[35] Confused

773 111 98
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😘😗😙

Author's POV

Paola mendesah lelah saat Ia merasakan tubuhnya kembali di tarik oleh Harry, merasakan Harry mengendus kepala belakangnya dan memeluk Paola dengan sangat erat. "Harry, Aku ingin mandi," ujar Paola dengan lembut, mengelus tangan berotot dan berurat milik Harry yang sedari tadi memeluk tubuhnya erat.

"Nanti saja," ujar Harry, Paola melirik kearah jam dinding dan menunjukan waktu pukul setengah enam pagi, walaupun di luar masih sangat gelap.

"Aku panas, rambutku pasti sudah lepek dan bau," keluh Paola, sejak jam empat subuh tadi mereka bercinta dan pria ini tidak ingin melepaskannya, Paola pikir yang semalam sudah cukup, namun ternyata salah.

Paola kembali merasakan Harry mencium rambutnya, "Tidak, masih wangi," ujar Harry dan Paola mendesah lelah.

"Ayolah, Aku harus bangun sebelum Ibu dan Ayahmu bangun," ujar Paola. Ia tidak enak jika harus bangun siang sebagai tamu, apalagi jika tidak membantu Ibu Harry untuk memasak sarapan. "Jika Kau ingin tidur, tidurlah nanti Aku bangunkan," ujar Paola berbalik dan mengelus rahang Harry yang sudah dipenuhi oleh rambut-rambut tipis.

"Nanti saja," ujar Harry dan Paola mendesah lagi.

"Harry, Aku harus mandi, okay?" tanya Paola dan Harry menghela napas dengan kesal lalu mengangguk.

"Ya, mandilah," ujar Harry, akhirnya Ia mengalah dan membiarkan Paola lepas dari pelukan eratnya, dengan berat hati Harry harus membuka tangannya dan membiarkan Paola keluar.

Paola terkekeh, tersenyum sangat manis dan mengecup bibir Harry. "Tidurlah, nanti Aku bangunkan," ujar Paola, Ia menutup dua buah dadanya dan kemaluannya dengan tangan lalu berlari kedalam kamar mandi yang ada di Kamar Masa Kecil milik Harry tersebut.

Paola menghela napas, Ia dengan cepat mulai membasahi tubuhnya dengan air dingin dan memakai sampo, sabun, pencuci muka dan ritual lainnya untuk memanjakan tubuhnya. Ia benar-benar merasa remuk setelah tadi malam di serang oleh Harry dan ternyata dini hari pria itu kembali menginginkannya. Paola sampai bingung makanan apa yang diberikan oleh Orang Tua Harry padanya sampai-sampai anak semata wayangnya itu memiliki daya tahan yang benar-benar kuat.

Keluar dari kamar mandi dengan keadaan jauh lebih segar, Paola bisa melihat Harry yang masih berbaring dengan ponselnya di tangan. Paola mendekat, "Mandilah, Harry," ujar Paola dan Harry mengangguk.

Paola berdiri didepan cermin, sebelum memakai baju, Ia terlebih dahulu mengaplikasikan skincare pada wajahnya, lalu sedikit make up untuk membuatnya tidak pucat dan sedikit berwarna. Ia bisa melihat pantulan Harry yang berdiri dari kasur lalu memakai bokser hitamnya, Harry berjalan kearahnya dan Paola pikir Harry ingin berbicara atau mencari sesuatu di meja riasnya. Ternyata Paola salah, I terpekik kecil merasakan tamparan pada bokongnya. "Harry!"

"Morning, Pao," ujar Harry dan Paola mendengus, merasakan Harry mencium dan mengisap lehernya. 

"Good morning, sana mandi," ujar Paola dan Harry mendengus malas, lalu Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Paola keluar terlebih dahulu, Ia sudah dapat melihat Eva yang juga baru saja keluar dari kamar orang tua Harry. Senyuman Paola mengembang, "Selamat pagi, Eva," ujar Paola dan Eva menoleh.

"Hei, Selamat pagi. Kau sudah bangun," ujar Eva sambil tersenyum.

"Kemana Arthur?" tanya Paola, mengikuti Eva yang berjalan menuju dapur.

"Masih mandi, Harry kemana?" tanya Eva.

"Masih mandi juga, Pria itu sangat susah disuruh mandi," ujar Paola sambil mencebikkan bibirnya sebal.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang