[65] Healing

662 100 24
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😙😚😘

Author's POV

Paola tersenyum kecil, sejak kepulangan Ibu dan Ayah Harry, semua yang mengerjakan urusan rumah hari ini adalah Harry. Benar-benar Harry, apalagi Charlotte yang belum dijemput oleh Celine, Ibunya, membuat pekerjaan Harry benar-benar menumpuk.

Harry baru saja memberikan Charlotte susu dan menidurkan bayi mungil itu dikasur mereka, Paola benar-benar melihatnya didepan mata. Harry memang sangat kaku, bahkan benar-benar kaku, dan melihatnya mengasuh Charlotte dengan segala kekakuan dan kebingungan yang ada didalam diri Harry, membuat Paola tidak tahan untuk tidak terkekeh dan tangan Paola gatal untuk membantu Harry merawat Charlotte.

Tapi, Harry adalah Harry yang keras kepala, Ia tidak ingin dibantu oleh Paola dengan alasan Paola masih butuh istirahat dan tugas merawat Charlotte adalah tugasnya. Padahal hanya membantu Harry untuk sekadar menggendong Charlotte tidak akan membuat Paola panik atau terluka atau tersakiti, pria itu terkadang suka sedikit berlebihan.

Paola melirik kearah Charlotte yang tertidur sangat nyenyak, Ia meletakkan bantal dan guling di pinggir setiap sisi Charlotte agar bayi mungil berusia setahun tersebut tidak jatuh dari kasur Harry yang besar dan tinggi ini. Paola keluar dari kamar, yang langsung saja disambut dengan aroma makanan yang cukup semerbak dari arah dapur, juga suara gongsengan samar-samar yang terdengar di indra pendengarannya.

Paola berjalan menuju dapur, Ia pikir Harry memanggil Mrs. Henry untuk memasak, namun Paola salah besar, untuk pertama kalinya setelah Ia tinggal bersama Harry hampir setiap hari selama hampir sembilan bulan, Ia akhirnya dapat melihat pemandangan Harry yang memasak di dapur, walaupun lagi-lagi tampak sangat kaku dan lambat.

Paola berusaha menahan kekehannya, Ia berjalan mendekat pada Harry dan duduk di kursi pantry. "Apa yang kau masak?" tanya Paola membuat Harry tersentak kecil.

Harry menoleh, "Kupikir Kau tidur, tidur lah, Paola. Nanti Aku akan bangunkan untuk makan malam," ujar Harry dan Paola menggeleng, Harry sadar akan mata Paola yang fokus pada masakannya. "Uhm, Aku memasak ubi goreng di airfryer, lalu ada brokoli kukus, dada ayam panggang yang tadi sudah di bumbui Ibuku, dan ada sedikit Guacamole yang kemarin dibuat oleh Mrs. Henry," jelas Harry dan Paola mengangguk.

"Oh, begitu. Segera balik ayamnya, Harry. Aku takut gosong," ujar Paola, Ia berjalan menuju Harry dan berdiri disamping pria itu. Harry mengangguk dan dengan terburu-buru membalik ayam panggang yang Ia masak, Paola tersenyum akan usaha yang Harry lakukan hari ini.

Seorang CEO kaya raya seperti Harry, yang dibesarkan dengan kemewahan dan segala yang Ia inginkan di turuti dan sangat berkecukupan, hidup bergelimang harta sejak kecil dengan lingkungan yang berisi orang-orang elit, apapun dapat dibeli dengan mudahnya, yang tiba-tiba hari ini berinisiatif untuk turun ke dapur dan mencoba memasak,  membuat Paola terharu dan mengapresiasi inisiatif serta usaha yang dilakukan oleh pria ini. Paola tau mungkin bisa dihitung dengan jari berapa kali Harry memasuki dapur untuk memasak seumur hidupnya sejauh ini.

Paola beralih pada airfryer, membuka dan melihat ubi yang sudah Harry potong-potong menjadi potongan kotak panjang, sudah kecoklatan dan terlihat sangat garing, bahkan hampir hangus. "Paola, Kau duduk saja," ujar Harry dan Paola tersenyum kecil, Paola menggeleng lalu mengambil piring dan mengeluarkan ubi goreng tersebut dari dalam airfryer ke atas piring.

Paola meletakkan ubi goreng yang sudah Ia taburi dengan garam, lada, dan parsley bubuk tersebut keatas Meja makan. Ia melihat Harry mengeluarkan brokoli kukus dan juga mengangkat ayam panggang nya, cukup baik walaupun masih sangat kaku. Paola meringis, takut Harry terkena panas dari telfon yang Ia gunakan untuk memanggang ayam. "Hati-hati, gunakan kain agar tidak terlalu panas atau sarung tangan," ujar Paola dan Harry mengangguk.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang