[92] Behind All of This

597 103 79
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😚😙😗

Author's POV

Permohonan pengunduran diri dari Paola benar-benar memberikan efek tersendiri bagi Harry. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya wanita itu akan mengundurkan diri secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Beberapa hari yang lalu Paola hanya bisa menangis dan terbata-bata saat mengucapkan alasan kenapa Ia memutuskan untuk keluar dari Perusahaan ini.

Harry mengacak rambutnya, mengusap wajahnya kasar dan Ia lagi-lagi terdiam. Berpikir hal buruk apa yang telah Ia lakukan sehingga Paola mengundurkan diri seperti itu, apakah gaji yang Ia berikan kurang? Apakah tugas yang diberikan Harry terlalu banyak dan padat? Atau apa? Harry sama sekali tidak mengerti apa yang telah Ia lakukan pada mantan karyawannya tersebut.

Hari ini Ia kembali ke Manchester setelah tiga hari berada di Wales, Ia belum membicarakan mengenai pengunduran diri dari Paola kepada Ayah atau Ibunya. Ia benar-benar sibuk mengurus segala macam hal yang berkaitan dengan ekspansi yang mereka lakukan, bertepatan pula dengan Paola yang tiba-tiba mengundurkan diri membuat Harry tidak sempat untuk menginvestigasi lebih kenapa wanita itu memilih keluar. Apalagi sepenglihatan Harry, Paola sangat bersemangat mengenai ekspansi yang mereka lakukan dan Paola beberapa kali menjadi perwakilan dari pihak logistik untuk itu.

Harry benar-benar menyayangkan hal tersebut, padahal Ia sangat menyukai cara kerja Paola, semangat kerjanya, disiplin, telaten, rapi, otak yang cemerlang, memiliki inisiatif yang sangat bagus, dan sangat sopan. Ayah dan Ibunya saja sangat menyukai wanita itu, Harry tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan dan wajah Ayahnya saat mengetahui Paola telah keluar dari Perusahaan mereka. Ia takut Ayahnya kecewa, padahal Ayahnya mengusulkan pada Harry untuk menaikkan jabatan Paola jika ekspansi ini berjalan dengan lancar.

Harry berjalan menuju ruangannya, jam sepuluh pagi baru sampai Manchester dan sekarang Ia akhirnya bisa beristirahat sebentar di ruangannya. Ia melihat Ash yang fokus pada Laptopnya dan melewati asistennya begitu saja, "Heh, Harry!" panggil Ash dan Harry menoleh.

Asisten yang tidak sopan, namun itu pengecualian untuk Ash karena mereka sudah bersahabat sejak zaman kuliah dulu. "Apa?" tanya Harry.

"Kata HRD, Paola mengundurkan diri, apakah itu benar?" tanya Ash, Ia menggulir mouse pada Laptopnya dan sama sekali tidak menemukan nama Paola di daftar hadir beberapa hari ini.

Harry mengangguk, "Ya," ujar Harry singkat, Ia berlalu ingin masuk kedalam ruangannya namun teriakan Ash kembali menghentikannya. Harry mendecak sebal, "Kenapa lagi?"

"Kenapa tidak Kau larang atau kau iming-imingi sesuatu agar Ia tidak berhenti?! Kau ini bagaimana?!" protes Ash dan Harry mengedikkan bahunya. Harry sudah mencoba menghentikan Paola dari permohonannya dengan cara Harry sendiri, yaitu menjadi sarkas pada wanita itu. Namun Paola tetap teguh akan pendiriannya dan Harry tidak bisa memaksa, pekerjaan akan berjalan dengan baik jika orang yang melakukannya bekerja dengan sepenuh hati, jika Paola sudah terpaksa, maka pekerjaan itu pun akan berjalan tidak baik, untuk apa Harry memaksa nya tetap disini jika begitu?

"Sudah lah, Ash. Itu hak nya jika ingin keluar," ujar Harry, Ia masuk kedalam ruangannya dan menghela napas lelah. Ia sedang sangat sibuk, fisik maupun psikis. Fisiknya tidak dibiarkan tidur selama delapan jam sehari dan psikisnya di paksa untuk terus memikirkan Paola, ada suatu yang mengganjal di hatinya. Ia yakin Ia tidak membuat kesalahan apapun pada Paola dan Ia sudah memastikan Paola bekerja dengan sangat nyaman, apa yang membuat Paola memutuskan untuk mengundurkan diri?

Harry duduk di kursi singgasananya, melepaskan Jas miliknya dan bersandar. Ia memejamkan matanya dan memijat pangkal hidungnya, Ia benar-benar lelah sekali sampai Ia tidak bisa mencerna apa yang baru saja terjadi. Ia butuh tidur lebih lama atau liburan.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang