[15] Intelligent

869 114 73
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😙😚😗😘

Author's POV

Setelah mereka berdua melakukan olahraga di pagi hari, Paola dan Harry memutuskan untuk membersihkan diri masing-masing di kamar mandi Hotel mereka.

Paola melirik kearah Harry yang lagi-lagi sibuk akan laptopnya, tampak membaca file-file yang harus Ia tandatangani besok dan akan merevisi nya jika Ia tidak setuju dengan aturan didalamnya. Sedangkan Paola memutuskan untuk merias dirinya, make up secukupnya agar dirinya tidak terlihat pucat.

"K-kapan kita pulang?" tanya Paola dan Harry meliriknya.

"Nanti," ujar Harry dan Paola hanya bisa mengangguk kecil. "Kau nanti malam akan bekerja?" tanya Harry.

"Ya, Aku ada jadwal menari di panggung dan private, jadwal ku penuh sampai pagi," ujar Paola dan Harry kembali fokus pada laptop didepannya.

Harry terdiam sejenak, walaupun matanya menatap tajam laptop didepannya, namun pikirannya melayang pada pekerjaan Paola. Menari, tubuh disentuh oleh sembarang pria, ditatap oleh pria manapun bahkan harus melakukan seks dengan pria asing. Harry jelas tau Paola adalah gadis lugu dan polos, tubuhnya belum pernah dirasakan oleh siapapun selain Harry.

Harry tidak yakin Paola sangat menyukai pekerjaannya seperti yang wanita itu bilang tadi. Harry tidak bodoh, jelas alasan utama wanita itu bekerja di club itu adalah uang, wanita itu membutuhkan uang untuk dirinya, masa depannya dan Ayahnya yang ada didalam penjara.

"Ayahmu, bagaimana?" tanya Harry dan Paola cukup terkejut akan pertanyaan pria ini, Paola ingat sekali jika Harry dulu sangat membenci ayah Paola, tanpa segan Harry mengatakan jika ayah Paola adalah seorang bajingan, tepat sebelum ayahnya ketahuan membawa obat-obatan ilegal didalam mobilnya.

Paola menelan ludahnya sulit, "D-dia baik. Setiap sebelum bekerja Aku selalu mengantarkan makan malam untuknya," ujar Paola dan Harry lagi-lagi tidak menjawab, justru kembali melemparkan pertanyaan.

"Kapan masa tahanannya selesai?"

"Ayahku akan ditahan selama lima tahun, berarti sekitar empat setengah tahun lagi Ia di penjara," jelas Paola.

"Kau tidak mencoba mencari pekerjaan di tempat lain sebelum di club?" tanya Harry dan Paola menggeleng.

"Tidak. Saat itu sangat menghimpit diriku, Aku membutuhkan dana cepat untuk melunakkan biaya sewa rumah, lalu Aku harus pindah ke Apartemen dan uang yang dibutuhkan tidak sedikit," jelas Paola, kembali menerawang dimasa-masa Ia sangat membutuhkan uang dan sangat pusing bagaimana caranya mendapatkan uang dengan cepat. "Aku juga berpikir jika Aku bekerja di tempat lain seperti menjadi pelayan restoran atau barista, uang itu hanya akan cukup untuk diriku seorang. Disitulah Aku menyetujui ajakan Sheena untuk bekerja bersamanya."

"Kau diajak temanmu itu?"

Paola mengangguk, "Ya. Uang yang kudapatkan dari bekerja di club sangat cukup untukku, untuk Ayahku dan Aku bisa menabung untuk kuliah ku nanti serta modal usaha," jelas Paola, Harry dapat melihat matanya berbinar saat menjelaskan tentang mimpinya dimasa depan. "Untuk saat ini, Aku masih ingin bekerja di club untuk menutupi semua kebutuhan. Aku tidak mau kembali menjadi beban ayahku saat Ia bebas, Aku harus menyambutnya dengan kenyamanan nanti saat Ia keluar. Ia sudah tua, Harry," ujar Paola, matanya yang tadi berbinar senang menjadi berkaca-kaca.

Paola mengalihkan pandangannya, tidak ingin larut bersedih. Ia mengambil buku tebal milik Harry lainnya, yang baru Ia baca sampai dua halaman, lalu lanjut membacanya, untuk menghilangkan ingatan kesedihannya tentang ayahnya. Buku ini bukan buku bacaan, tapi buku rangkuman tentang perusahaan Riese Company dan sebelum membaca, Paola butuh untuk meminta izin pada Harry, karena takut buku tersebut adalah hal privasi tentang perusahaannya, apalagi Paola bukan karyawan di Riese Company.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang