[56] Caring

657 101 46
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😗😘😙

Paola's POV

Aku berjalan dengan lemah disamping Harry, menuju Penthouse nya dan sedari tadi kami hanya diam, tenggelam pada pikiran masing-masing. Rasa dingin yang menusuk kakiku pun tidak ku pedulikan lagi, hanya bisa merapatkan Jas Harry yang Ia sampirkan di tubuhku. Rasanya Aku belum bisa menyinkronkan otakku dengan apa saja yang baru ku ketahui, fakta-fakta yang baru saja terungkap, dan hal-hal yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya.

Ayah. Pria yang sangat baik dan selalu melindungiku dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ia adalah Ayah yang sangat baik, pelindung bagiku, Ia melakukan segalanya untukku, Ia bekerja keras untukku, Ia tidak pernah gengsi untuk bekerja apapun. Ia adalah pria yang benar-benar bertanggung jawab selama hidupku, dan Harry benar, Ia tetap Ayah yang baik bagi anaknya, namun Ia adalah pasangan yang buruk untuk Ibuku.

Aku mengusap air mataku yang kembali turun, Aku sudah sangat bisa menerima jika Ibuku meninggal dan Aku tidak akan pernah bertemu serta melihat wajah Ibuku, namun mengetahui fakta jika Ibuku meninggal disebabkan oleh Ayahku adalah hal yang sangat sulit ku terima. Aku merasakan tangan Harry menyentuh pundakku dan menuntunku untuk masuk kedalam Penthouse nya.

"Semua akan baik-baik saja. Aku mengerti, Kau perlu waktu untuk menerima fakta tersebut," ujar Harry dan Aku menoleh padanya, Ia menatap kedepan, kepada ruangan mewah miliknya yang tampak remang-remang.

Aku terisak, lalu mengangguk kecil, "Aku takut Aku tidak akan pernah bisa memaafkan Ayahku," bisikku, Harry menoleh padaku dengan cepat dan matanya tiba-tiba menggelap, Ia menunduk sesaat.

Pria ini kembali menegakkan kepalanya, Aku bisa mendengarkan helaan napas darinya dan Ia tiba-tiba meninggalkanku sendiri di ruangan ini, memasuki kamarnya tanpa menjawab sepatah katapun padaku. Aku menatap punggung tegaknya yang menuju kearah kamarnya.

Aku merenung, mengetahui fakta tentang Ayahku adalah pelaku pembunuhan Ibuku membuatku lupa akan banyak hal yang masih ganjal, salah satunya adalah foto tadi. Foto lama yang berwarna hitam dan putih, dua wanita dan salah satunya adalah Ibuku, wanila lainnya adalah Ibu Harry.

Tubuhku terasa membeku, Harry baru saja memberitahuku fakta lainnya tentang kehidupannya. Jelas wanita cantik yang mirip sekali dengan Harry, yang berfoto disamping Ibuku bukanlah Eva. Bukan Eva yang selama ini Aku kenal sebagai Ibu Harry. Bukan Eva, wanita yang selama ini sangat baik dan ramah padaku.

Aku menatap kedepan dengan tatapan kosong, Aku terasa kosong, kehidupanku saja Aku tidak tahu. Aku merasa sangat bodoh berdiri disini, sebagai Paola yang tidak tau apa-apa tentang kehidupannya. Sebagai wanita sembilan belas tahun yang hidupnya dipenuhi oleh hal-hal tersembunyi.

Aku belum siap bertemu dengan Harry sekarang, Aku mungkin akan mandi di kamar mandi lain di Penthouse nya ini sebelum Aku kembali menemuinya untuk kembali bertanya tentang hal tadi.

Aku melepaskan satu persatu bajuku, sembari memenuhkan air di Bath Tub dengan air hangat, merendam diriku didalam air hangat dan busa-busa sabun yang aromanya akan sangat lengket pada kulitku hingga esok hari. Aku memejamkan mataku, mencoba memaafkan ayahku dan berpikir lebih jernih lagi.

Hingga lima belas menit Aku berendam, Aku segera bangkit dan membuka saluran air agar air yang tadi ku gunakan untuk berendam segera tersedot kedalam pipa air. Aku membilas tubuhku yang dipenuhi oleh sabun dengan shower dan segera membaluti tubuhku dengan handuk hangat, Aku memasuki kamar Harry dengan hati-hati, tersentak kecil menemukan Harry berbaring di atas kasur dengan ponselnya.

Harry meletakkan ponselnya, matanya beralih padaku dengan tatapan yang tidak dapat ku baca. Segera Aku masuk kedalam walk in closet untuk mengambil baju-bajuku yang ada di sini lalu memakainya dengan cepat, tanpa bra dan hanya celana dalam untuk dalaman ku, karena Aku tidak mau dada ku yang tidak ku tutupi dengan bra terlihat jelas oleh Harry, maka Aku mengambil kaos miliknya dan memakainya di tubuhku, walaupun Aku terlihat tenggelam dalam baju ini namun terasa sangat nyaman.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang