Prologue

2.7K 148 82
                                    

Paola Amourette Castello.

Aku tersenyum kecil, merapalkan do'a didalam hatiku dan mengepalkan tanganku didepan dada. Berdoa untuk memulai hari agar hari ini berjalan dengan baik, well, Aku adalah tipe orang yang sangat sulit mendapatkan hari yang baik, jadi sebelum Aku memulai beraktifvitas, Aku benar-benar berdo'a agar hari ini berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

Aku membawa tas ransel ku yang berisi buku dan alat tulis, Aku mengintip dari jendela kamarku dan melihat apakah Ayahku sudah pulang atau belum. Ayahku yang paling Aku sayangi, pahlawanku dan keluarga ku yang tersisa satu-satunya. Kami memiliki tempat kerja yang sama, yaitu gedung perusahaan Riese Company yang bergerak dibidang Minyak dan Gas.

Senyumku mengembang melihat Ayahku datang dengan mobil tuanya memasuki perkarangan Rumah Sewaan kami ini, Mobil yang telah menemaniku sejak Aku kecil. Ayah baru saja pulang kerja, Ia kerja siang dan malam di Tempat yang berbeda. Jika siang Ia bekerja di Riese Company dan jika di malam hari Ia bekerja di--- sebenarnya Aku tidak tau, Ayah tidak pernah menceritakan tentang pekerjaannya di malam hari, Ia akan berangkat pukul 10 malam dan pulang sekitar jam enam seperti sekarang, Aku pun tidak pernah memaksanya untuk bercerita.

"Dad!" pekikku, Ayahku tersenyum lebar dan membukakan pintu Mobil untukku.

"Siap untuk mencari uang?" tanya Ayahku dan Aku terkekeh lalu mengangguk cepat.

"Apakah Kau sudah tidur semalam? Kau bekerja 24 jam, Dad. Kau hanya akan pulang untuk menjemput dan mengantarku," ujarku dan Ayahku mengangguk, mulai mengeluarkan mobil tua ini keluar dari Pekarangan Rumah kami. Demi Tuhan, mesin mobil ini sudah sangat berisik dan sangat berasap, namun untungnya Ia masih berfungsi dengan sangat baik.

"Pekerjaanku bukan 24 jam didepan komputer atau hal lainnya, disela-sela Aku bekerja, Aku bisa tidur di dalam Mobil, Paola," ujar Ayahku dan Aku mengangguk saja.

Perjalanan menuju Riese Company terasa sangat cepat karena Kami berangkat pagi buta dan jalanan masih sangat sepi, "Aku akan menjemput majikan ku terlebih dahulu di Rumah nya, okay? Aku akan mengambil mobilnya dari Garasi Kantor ini lalu menjemput mereka," ujar Ayahku dan Aku mengangguk, memeluk sekilas tubuh Pria kuat yang berusia lima puluh menuju enam puluh tahun ini.

"Ya, Aku akan segera ke Kantin. Temui Aku di Jam makan siang, Ayah," ujar ku dan Ayah mengangguk, mulai bekerja sebagai Supir Pribadi dari Pemilik Perusahaan ini, Ayahku sering mengantar jemput Mr.Riese, anaknya, istrinya, dan semua yang bersangkutan dengan keluarga mereka.

Aku berjalan menuju Kantin Kantor ini, Kantin yang lebih seperti Restoran bintang lima, Perusahaan yang sangat besar, Aku dan Ayahku beruntung bisa bekerja di tempat nyaman seperti ini walaupun hanya sebagai Supir dan Barista minuman di Restoran Kantor ini.

Aku meletakkan tas yang berisi buku dan alat tulis ku, Aku bisa membaca-baca buku saat Para Karyawan sedang bekerja, namun jika di jam masuk Kantor atau jam istirahat, jangan harap bisa duduk tenang, mereka akan menyerbuku untuk memesan minuman. "Paula!" panggil Danny dan Aku menoleh, tersenyum lebar melihat Danny, salah satu Barista disini juga datang dan menyapaku.

"Hei, selamat pagi!"

"Selamat pagi," ujarnya, datang padaku dan mengecup sebelah pipiku membuatku memerah, Aku bersumpah kami hanya berteman. "Oh, Paula dengan tumpukan buku miliknya yang akan membuat otakku rusak," keluhnya, melihat tumpukan buku milikku yang ada didalam tasku yang terbuka.

"Well, mereka menyenangkan," ujarku dan terkekeh.

Kami berdua menyiapkan alat-alat untuk bekerja hari ini, mengisi ulang toples kaca dengan biji kopi dan bubuk minuman lainnya, mengisi ulang persediaan batu es yang Kami simpan di lemari es, menyusun buah-buahan yang akan Kami jadikan smoothies, beberapa kaleng bir dengan alkohol rendah dan lainnya sebelum para karyawan memesan Kopi hangat untuk sarapan mereka.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang