[39] Arrogant

809 108 52
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😙😗😘

Author's POV

Harry dengan sabar mengikuti kemanapun Paola pergi, mereka baru saja pergi dari memberi makan kucing-kucing jalanan, lalu Paola berkata Ia ingin ke supermarket untuk membeli sesuatu, lantas Harry juga menemaninya dan membiarkan Paola memasukkan segala macam camilan anak-anak kedalam trolley. "Itu semua untukmu?" tanya Harry dan Paola menggeleng.

"Tidak," ujar Paola, memasukkan susu kotak dengan jumlah banyak kedalam trolley nya lalu Ia berjalan menuju kasir.

Paola hendak membayar, namun tangannya langsung disela oleh Harry dan pria itu telah mengeluarkan beberapa lembar uang miliknya. "Harry, Aku saja," ujar Paola dan Harry menggeleng.

"Kau berbelanja denganku, Aku yang membayar," ujar Harry, hendak memasukkan beberapa lembar uangnya kedalam mesin karena kasir di supermarket ini tidak memiliki penjagaan manusia.

"Tapi Aku yang berbelanja!" ujar Paola tidak mau kalah.

"Ku pikir Kau sudah benar-benar patuh padaku," ujar Harry dan Paola yang ingin kembali membalas ucapannya tiba-tiba terdiam. "Ingat perkataanmu kemarin?" tanya Harry lagi.

Paola menghela napas pasrah, "Setidaknya pakailah uangku untuk membayar setengahnya, Aku membeli banyak camilan ini untuk anak-anak panti asuhan," ujar Paola. "Lagipula uang ku juga berasal dari gaji yang Kau beri," ujar Paola lagi, kali ini Ia mendongak dan menatap Harry dengan tatapan lembut, berharap pria itu luluh.

Harry menghela napasnya, lalu menerima uang dari Paola dan membantu wanita itu untuk membayarkannya sebagian dan sebagian menggunakan uangnya, lalu Ia beralih pada belanjaan Paola dan memasukkan belanjaan tersebut pada sebuah totebag besar berbahan kain yang biasa Paola bawa jika ingin berbelanja.

"Setelah ini kemana?" tanya Harry dan Paola menoleh.

"Jika Kau ingin pulang duluan tak apa---" ujar Paola terpotong oleh pria yang sedang menyetir disampingnya.

"Aku ikut," ujar Harry dan Paola terdiam lalu mengangguk kecil, tidak ingin membantah ucapan pria disampingnya tersebut karena pria ini tidak bisa dibantah.

"Baiklah, Aku ingin ke Panti Asuhan St. Mary," ujar Paola dan Harry mengangguk, mengendarai mobil mewahnya menuju panti asuhan yang menampung anak-anak yatim piatu, anak-anak korban perang dari timur Tengah, dan anak-anak dengan orang tua pecandu atau orang tua yang memiliki gangguan psikis.

Paola melirik kearah Harry yang menyetir dengan tenang, dalam hatinya Ia bersyukur karena pria ini tidak lagi mengungkit tentang yang kemarin, setidaknya untuk sejauh ini. Paola sadar Harry adalah pria arogan yang pantang baginya untuk meminta maaf atau memohon pada Paola untuk memaafkannya, maka bagi Paola, perlakuan pria ini yang sudah normal adalah hal yang baik.

Ego pria disampingnya ini terlalu keras dan besar. Paola hendak memakluminya, namun untuk saat ini Ia belum bisa terbiasa dengan sikap arogan dan mulut sinis pria ini. Paola tidak terbiasa hidup ditengah-tengah orang-orang tinggi dan orang kaya dengan arogansi mereka. Paola akan belajar untuk membiasakan dirinya dengan sikap pria ini dan memakluminya.

Paola tidak akan dan tidak pernah berniat untuk merubah pria ini, Ia adalah partner Paola, yang mana mereka akan selalu bersama dan bertemu dalam kurun waktu yang panjang, entah sampai kapan, mungkin sampai Harry bosan dengan Paola lalu setelah itu Ia akan melepaskan Paola. Paola harus bisa menerima partnernya apa adanya, tanpa niatan sedikitpu untuk merubahnya. Jika Harry ingin berubah, itu harus berasal dari dirinya sendiri dan bukan dorongan dari Paola. Akan sulit untuk memaksa orang untuk berubah jika bukan dari dalam dirinya sendiri.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang