[40] Moods

747 104 61
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😙😚😘

Author's POV

Paola mengulum senyumnya melihat Harry beberapa kali harus menahan napas pasrah saat anak-anak panti asuhan berkumpul disekelilingnya dan berebut untuk bisa duduk diatas pangkuan Harry. Rata-rata anak-anak yang ingin dipangku Harry adalah perempuan berusia dua sampai empat tahun, sangat centil dan menggemaskan. Paola harus mati-matian menahan tawanya untuk menghargai Harry yang berusaha memeluk kelima anak panti asuhan yang duduk diatas pangkuan lebar nya.

Mereka menghabiskan hampir tiga jam di panti asuhan, sedangkan Paola sekarang sedang mengajari anak-anak panti asuhan yang sudah lebih besar untuk belajar menulis dan membaca.

"Emily, sudah lama di panti asuhan ini?" tanya Paola pada Emily yang tangannya sedang dibersihkan oleh Harry menggunakan tisu dari noda cokelat, Harry tidak mau bajunya kembali menjadi korban tangan Emily.

Emily menatap Paola dengan polos, lalu menggeleng, "Uhm, tidak tau," ujar Emily dan Paola menoleh pada Ibu penjaga panti untuk mendapatkan kejelasan.

"Emily disini sudah sekitar dua bulan," ujar Ibu penjaga panti dan Paola mengangguk.

"Oh, begitu," ujar Paola sambil mengangguk.

"Kenapa Ia berada disini?" tanya Harry penasaran, bertepatan Emily yang bangkit dari pangkuannya dan berlari untuk bermain dengan temannya yang lain.

"Ayah Emily adalah pecandu obat-obatan terlarang dan minuman, Ibu Emily menjadi korban dari Ayahnya dan Emily kami bawa kesini hingga Ayahnya kembali normal setelah menjalani rehabilitasi," jelas Mrs. Trass selaku Ibu Penjaga Panti tersebut.

Harry mengangguk kecil mendengarnya, begitupula dengan Paola, "Kasihan sekali Emily, Ia masih terlalu polos untuk mengetahui fakta tersebut. Yang Ia tau Ia disini hanya untuk bermain dan bersama teman-temannya yang lain tanpa tau alasan sebenarnya," ujar Paola dan Harry hanya diam, menatap menerawang pada Emily yang sedang tertawa riang.

Paola menatap pada Harry yang raut wajahnya tiba-tiba berubah, tadi Harry sudah lumayan akrab dengan anak-anak disini dan sekarang Ia kembali menjadi kaku, diam bersama dengan ekspresi wajah datarnya, membuat Paola tidak bisa membaca apa isi otak pria tersebut. "Kau baik-baik saja?" tanya Paola dan Harry sedikit tersentak lalu mengangguk kecil.

Paola menghela napasnya, Harry kembali pada mode normalnya. Paola memilih untuk beralih pada Mrs. Trass untuk lanjut berbicara. Sebelum Paola sadar mereka sudah terlalu lama bermain dan mengobrol bersama anak-anak panti asuhan dan Mrs. Trass, maka Paola memutuskan untuk mengajak Harry pulang dan pria itu langsung saja menyetujuinya.

Mereka berpamitan pada Mrs. Trass, dengan senyuman lebar mereka masing-masing, Mrs. Trass mengangguk mengizinkan mereka untuk kembali. "Terima kasih banyak akan kemurahan hati kalian, Tuhan selalu memberkati kehidupan kalian berdua! Terima kasih telah menghibur anak-anak disini," ujar Mrs. Trass dan Paola serta Harry mengangguk.

"Sama-sama, Mrs. Trass. Terima kasih juga telah menceritakan banyak sekali cerita inspiratif tentangmu dan anak-anak ini, sampai jumpa!"

Harry segera menggandeng tangan Paola untuk berbalik dan berjalan menuju gerbang, namun gadis kecil berambut pirang yang sangat menggemaskan tiba-tiba berlari dan berdiri didepan mereka. "Kalian mau pulang?" tanyanya dengan polosnya, mendongak untuk menatap Harry dan Paola yang bergandengan dan mereka mengangguk.

"Ya, Emily. Aku pulang dulu, okay?" tanya Paola dan Emily mengangguk ragu.

"Apakah kalian akan kesini lagi?" tanya Emily sambil memainkan jari-jarinya dan menunduk, "Emily mau bersama kalian," ujarnya.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang