66.

163 16 0
                                    

Happy reading

Berkat bantuan dari tacoballoon, kecepatan menurun mereka berkurang karena gurita itu melingkarkan tentakelnya pada seluruh bagian kapal, lalu mengembang seperti balon udara. 

"Apa-apaan ini?!" Zoro mendumel kesal.

"Ini seperti balloon." Nava terperangah melihatnya. Tidak pernah dia melihat gurita yang bisa mengembang seperti itu.

"Kita melambat!"

Teng teng teng ....

Lagi-lagi suara lonceng emas terdengar. Bunyinya menggema sampai ke seluruh penjuru pulau Skypiea.

Sontak suara kekehan lolos dari bibir sang gadis berambut kuning keemasan bersamaan dengan hilangnya suara lonceng seiring menjauhnya mereka dari pulau Skypiea.

Nava tidak pernah mendapat petualangan seperti ini. Dia terlalu sibuk menwujudkan mimpinya sampai mulai melupakan kesenangan dan ketegangan saat berhadapan dengan lawan yang tangguh seperti saat dia bersama Luffy. Rasanya, Nava tidak akan pernah bisa melewatkan kesenangan seperti ini lagi.

Mungkin ... ia tak bisa mewujudkan mimpinya tanpa Luffy lagi sekarang. Akan terasa sepi dan membosankan jika tidak ada pria itu dan teman-temannya.

"Padahal mulanya aku hanya bermain-main denganmu, gomen ne, Luffy chan ...."

{☆}

Matahari mulai terbenam. Cahayanya perlaha redup dan digantikan oleh cahaya bulan yang bersinar menghiasi gelapnya malam.

Semua orang nampak sibuk melakukan kegiatan masing-masing. Mulai dari Zoro yang tertidur, Ussop dan Chopper yang memandangi langit yang mulai berganti malam atau Luffy yang berada di atas tacoballon dan melompat-lompat seolah hewan itu trampolin.

"Moshi moshi ...." Sebuah panggilan dari denden mushi kecil yang ada di kantong Nava menghubungkannya pada seseorang disebrang lautan.

"Kapan kau akan kembali, Nava?" Ah, Nava sangat hafal sekali suara itu. Kedua ujung bibirnya terangkat ke atas, membentuk bulan sabit diikuti dengan kekehan pelan yang lolos dari bibir mungilnya.

"Apa kau mulai merindukanku?" Tanya gadis itu menggoda lawan bicaranya.

"Diamlah! Lagipula apa-apaan itu?! Kenapa kau pergi dari kru Shirohige! Kami mendapat kabar kau bergabung dengan bajak laut tidak terkenal?! Apakah tidak cukup bersama dengan kami? Kau bagian dari—"

"Donquixote Family? Aku tau, tapi saat ini ada yang ingin aku coba lakukan, Delinjer," ucap Nava dengan nada suara selembut mungkin. Menghadapai Delinjer tentunya harus dengan penuh kesabaran dan senyum yang senantiasa menghiasi wajahnya.

"Apa?" Tanya Delinjer dengan nada ketus. Nava bisa membayangkan bagaimana pemuda itu cemberut alias ngambek setelah tahu dia pergi jauh dari Dressrosa dan meninggalkan kru Shirohige. Sampai kapan pun Delinjer tetap lah anak kecil yang menggemaskan baginya.

"Aku ingin mencoba menjelajahi lautan ini, bertemu dengan berbagai macam orang, dan menghadapi berbagai rintangan bersama dengan kru topi jerami. Ada yang harus kulakukan juga mengenai pulau Slimmy dan sisa-sisa penghuninya."

"Jangan bercanda, Nava nee!" Delinjer sudah pasti sangat marah saat mendengar keputusan Nava. Sejujurnya, gadis itu tidak heran mengingat tempramen pemuda itu. "Apa ini berarti kau mengkhianati tuan muda? Kau mengkhianati kakakmu sendiri?!"

My Queen [One Piece X Oc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang