[7] Hotel Night

993 118 61
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😗😚😙

Author's POV

Harry keluar dari bangunan yang dipenuhi oleh para pendosa tersebut, termasuk dirinya dan Ia menoleh kebelakang, melihat Paola sedang merapikan jubah gaunnya dan berjalan menyusulnya. "Masuk," ujar Harry dengan tegas namun tidak kasar, menunjuk dimana mobilnya dan Paola dengan bingung menatap mobil itu, apakah Ia akan duduk disebelah Harry atau tidak. "Ya, duduk disebelahku, Paola," ujar Harry, membuat gadis itu terkesiap dan segera memasuki mobil Harry.

Harry memasuki mobil, melirik kearah Paola yang tidak mengeluarkan suara apapun sejak tadi. Pandangan lugu dan polos milik gadis itu benar-benar tidak bisa ia sembunyikan, sedari tadi Ia hanya menyatukan jari-jemarinya, memainkan ujung gaunnya atau memerhatikan suasana jalanan sepi di Kota Manchester saat tengah malam tersebut.

Harry dapat melirik bagaimana tangan-tangan mungil itu berusaha menurunkan jubah gaunnya agar menutupi paha nya yang terekspos tersebut, entah apa tujuannya padahal Harry sudah sangat jelas melihatnya tadi. Melihat bagaimana gadis ini terlihat sangat liar dan menggodanya, berbanding 180 derajat daripada sekarang, yang tiba-tiba terdiam lugu seperti anak kucing. Harry tau, inilah sikap asli Paola diluar keprofesionalan nya saat bekerja.

Harry berdehem, membersihkan tenggorokannya sambil terus menyetir dengan tenang dan sedikit mengebut dijalanan sepi Kota besar ini. Ia bisa merasakan Paola sedikit meliriknya, "Mengapa Kau bekerja disana?" tanya Harry yang akhirnya memecahkan keheningan yang tercipta diantara mereka, keheningan yang hampir saja mencekik keduanya.

Paola menoleh pada Harry, lalu mengalihkan pandangannya kembali, "K-karena Aku butuh uang," cicit Paola, malu dengan alasannya tersebut, pastilah Ia membutuhkan banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan masa depannya.

"Dengan menjual diri?" tanya Harry dan Paola bisa merasakan hatinya tercubit sakit, perasaan malu dan sakit hati meradang di dadanya. Ia pun masih tidak menyangka Ia memilih hal ini sebagai pekerjaan. Paola yang dulu dikenal lugu, polos, rajin membaca, cerdas dan terlihat sangat ramah memilih pekerjaan malam ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya pada pria-pria asing dengan dompet tebal mereka.

Paola mengangguk ragu, rasa malunya bahkan membuatnya hampir ingin menangis. Masalahnya adalah Harry pria yang Ia kenal sebelumnya, bahkan mereka sampai pernah mengobrol kecil mengenai buku yang Paola baca. Keluarga Harry dengan jelas mengenal Ia dan Ayahnya sebagai karyawan di Perusahaan mereka. Setelah Ayahnya membuat dirinya sendiri malu karena menjadi perantara obat-obatan terlarang, sekarang Anak Gadisnya yang harus mempermalukan dirinya pula karena pekerjaannya, dua-dua nya kepada Keluarga terpandang Styles ini.

"Y-ya. Tidak mudah mencari pekerjaan yang menghasilkan uang dengan cepat selain ini, Aku butuh uang untuk makan, tempat tinggal ku, pendidikan masa depanku dan menyambut Ayahku keluar dari penjara. Aku tidak ingin Ia keluar dari Penjara dengan keadaanku yang semakin menyulitkannya," ujar Paola dan Ia terkejut setelah itu, darimana Ia mendapatkan kepercayaan dirinya hingga Ia bisa berbicara selancar itu didepan Harry sekarang? Walaupun suaranya sangat kecil, namun itu sudah suatu kebanggan baginya.

"Well, Kau tampaknya cukup cerdas dilihat dari buku-buku tebal yang sering kau baca," ujar Harry dan Paola terkekeh kecil lalu menunduk, memainkan jarinya.

"Ya, Aku suka buku. Cerdas namun tidak memiliki uang tidak terlalu membantu, Tuan Styles. Apalagi keadaanku sekarang," bisik Paola, merasakan sesak didadanya. Sedari kecil Ia memang tidak pernah hidup enak atau benar-benar terpenuhi segala kebutuhannya, namun Ia tidak pernah merasa sesial dan semenyedihkan ini. "Banyak diluar sana yang tidak terlalu pintar namun beruntung, memiliki uang, memiliki privilege turunan dari Orang tuanya dan segala keberuntungan lainnya, dan Aku tidak mendapatkan itu sejak kecil," lirih Paola.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang