23.

953 145 32
                                    

Warning! Di chapter ini mungkin ada adegan yang bikin pembaca deg degan, terkena serangan jantung, dan lain semacamnya.

Mohon untuk berhati-hati dalam membaca, kalau perlu ke dokter biar tetap sehat.

Happy reading

"Wuah, Nava, ternyata kau memakan buah iblis juga ya," gumam Nami. Setelah terseret terbawa arus yang cukup deras tadi ternyata Nami berenang ke permukaan sambil membawa tubuh Nava yang kini terlihat pucat dan lemas.

"Aku benci air," gumam Nava. Terkadang dia merutuki kelemahannya sendiri. Ia merasa seperti orang bodoh karena tidak bisa berenang dan menyelamatkan dirinya sendiri.

"Nami, terima kasih sudah menyelamatkanku," gumamnya. Nava sempat terbatuk beberapa kali dan memuntahkan air yang tanpa sengaja dia minum tadi.

Nava bangkit berdiri dan memberas bajunya yang basah kuyup. Rambutnya yang basah kini jadi sedikit berantakan. Sayang sekali dia tidak membawa sisir di saat-saat seperti ini. Akhirnya gadis itu terpaksa menyisir rambutnya dengan jarinya sehingga terlihat lebih baik.

Tiba tiba Sanji muncul sambil membawa Luffy naik kepermukaan dan langsung meletakkan tubuhnya di atas tanah. "Apa kau masih hidup, Luffy?" tanyanya.

Nava mengambil napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya lagi keluar demgan perlahan. Detak jantungnya yang semula terpacu karena adrenalin kini mulai berdetak normal seperti biasanya.

"Nava, apa kau baik-baik saja?" Tanya Nami. Pasalnya Nava terlihat pucat dan suhu tubuhnya terasa sedingin es.

Nava mengangguk sebisanya. "Kurasa aku baik-baik saja," sahutnya dengan suara pelan.

Tiba-tiba Zoro keluar dari dalam air sambil membawa seseorang yang tak terduga. Kapten angkatan laut, Smoker.

"Ah Smoker. Oi, Zoro, kenapa kau membantu musuh?" Tanya Sanji setengah berteriak.

"Urusai! Aku juga tidak mau! Itu adalah saat yang tepat untuk menyingkirkan dia," ujar Zoro dengan nada kesal. Sepertinya dia tak punya pilihan lain selain menyelamatkan Smoker.

"Terserah kau! Ayo pergi! Kita kehilangan banyak waktu di dalam sana," ucap Sanji. "Vivi chan, apa kita masih sempat?"

Vivi menjawab dengan ragu. "Aku tidak tahu."

"Nami san, apa kau masih memiliki parfum yang aku beli di Nanohana?" tanya Sanji.

"Ya, kenapa?"

"Pakailah," pinta Sanji.

Nami menyemprotkan parfum itu ke dekat lehernya. "Seperti ini?" tanyanya.

"Ah, ini adalah akhir dunia! Jatuh cinta!" Sanji terlihat senang saat mencium harum parfum yang Nami pakai di tubuhnya.

"Berhenti bercanda!" pekik Zoro.

"Roronoa!" Smoker yang baru saja tersadar langsung bangkit berdiri dan mengarahkan junteinya pada Zoro. Zoro dengan sigap menodongkan satu pedangnya pada pria itu.

"Mengapa kau menyelamatkanku?" tanya Smoker.

"Aku melakukannya atas perintah kapten. Jangan berpikir bahwa kau harus berterima kasih padaku. Itu adalah salah satu keinginannya. Lupakan itu, " ucap Zoro acuh tak acuh.

"Lalu, apa kau pikir aku akan meninggalkan tugas resmiku?"

"Kau dengar itu? Itu yang akan kau dapatkan kalau kau menyelamatkan seorang angkatan laut," ucap Sanji.

"Memang terkadang ada manusia yang sulit untuk mengucapkan kata terima kasih ya," sahut Nava dengan nada meremehkan. Nava menodongkan senjatanya. Entah sejak kapan dia sudah berdiri tepat dibelakang tubuh Smoker.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang