[83] Six Months

563 95 39
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😗😙😚

Author's POV

Hampir enam bulan sudah perpisahan mereka, semuanya berjalan dengan sangat normal, Paola beberapa kali berpapasan dengan Harry di kantor. Yang hanya akan Paola berikan sebuah senyuman kecil yang ramah sebagaimana karyawan terhadap atasannya. Sedangkan Harry tetap menjadi Harry yang tampak dingin dengan semua orang, tidak akan membalas senyuman Paola dan hanya mengangguk.

Memikirkan itu, terkadang berhasil membuat Paola tertawa miris, dengan air mata yang terkadang tiba-tiba terjatuh sendiri. Bukan karena Ia sedih, Ia hanya rindu, satu tahun di habiskan bersama pria itu ternyata tidak mudah di lupakan. Paola sudah terlalu terbiasa akan kehadiran Harry di sisinya, dari pagi hingga malam. Saat melihat wajah dingin dan datar pria itu, Paola teringat akan sebagai mana hangat nya mereka dulu. Mengobrol, berpelukan, bercanda, tertawa, sampai hal konyol dan tidak penting pun menjadi topik obrolan mereka.

Paola memang seperti itu, Ia sangat susah melupakan orang-orang yang pernah memberikan kesan baik dan menyenangkan dalam hidupnya. Tidak hanya Harry, tapi semua orang yang baik padanya.

Paola menghela napas, setengah jam lagi adalah waktunya pulang dan Moana menitipkannya satu map yang berisi proposal yang akan diberikan dari pihak logistik pada Harry. Berisi beberapa rencana perancangan gudang minyak baru didaerah Saudi dan modal yang di butuhkan, padahal gudang minyak mereka disana sudah cukup banyak. Moana sudah menghubungi rekan kerjanya yang di tugaskan di Saudi dan Ia yang bertugas mengurus semuanya di Manchester, termasuk Paola dan kali ini Ia yang terlibat untuk membicarakan tentang proposal ini pada Harry, karena Ia salah satu pencetus perancangan ini.

Paola menemui Ash didepan ruangan Harry, tersenyum ramah pada sahabat Harry tersebut dan wanita nyentrik bernama Ash langsung saja berdiri. "Heyo, Paola!" sapanya dan Paola terkekeh.

"Hei, Ash!" ujar Paola sambil melirik kearah ruangan Harry. "H-harry, ada?" tanya Paola dengan senyuman kecilnya yang manis.

Ash mengangguk, "Ada, masuk saja," ujar Ash dan Paola mengangguk, Ash membantu Paola membuka pintu dan Paola memasuki ruangan Harry, ketika melangkah maju, Paola terdiam dan melirik Ash yang masih berdiri didekatnya. Paola ingat wanita ini, Ia adalah salah satu berdebatan Harry dengan Paola beberapa waktu lalu, yaitu Leona. Wanita itu duduk didepan Harry, mereka tampak mengobrol santai dengan Harry yang berkutat dengan laptop nya.

Paola menegakkan kepalanya, mengangguk pada Ash dan Ash menatapnya ragu. "Aku lupa jika wanita itu masih disini," bisik Ash dan Paola tersenyum kecil.

"Tak apa, Ash. Lanjutkan tugasmu," ujar Paola sambil mengusap dengan Asisten dari Harry tersebut.

Ash mengangguk, Ia menutup pintu ruangan Harry dan duduk di kursi nya. Sedangkan Paola menegakkan kepalanya dan berjalan dengan tegap mendekat pada Harry, "Permisi, Tuan Styles," ujar Paola, membuat obrolan Leona dan Harry terintrupsi, kedua manusia itu mendongak pada Paola yang berlenggok dengan elegan, berjalan kearah mereka. "Aku disini ingin membicarakan tentang perencanaan pembangunan gudang baru di Saudi." ujar Paola, Ia tidak perlu repot-repot menoleh pada Leona karena menurutnya, Leona tidak ada sangkut pautnya dengan keperluannya disini.

Harry mengangguk, membereskan beberapa kertas dimejanya tanpa menjawab apapun, "Empat mata," ujar Paola lagi, menekankan jika hanya Ia dan Harry yang boleh mengetahui tentang perencanaan ini, orang dari luar perusahaan mereka tidak perlu mengetahuinya.

Leona tergagap mendengar ucapan Paola, lantas Ia tersenyum canggung dan berdiri. Ia sadar akan ucapan Paola padanya, yang secara tidak langsung untuk menyuruhnya pergi dari ruangan ini karena ada yang ingin Ia bicarakan bersama Harry. "Aku permisi," ujar Leona dan Harry serta Paola mengangguk.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang