Amour [H.S]

[27] Ransom

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😗😚😙

Author's POV

Paola masih belum dapat mencerna dengan baik ucapan Fieri padanya barusan, Ia hanya diam melongo menatap pada Fieri yang tampak sangat antusias. "Dibeli? Budak?" tanya Paola lagi dan Fieri mengangguk.

"Ya! Kau ingat kan di perjanjian awal bekerja dulu? Jika Kau tidak akan bisa lepas dari pekerjaan ini sampai kapanpun, jika Kau ingin keluar, Kau harus membayar denda yang sangat besar untuk menebus dirimu," ujar Fieri dan Paola mengangguk kecil.

"Y-ya, lalu? Aku belum memiliki cukup uang untuk menebus diriku, Fieri," ujar Paola sambil terkekeh kecil, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menyimpan kekhawatiran didalamnya.

"Kau dibeli! Seseorang menebus mu malam ini dan menginginkan mu menjadi budaknya!" ujar Fieri dan Paola tercengang, setelah dijelaskan berkali-kali, Paola baru mengerti apa maksud Fieri.

"A-aku bebas dari sini? T-tapi harus menjadi budak pria itu?" tanya Paola dan merasakan Mami Kitty menyentuh lengannya. "A-aku tidak bisa bekerja disini lagi?" tanya Paola, terlihat raut sedih dari wajahnya.

"Ya, tentu saja. Kau harus meneruti perintah majikanmu setelah ini," ujar Fieri, kentara sekali jika Ia sebenarnya tidak rela melepaskan Paola. Paola adalah uang berjalan baginya, Wanita muda dan lugu ini nyatanya dapat menarik perhatian beberapa lelaki kaya dan tidak segan-segan membayarnya sangat mahal, termasuk Harry. Tapi, uang yang mereka dapatkan hasil penebusan Paola juga tidak sedikit.

Paola menggeleng cepat, "Tidak bisakah kalian membicarakan ini terlebih dahulu padaku? Perjanjian? Materai? Kenapa tiba-tiba sekali seperti ini?" tanya Paola, ada sedikit nada marah yang Ia tujukan pada Fieri.

"Uang sudah terlanjur Ia kirimkan pada pihak kami. Lagi pula Kau tidak memiliki hak untuk bernegoisasi dengan klien, Kau anak didik kami dan itu urusan Kami untuk menerima penebusan itu atau tidak, semua pekerja disini berada didalam tangan kami, sesuai perjanjian diawal," ujar Fieri dan Paola tidak bisa berkata-kata lagi. "Kami menerima penebusan akan dirimu, Kau harus ikut dengannya mulai malam ini. Untuk urusan lain, semuanya ada di tangan majikanmu itu setelah ini."

Paola terdiam, dipelupuk matanya di penuhi air mata. Ia tidak tau wujud majikannya itu, apakah tua atau muda, tampan atau jelek, kaya atau mis--- sudah pasti kaya karena Ia mampu menebus Paola, baik atau kejam, lembut atau kasar. Paola menggeleng kecil, "Fieri, tidak bisakah Kau menolaknya dan mengembalikan uang itu? Aku bisa mengambil 50% saja untuk setiap gajiku, bukan 75% seperti dulu, Aku ingin tetap bekerja bersamamu," ujar Paola.

Fieri menggeleng, "Tidak. Kami sudah berjanji dan tanda tangan diatas materai, Ia memiliki pengacara handal dan akan sangat mudah baginya untuk menebus jalur hukum, Aku tidak mau ikut-ikut dengan masalah ini. Sudahlah, ikuti saja," ujar Fieri dan wajah Paola memerah marah.

Paola bukan benda! Paola menjadi seorang manusia dan wanita yang utuh yang tidak sepantasnya di jual sesuka hati seperti ini. Hatinya sangat terluka, entah bagaimana nasib nya dibawah naungan majikannya itu kelak. Ia bekerja di club ini hanya untuk menjadi Pemuas dan penari, bukan di jual seperti ini! Tapi Ia kembali ingat, selembar hitam diatas putih yang dulu sudah Ia tanda tangani membuat tubuhnya melemas.

Terhimpit oleh kebutuhan uang ternyata membuat Paola tidak lagi berpikir secara matang, berakhir dengan di jual seperti ini membuat Paola sangat sedih dan marah. Menyesal, namun Ia tau itu tidak ada gunanya. Ia marah pada dirinya karena seceroboh ini dalam memilih pekerjaan, seceroboh ini akan dirinya sendiri.

Tangan Paola terkepal, "Aku memiliki satu klien yang belum ku puaskan di ruangan VIP---"

"Tidak. Aku telah membatalkan itu dan mengembalikan uangnya, Ia bersama Mads sekarang," ujar Fieri dan Paola menahan napasnya. "Sekarang, kemas semua barang mu disini dan ikut bersama nya," ujar Fieri, Ia memberikan satu amplop tebal pada Paola. "Bonus mu terakhir," ujar Fieri dan Paola menegak ludahnya sulit.