[10] Bruise

825 114 53
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😚😗😙

Author's POV

Setelah pulang dari Hotel diantar oleh Harry, Paola memutuskan untuk beristirahat dan tidur siang, Ia sangat lelah dan tubuhnya sedikit nyeri akibat kliennya itu tadi. Ia mengusapkan banyak pelembab aloe Vera pada bagian-bagian yang di gigiti oleh Pria itu, agar tidak memerah berkepanjangan dan agar tanda kecupan tidak membekas di seluruh tubuhnya.

Kata Mami Kitty, para pelanggan terkadang tidak suka jika jalang pesanan mereka memiliki bekas dari pelanggan sebelumnya, harus benar-benar bersih dan Paola harus belajar pada Sheena bagaimana caranya menutupi bekas cumbuan dari Harry yang masih sangat berbekas di kulitnya. Mungkin foundation dan concealer akan sangat membantunya.

Bangun tidur siang, Ia sudah memiliki janji dengan Sheena, mereka akan ke swalayan untuk berbelanja kebutuhan mereka. Isi dapur, kamar mandi, riasan wajah, skincare, dan mungkin beberapa pakaian mereka untuk bekerja.

Paola rasa Ia membutuhkan banyak jubah gaun seperti yang diberikan Mami Kitty kemarin, selain sangat membantunya untuk menutupi lingerie seksinya saat Ia menunggu pelanggan, itu juga terlihat cantik dan simpel, tinggal mengikat talinya saja dan jubah itu berubah menjadi gaun yang cantik.

Paola dan Sheena memutuskan untuk berjalan kaki menuju Mall terdekat, apartemen mereka berada di tengah Kota membuat mereka sangat mudah menjangkau segala tempat, termasuk swalayan yang sedang mereka tuju.

"Bagaimana tadi malam? Kau benar-benar gila karena memberikan keperawananmu untuk klien! Setidaknya cobalah dengan pria lain terlebih dahulu," ujar Sheena sambil tertawa.

Paola terkekeh mendengarnya, "Well, Aku masih virgin, Sheena," jelas Paola dan Sheena menoleh kearahnya dengan wajah sangat-sangat terkejut miliknya.

---------

Paola's POV

Mengaku pada Sheena, teman satu pekerjaanku jika Aku ini masih perawan setelah Aku semalam di pesan oleh seorang pria adalah salah satu hal yang cukup aneh, jelas saja aneh. Sheena pasti sangat bingung mengapa aku masih virgin setelah berjam-jam di hotel bersama klienku. "Bagaimana bisa?!" tanya Sheena cepat.

Setelah menyebrang jalanan Manchester yang cukup ramai di minggu sore ini, Aku terkekeh lalu menjawabnya. Mengedikkan bahuku bingung, "Aku juga tidak mengerti. Ia menyewa hotel yang sangat mewah untuk kami dan memfasilitasi ku dengan sangat lengkap sampai Ia meminjamkan bajunya padaku, tapi yang kami lakukan hanyalah dry sex dan tubuhku habis dijamah olehnya," ujarku sambil tersenyum kecil.

"Tapi bayarannya?"

"Bayarannya sangat besar, Sheena. Bayaran terbesar setelah Aku empat bulan bekerja di club tersebut," ujarku.

Aku merasa belum pantas menerima bayaran sebesar itu, Aku masih sangat junior di Club tersebut, hari pertama bisa di booking dan masih perawan, kurasa bayaran Harry semalam terlalu fantastis. Memang Fieri tidak menetapkan batas waktu untuknya semalam, Harry bisa mengembalikanku sesukanya, tapi tetap saja yang kami lakukan tidak sepadan dengan bayarannya.

"Kau beruntung sekali!" ujar Sheena, dia tertawa dan menepuk bokongku. "Selamat, Paola."

Aku terkekeh, "Aku merasa belum pantas mendapatkan bayaran setinggi itu, Sheena. Aku bekerja di club itu karena Kau yang membantuku masuk tanpa melewatkan tes apapun, lalu Mami Kitty dan Fieri menerimaku hanya karena parasku yang menurut mereka dapat memancing ketertarikan para Pria kaya tersebut," jelas ku dan Sheena mengelus punggungku.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang