11.

1.4K 177 23
                                    

Happy reading

Sementara semua orang tengah beristirahat, burung-burung bangau itu masih menunjukkan wajah sombong mereka karena telah berhasil menipu Luffy dan bisa menikmati makanan dan minuman yang mereka punya walau beberapa temannya telah tertembak.

Nava menyipitkan matanya tak senang. Bisa-bisanya hewan seperti itu terlihat sombong di depan mukanya.

"Haruskah kubunuh semua bangau itu?"

"Ya, lakukanlah," ujar Zoro.

Nava menyeringai kecil. Tangannya bergerak dari kanan ke kiri di depan leher; membentuk sebuah garis melintang; mengancam burung-burung bangau tak punya otak itu.

"Tunggu saja kali–"

Luffy yang sejak tadi sibuk menikmati makanan yang diberikan Nava tiba-tiba berdiri dan berteriak. "Oi, KEMBALIKAN BARANG-BARANG KAMI!!"

Melupakan makanan yang ada ditangannya, Luffy berlari mengejar sekumpulan burung bangau yang sudah terbang tinggi di atas langit.

Ah, sepertinya dia harus kehilangan burung buruannya. 

"Luffy san, jangan kejar mereka!" pekik Vivi, mencoba menghentikan seorang Luffy yang bahkan tak mendengarkan kata-kata anggota krunya sendiri.

"Si bodoh itu."

"Hey, apa kau tahu cara kembali ke sini?!" Nami pun mencoba untuk menghentikan Luffy mengingat pria itu bisa saja menghilang sewaktu-waktu dan justru membuat masalah untuk mereka.

"Kembali Luffy!!"

Ace mengehela napas pelan. Dia seolah tak heran dengan tingkah Luffy yang seperti itu. "Dia selalu saja membuat masalah."

Nava menyikut perut Ace dengan siku lengannya sambil tertawa pelan. "Begitulah adikmu, bukan?"

Pria itu hanya terkekeh kecil tanpa menjawab. Dia tak bisa menyangkal jika adiknya memang bodoh dan selalu ceroboh seperti itu.

Semua orang memutuskan untuk istirahat sejenak, namun Luffy belum juga kembali setelah dia pergi mengajar bangau-bangau tadi.

"Luffy sangat lama," keluh Ussop.

Chopper mendesah pelan. "Huft, apa dia tersesat lagi?"

"Mungkin. Dia selalu berlari semaunya sendiri."

Semua orang terlihat sudah pasrah dengan tingkah kapten mereka.

"Padahal masih banyak bahaya gurun yang belum Luffy san ketahui."

Raut wajah Vivi terlihat khawatir karena Luffy yang telah pergi cukup lama, namun belum juga kembali.

Zoro mendesah pelan. "Apa boleh buat." Pria berambut hijau lumut itu pun bangkit berdiri diiringi dengan Sanji.

"Kurasa kau benar." Sanji menghisap rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke udara. Mengeluh pun percuma.

Ace merasa tak enak melihat teman satu kru Luffy yang terlihat kerepotan dengan tingkah adiknya.

"Maaf ya, adikku yang ceroboh itu perlu banyak perhatian."

Zoro dan Sanji tersenyum kecil menanggapi ucapan Ace. Keduanya pun berjalan menyusuri arah yang sama dengan Luffy untuk mencarinya.

"Kami mengandalkan kalian berdua!" sorak Ussop sebelum dua dari trio monster itu mencari kaptennya.

"Ya."

"Eh, nani?!"

Semua orang pun terkejut. Tanah tempat mereka berpijak bergetar cukup hebat.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang