Author dan Nava tiba-tiba ngerasa pengen banget dimanja sama Doffy jadi ini dia hasilnya.
Happy reading
"Doffy!" Panggil seorang gadis berambut pirang pada seorang pria yang kini lebih tinggi dari ibunya. Bibir mungilnya terurai senyum manis kala dia menyebut nama itu. "Ceritakan tentang adikmu!" Pintanya dengan lantang.
Gadis itu berjalan mendekati sang pria. Matanya berbinar-binar, memohon agar pria itu mau bercerita. Ia bahkan mencoba untuk merayu pria itu dengan wajah imut yang jarang dia tunjukkan selain pada ibunya.
Pria yang kerap kali dipanggil Doffy atau Doflamingo itu terdiam. Adiknya ya .....
"Aku sangat ingin punya adik, tapi mama berkata dia tidak bisa memberikanku adik kalau aku masih belum bisa menjaga diriku sendiri. Jadi, aku ingin tahu bagaimana rasanya punya adik," ungkap gadis itu terus terang.
Doflamingo kalah. Dia tidak bisa tahan melawan wajah itu. Mata yang berbinar-binar pada wajah imut itu tak bisa dia tolak. Belum lagi pipinya memerah karena perasaan gugup juga bibirnya yang termanyun karena kesal sangat menggemaskan. Sepertinya setelah ini Nava dan Minerva akan menjadi kelemahan terbesarnya.
Jika sudah mengenai kedua wanita itu, Doflamingo serasa akan menghancurkan dunia jika itu demi mereka berdua.
Pria itu akhirnya menghela napas kasar. Dia menggendong tubuh kecil Nava, lalu mendudukkannya di pangkuannya. Sebelah sudut bibir terangkat. "Akan kuceritakan jika kau berjanji tidak akan menceritakannya pada siapa pun," ujarnya pasrah.
Nava dengan santai mengakat jari kelingkingnya. Menunjukkannya pada pria itu sambil melebarkan senyum manis di wajahnya. "Janji! Kalau melanggar, aku akan menelan seribu jarum!" Tuturnya bersungguh-sungguh.
Nava dan Doflamingo saling menautkan jari kelingking mereka. Janji adalah janji. Nava sudah diajarkan dari kecil untuk tidak melanggar janji yang dibuat. Jadi, sudah pasti gadis itu tidak akan menceritakan rahasia Doflamingo pada siapa pun.
"Donquixote Rosinante, itulah nama adikku," ujar Doflamingo. Pria itu mulai bercerita dengan senyum kecil yang kentara di wajahnya. Tetapi, Doflamingo tak bisa menyembunyikan raut sedih saat dia kembali mengingat kenangan masa kecilnya.
"Dia selalu pemalu dan tidak banyak bicara sejak kecil. Selalu saja menempel pada ibu kami dan orangnya sangat penakut. Dia juga gampang sekali menangis dan ceroboh." Mengingat Rosinante membuat Doflamingo sekali lagi teringat pada masa kecilnya. Kebodohannya dan tindakannya dulu. Doflamingo tidak menyesal, tapi bukan berarti dia baik-baik saja setelah kejadian itu.
"Waktu itu kami bertengkar karena perbedaan pendapat," ungkapnya. Kepala pria itu tertunduk. Menampakan tatapan sedih yang tertutupi oleh kacamatanya. "Lalu setelah itu dia pergi tanpa pernah kembali."
"Doffy menjahati adik sendiri?"
"Mungkin hal yang seperti itu ...."
"Doffy," Dwngan tatapan lurus ke arah Doflamingo, Nava bertanya,"apa yang kau lakukan jika Rosy kembali?"
"Rosy?" Sebelah alis pria itu terangkat. Tanda tanya muncul di atas kepalanya.
"Kau Doffy maka Rosinante panggilannya Rossy," ungkap Nava santai.
Doflamingo sempat terdiam. Memikirkan ulang pertanyaan Nava. Apa yang akan dia lakukan jika Rosinante kembali setelah lama menghilang? Sudah 3 tahun lebih dan dia belum bisa menemukan keberadaannya.
"Entah lah ..., menurut Avy, apa yang harus kulakukan?" Doflamingo balik bertanya.
Nava meletakkan tangan di kepala. Terlihat berpikir keras.
"Menurutku, Doffy harus bareng sama Rosy lagi. Kalian saudara kan? Tidak peduli seberapa lama atau jauh kalian terpisah, hubungan yang terikat darah tak bisa terputuskan oleh apapun. Jadi, kalian harus saling mendukung dan saling melindungi satu sama lain apapun yang terjadi."
"Saling mendukung dan melindungi apapun yang terjadi ya?"
Nava mengangguk dengan penuh semangat. "Aku juga akan mendukung kalian berdua apapun yang terjadi." Gadis itu tanpa ragu melingkarkan tangan kecilnya pada tubuh kekar pria itu. Memeluk tubuh pemuda itu dengan tangan mungilnya seraya berbisik dengan suara pelan. "Bagiku, Doffy baik dan mama juga terlihat sangat senang dan sayang pada Doffy. Doffy seperti kakak yang tidak pernah kumiliki!"
《☆》
"Ne, Doffy, sepertinya aku dan mama harus pergi .... Kami diincar oleh orang jahat, jadi cepat atau lambat kami harus meninggalkan pulau ini."
"Tidak bisa! Kau dan Minerva san harus tinggal disini! Aku akan melin—"
"Kami harus pergi, Doffy. Mama tidak ingin membahayakanmu!"
"Orang-orang itu ... mereka orang jahat. Mereka ingin membunuh mama. Orang yang tahu terlalu banyak akan selalu diincar. Aku juga tidak tahu sampai kapan hal ini terus berlanjut atau sampai berapa lama kami akan hidup ...."
"Kalian tidak bisa pergi ...."
"Maaf Doffy ...."
The End
Buat yang mau support aku atau lihat cerita 18+ bisa kesini yahttps://teer.id/purple_enjel
Ada linknya juga di bio
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen [One Piece X Oc]
FanfictionSeorang gadis kecil telah berjanji akan bertemu kembali dengan bocah bertopi jerami itu saat mereka dewasa nanti. Rasa suka dan kagumnya pada bocah itu memberikannya tujuan dan perjalanan baru. Lantas bagaimana kisah perjalanannya di lautan yang lua...