[109] Sacrifice

1.4K 101 50
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😚😙😘

Author's POV

"Paola membutuhkan ku didalam!" ujar Harry pada perawat yang hendak menutup pintu ruangan bersalin Paola.

"Tidak usah!" teriak Paola dari dalam dengan keringat yang bercucuran di dahinya. Ia baru saja pembukaan ke delapan sentimeter dan rasanya Ia sudah ingin pingsan, tinggal dua sentimeter lagi dan Ia akan di izinkan untuk mendorong anaknya keluar. Rasanya sangat sakit, namun tetap saja Ia lebih mengutamakan egonya, Ia masih merajuk pada Harry karena sampai detik ini, detik-detik Paola akan melahirkan, Harry masih saja enggan memanggil Paola dengan panggilan sayang padahal wanita tersebut sedang bertarung nyawa untuk melahirkan anak Harry sendiri.

Perawat tersebut menatap mata Harry dan menggeleng, Ia lebih menuruti apa kata Paola dan Harry mendesah frustasi. "Ia butuh lebih banyak jalan dan Aku harus menemaninya---"

"Suster, tolong tutup pintunya!"

Harry menghela napas, mengusap wajahnya pusing dan mundur, duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh Rumah Sakit dan tersentak kaget merasakan bahunya tiba-tiba di tepuk oleh seseorang.

"Kau baik-baik saja?" tanya Ralph sambil tersenyum, Ia duduk disebelah Harry. Setelah Ia mendapatkan telfon dari Paola jika mereka sudah di Rumah Sakit, Ralph langsung saja bergegas dan menuju Rumah Sakit tempat menantunya tersebut akan melahirkan. Harry tidak menyangka, Ralph akan menjadi orang pertama yang menjenguk mereka disaat Paola sedang melahirkan.

Harry menghela napas dan mengedikkan bahunya, "Begitulah," ujar Harry sambil menatap nanar pintu didepannya. Ia harus ada di samping Paola saat wanita itu melahirkan kelak. Harry merasakan punggungnya di usap oleh pria yang berwajah mirip dengannya namun dengan usia lebih lanjut. Entahlah, Harry masih sangat canggung dengan ayah kandungnya sendiri, melupakan ingatannya di usia tiga tahun ternyata jauh lebih sulit daripada apapun.

"Kenapa Paola tidak mau kau temani? Pasti ada alasan, tidak mungkin Ia tidak mau suaminya menemaninya di saat hendak melahirkan seperti ini," ujar Ralph. "Ia wanita yang manis dan tidak mungkin Ia seperti itu jika tidak terjadi sesuatu kan?"

Harry terkekeh, "Ini terdengar konyol, namun Ia seperti itu hanya karena Aku tidak pernah memanggilnya dengan sebutan sayang dan panggilan lainnya. Ia marah karena Aku memanggil namanya sendiri," ujarnya sambil menghela napas.  "Anak yang akan Ia lahirkan sudah sangat cukup menjadi bukti jika Aku menyayangi dan sangat mencintainya."

"Itu tidak konyol," ujar Ralph dan Harry menoleh padanya dengan tatapan bingung nya.

"Ayolah, Kau tidak mungkin menjadi orang selanjutnya yang membela Paola selain para teman dan karyawannya kan?" ujar Harry sambil terkekeh tidak mengerti. "Aku tidak tahu Kau bisa begitu sentimental dan melankolis hanya karena panggilan sayang. Kau berada di tim Paola sekarang, Ralph?" tanya Harry sambil mendengus dan kembali menyatukan tangannya dengan cemas.

"Ini bukan tentang tim atau apapun. Bukan tentang sentimental atau melankolis, hanya karena Aku adalah mantan narapidana," Ralph menjeda ucapannya beberapa detik sebelum menoleh pada Harry, manatap Harry dengan kelopak matanya yang sudah keriput, Harry ingat, masa muda Ralph sangat mirip dengannya dan masih sangat tampan.

"Apa?" tanya Harry menunggu ucapan Ralph.

"Paola, istrimu, Ibu dari anakmu dan calon-calon anak mu lainnya. Bertarung didalam, berteriak, berkeringat, sakit, Ia mengorbankan nyawanya untuk melahirkan anakmu serta mendedikasikan tubuhnya selama sembilan bulan untuk mengubah benih sialan mu itu menjadi satu nyawa manusia berharga, dan Ia hanya menuntut mu untuk memanggilnya sayang dan Kau menolak?" tanya Ralph. Ia terkekeh lalu segera mendorong telapak tangannya, tidak mengizinkan Harry menyela ucapannya. "Aku tahu, Aku tahu. Aku adalah mantan kriminal, banyak melakukan dosa, pembunuh, melewatkan tumbuh kembang anaknya. Memang Pria yang nasihatnya tidak pantas untuk di dengar, tapi itu dulu. Aku keluar dari penjara yang mendekam ku selama dua puluh lima tahun untuk berubah dan berdamai dengan diri ku sendiri yang menjijikan ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang