28.

916 123 28
                                    

Happy reading

Sambil menunggu fajar tiba, semua orang tengah sibuk beristirahat atau melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Nava sendiri kini tengah duduk dipinggiran kapal sambil mengayun-ayunkan kakinya ke depan dan ke belakang sambil menatap lautan biru luas yang terlihat sangat tenang. "Nava!" Gadis itu tersentak kaget begitu mendengar suara seseorang menyebut namanya.

"Ada apa, Same?" tanyanya pada hiu besar yang kini tengah berenang di dekat kapal Merry Go.

"Aku akan pergi ke laut yang lebih dalam," ujarnya.

Nava mengerutkan keningnya tak senang. "Untuk apa?" Same yang biasanya selalu berada di sekitar Nava itu kini tiba-tiba ingin pergi meninggalkannya.

Same menatap mata Nava yang samar-samar mulai terlihat mulai berair karena akan dia tinggal pergi. "Huft, dasar cengeng," gerutunya dengan suara pelan.

"Nava, Maru sama saat in–" Belum sempat Same menyelesaikan kalimatnya, Nava tiba-tiba langsung menyela ucapan hiu itu.

"Apa yang terjadi dengan Maru?!" Pekik Nava dengan wajah panik. Otaknya penuh dengan pikiran negatif. Dia takut Maru kenapa-napa selama dia jauh dari Nava.

"Tenang dulu." Same meminta gadis itu untuk tenang sejenak dan mendengarksn penjelasannya. "Dengar, Ivry akhirnya berhasil menemukan sisa dari Pulau Slimmy dan kami berniat untuk mengamankannya. Semoga saja masih ada yang hidup di sisa pulau itu," jelas Same.

"Bagaimana kau tahu tentang hal it–"

"Tentu saja dengan telepati payah. Aku dan Maru sama itu terhubung," tukas Same dengan nada kesal. "Ya sudah, aku pergi dulu. Sampaikan salamku pada manusia-manusia itu."

Setelah pamitan singkat itu, Same berenang menjauh dari Nava dan membiarkan gadis itu melamun, menatap kepergiannya dengan tatapan sendu.

"Jangan merindukanku bocah!"

"Aku bukan bocah lagi, si*lan!!!"

《☆》

Kini matahari tengah berada di posisi tertingginya dan saat ini Merry tengah menerima serangan telak dari angkatan laut.

Para pasukan angkatan laut itu berhasil mengepung kapal Going Merry Go dari beberapa sisi dan membuat kapal itu terjebak.

"Tembak! Tembak! Tembak!!!"

Kapal Going Merry Go tertembak dari berbagai sisi dan sulit bagi Luffy dan yang lain untuk menghindari serangan itu saat mereka ada di atas laut.

"Sial! Majulah ke sini bola meriam! Akan kulempar balik!" Pekik Luffy dengan wajah kesal.

Bagian sisi kapal Merry tertembak oleh batang besi panjang yang runcing membuat sisi-sisi kapal mulai berlubang.

"Ya ampyun! Jangan bercanda dwong!!" Pekik Bon Clay dengan wajah kesal.

Sanji menatap sekumpulan kapal yang kini tengah mengapung di atas permukaan air dan tengah mengepung kapal mereka. "Jika mereka terus menembaki kapal dengan tombak besi itu, bisa-bisa kapal ini akan tenggelam!" Geramnya.

"Datang lagi!" Pekik Nami dengan wajah panik.

Lagi-lagi tombak besi panjang itu menghantam sisi-sisi kapal dan membuat kapal Merry tak berhenti berguncang karena serangan beruntun.

Nava memegang pinggiran kapal sambil memasang raut masam. Kali ini dia benar-benar takut. Biasanya Same selalu berada di sekitarnya sehingga dia tak perlu takut saat terjatuh ke dalam air, tapi Same sudah pergi dan kalau begini terus keadaannya, Merry Go akan tenggelam cepat atau lambat. Dia harus melakukan sesutu.

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang