Chapter Spesial

528 49 0
                                    

Mo update tp lagi sibuk cari cuan hehehe maaf so sibuk padahal sebenarnya mah nggak sibuk btw buat yg mw kommis tulisan nfsw, bl, gl, apa pun bisa kommis ma aku ya harga pembaca ku kasih harga 25k aja dehh ku jual di pasar 30k lho ✌

Yg mau kommis gambar biar halunya makin lancar juga bisa ma aku harga couple start di 50k aja yang mau liat style aku bisa ke twitterku Enjel139 atau instagram loveenjel13 ya

Kalau minat bisa dm ya

Kali ini chapter spesial beda dengan chapter spesial sebelumnya. Kalau sebelumnya chapter spesial akan menceritakan tentang masa lalu Nava dengan tokoh yang ultah, kali ini adalah chapter spesial khusus kalau Rosinante masih hidup hehehe

Btw di sini Rosinante sudah nggak berpihak pada angkatan laut lagi.

Happy reading

"Doflamingo, berapa kali harus kubilang! Kau tidak seharusnya mengirim Avy untuk melakukan pekerjaan keji seperti membunuh!" Rosinante masuk ke dalam ruang kerja Doflamingo sembari menatap dengan tajam pria yang kini duduk di kursinya dengan mantel bulu berwarna merah muda bertengger di sekitar pundaknya.

Tatapannya yang tajam seperti sebilah pisau seolah bisa menguliti unggas pink itu hidup-hidup.

Doflamingo menghela napas pasrah. Dia memijit pangkal hidungnya, berharap rasa lelah dan stressnya bisa hilang begitu saja. "Bukan aku yang mengirimnya. Dia pergi seenaknya sendiri lagi," ucapnya dengan suara pelan.

"Seharusnya kau menghentikannya!"

"Kau tahu bukan dia itu keras kepala, Corazon!"

"Ya, aku tahu! Itu semua karena dia mengikuti tingkahmu!"

"APA?! Itu juga salahm—"

Diamante berdiri di ambang pintu dengan tangan terlipat di depan dada. Sejak tadi dia berdiri sembari menyandarkan pundaknya ke ambang pintu, memperhatikan interaksi dua adik kakak itu dengan intens. "Bisakah kalian berhenti bertengkar? Kalian seperti sepang suami istri tua yang mempeributkan seorang anak."

Doflamingo dan Rosinante sama-sama menatap Diamante dengan berang. Tatapan yang diikuti dengan hawa membunuh yang kental sukses membuat Diamante, sang petinggi keluarga terbungkam.

"KAMI BUKAN SUAMI ISTRI!"

《☆》

"Kurasa ada baiknya kau segera menemui Corazon dan Tuan muda," ucap Gladius. Pandangannya tertuju pada gadis kecil berambut pirang dengan manik mata kuning keemasan yang saat ini tengah berdiri dihadapannya sembari memeluk sebuah senapan laras panjang dia beri nama Karna.

Nama yang aneh. Tidak ada yang tahu kenapa Nava memberi nama pada sebuah senjata. Gladius bahkan tidak pernah melakukan hal itu, bahkan saat dia masih kecil.

Gadis kecil berambut pirang itu, Nava, terdiam. Dia memandangi Gladius yang jelas-jelas jauh lebih tinggi darinya dengan tatapan kosong.

"Pergilah, Nava. Tuan muda dan Corazon mencarimu." Ucapan yang terdengar bagaikan perintah bagi Nava sontak membuat kaki Nava bergerak.

Telapak kaki yang tak beralaskan apapun kini melangkah dengan perlahan, melewati setiap sudut istana yang dilapisi dengan karpet berwarna merah serta keramik licin.

Begitu dia berdiri di depan sebuah pintu besar nan megah yang terbuat dari kayu, gadis itu meneguk salivanya kasar. Walau wajahnya sering kali tanpa ekspresi, tapi dia tetap merasa takut jika harus bertemu dengan Rosinante dan Doflamingo di saat yang bersamaan. Keduanya pasti akan memberikan ceramah panjang dan itu menyebalkan.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang