[54] Protect

755 112 69
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😙😚😘😗

Paola's POV

"Paola!" Aku menoleh kebelakang, dengan senyuman yang mengembang Aku ingin melambaikan tanganku pada Mark. Namun mengingat perkataan Harry beberapa hari yang lalu membuatku mengurungkan niatku untuk terlalu ramah padanya, Aku hanya tersenyum dan kembali berbalik, melakukan scanning pada name tag agar namaku terdaftar jika Aku hadir hari ini. "Bagaimana harimu?" tanya Mark, Ia berdiri disebelahku dengan cengirannya yang dulu Aku sukai.

Aku tersenyum kecil, "Baik," ujarku, Ia tersenyum lebar dan terkekeh, Aku menunduk sedih, mengetahui bahwa tingkah laku polos dan terlihat tulus serta baik milik Mark ternyata hanyalah palsu untukku.

Mengingat dirinya yang telah membuatku terangsang karena sengaja adalah hal yang sangat tidak Aku inginkan, namun fakta itu selalu berputar ketika Aku melihat wajahnya. Apakah benar, pria baik hati ini berniat untuk menjebak ku dan meniduri ku dengan cara pengecut nya?

Aku berjalan cepat, rasa percaya ku sudah sirna dengan pria ini. Namun tampaknya Mark belum menyadari perubahan pada diriku, Ia masih saja berceloteh disampingku, "Hari minggu ini Kau ada pekerjaan tidak? Bagaimana Kita keluar untuk makan siang dan berjalan-jalan," ujar Mark dan Aku menoleh, menggeleng kecil.

"Aku tidak tau apakah ada pekerjaan tambahan oleh Mr. Styles," ujarku, sedangkan Mark sudah menyentuh lenganku membuatku tersentak kaget, Aku dengan refleks mendorong tangannya, Aku merasa takut sekarang jika berada disekitarnya, segala pikiran buruk menghantui otakku. Mengingat semengerikannya Harry jika marah, Aku tidak pernah merasa takut seperti ini berada didekatnya.

"Kenapa, Paola?" tanya Mark dan Aku hanya menggeleng.

"Maaf," ujarku, "Aku hanya refleks."

"Kau tampak panik," ujar Mark, Ia menjalarkan tangannya menuju punggungku dan Aku menggeleng.

"Kumohon, jangan sentuh Aku, Aku ingin bekerja," peringatku, jalan menuju lift terasa jauh. Aku menggigit bibir bawah ku panik saat mengingat Aku akan berada didalam satu lift dengan Mark, Aku takut Ia sentuh atau bisa-bisa Ia melakukan hal yang tidak diinginkan.

"Tap---"

"Paola, masuk ke lift bersamaku" Kami berdua menoleh kearah belakang, menemukan Harry berjalan dengan pakaian lengkapnya yang membuat Ia terlihat sangat tampan. Ia membawa tas nya ditangan kiri, tempat jam tangan mahal miliknya di ikatkan di pergelangan tangannya.

Aku mengangguk cepat, tanpa membantah Aku segera menoleh pada Mark dengan ringisan maaf ku yang hanya ku buat-buat. "Maaf, Mark. Aku harus cepat," ujarku, segera menyusul Harry sebelum pria itu menutup pintu lift khusus miliknya.

Aku menghela napas lega, berdua diruangan sempit bersama Harry terasa jauh lebih baik daripada bersama pria yang telah memasukkan obat perangsang pada minuman yang Ia berikan. Setidaknya jika Harry ingin menyetubuhiku, Ia akan mengatakannya dan menggodaku dengan caranya, bukan hanya diam-diam membuatku terangsang tanpa tau penyebabnya apa.

Aku yakin wajahku memerah panik dan cemas, melihat Harry merentangkan tangannya untukku membuatku segera menghambur pada pelukannya dan menenggelamkan wajahku di lehernya. Aku merasakan Harry mengacak rambut belakangku dengan jari-jarinya, lalu mengusap pipiku yang berkeringat dingin. "Jangan pernah berdua saja dengannya, pastikan Kau memiliki orang lain didalam ruangan itu, entah temanmu atau yang lain," ujar Harry membuatku mengangguk cepat.

"Ya, Aku mengerti," jawabku.

"Bagus. Jangan biarkan Ia mendapatkan tubuh mu," ujar Harry dengan suara rendahnya yang terdengar sedikit marah, Aku mengangguk dan mengusap dadanya.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang