisa bicara lagi, Kila," tuturnya. "Dan lagi ... aku tidak sendiri. Aku bersama dengan manusia aneh yang menganggapku sebagai teman dan mau melindungiku .... Yah, kurasa begitu."

Kila terkesiap. Dia terdiam mendengar ancaman Nava. Mulutnya terkatup rapat sebelum kata-kata lain kembali terucap.

Gadis itu tidak pernah main-main dengan ucapannya. Dia sangat bengis. Bahkan mungkin lebih bengis dari raja neraka sekali pun. Karena itulah juga Nava sangat disayangi oleh sang kematian dan membuat Kila dan Kala menjadi pelayannya yang setia.

"Kalau perlu apa-apa, kau bisa memanggil kami, Nava." Kala dengan cepat membawa Kila pergi sebelum mulut tengkorak itu mulai mengucapkan sesuatu yang menyinggung tuan mereka. Wujud kedua tengkorak itu seketika menghilang bagaikan angin yang berhembus. Kabut tipis yang menutupi sekitar altar pengorbanan juga perlahan menghilang.

Nava menghela napas lelah. Dia sudah lelah menghadapi Kila dengan segela tingkahnya. Ingatkan dia untuk tidak memanggil tengkorak satu itu lagi.

Kini Nava menatap nanar tiga tubuh yang terbaring lemah di atas deck kapal. Satu pingsan dan dua lainnya masih tidak sadarkan diri. Sekarang apa yang harus dia lakukan pada ketiganya?

Mengingat tubuhnya yang masih berwujud anak-anak, dia tidak memiliki banyak tenaga yang tersisa setelah memanggil Kila dan Kala.

Nava menolehkan kepalanya. "Fuza, bantu aku," ujar gadis itu pada burung besar milik Shura yang kini telah menjadi miliknya. Burung itu kini terikat kontrak hidup dan mati dengan Nava yang menbuatnya menjadi penurut dan hanya mengikuti perkataan Nava. Persis seperti yang dialami oleh Kila dan Kala.

Wujud Fuza masih sama karena burung itu masih hidup, tapi entah kenapa dia malah mendapatkan kekuatan Nava untuk berubah menjadi besar atau pun menjadi kecil.

Fuza dengan tubuhnya yang sedikit mengecil kini membantu Nava membawa tubuh Chopper, Gan Fall, dan Pierre ke dalam kabin kapal kemudian membaringkan mereka di atas futon dengan hati-hati.

Akhirnya Nava bisa menghela napas lega. Tugasnya sudah selesai. Kala sudah mengobati semua orang yang terluka termasuk Nava dan Kila juga sudah menyingkirkan Shura. Sekarang Nava hanya perlu menunggu Nami dan yang lainnya kembali.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang