[8] Guilty

984 111 59
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😙😚😗

Author's POV

Paola membuka kedua kelopak matanya, merasakan tubuhnya sangat-sangat-sangat nyaman berada diatas kasur empuk dan sejuk Hotel ini, yang pertama kali Ia lakukan adalah tersenyum kecil menyadari pagi ini Ia tertidur ditempat yang indah dan sangat nyaman.

Ia hanya memiliki sebuah kasur tipis yang hanya cukup untuk dirinya sendiri di Apartemen miliknya, sedangkan Kasur yang sedang Ia gunakan sekarang sangat luas, mungkin tiga kali lipat daripada di Apartemennya. Jangan tanyakan seberapa empuk, Paola seperti tertidur diatas kapas, Ia tidak mendengar suara tulangnya yang kaku saat bangun tidur seperti biasanya.

Paola melirik kearah kiri, menemukan kliennya masih tertidur dengan pulas didalam satu selimut yang sama dengannya. Tersentak kecil merasakan ternyata sejak tadi kakinya terlilit bersama Kaki Pria tampan ini, pantas saja Ia merasakan ada rambut-rambut kasar dari kaki Pria ini.

Paola melirik kearah jam yang menunjukkan waktu tujuh pagi, Ia menemukan satu buku disebelah nakasnya dan Ia tau itu adalah buku milik Harry. Dengan mata yang berbinar, Ia segera bangkit dari kasur dan mencuci wajahnya, setelah itu Ia mengambil buku tebal milik Harry dan membacanya di Sofa. Ia rindu membaca, apalagi buku yang Ia temukan adalah tentang bisnis yang sangat Ia sukai. Namun sepertinya Buku yang Harry miliki sudah terlalu dewa dan tinggi, Paola belum mengerti bagian ini dan masih sangat awam, Ia butuh belajar lebih lagi.

Setengah jam berlalu dan Paola belum menemukan tanda-tanda jika Harry akan bangun, jadi Paola dengan senang memanfaatkan waktu ini untuk membaca lebih lama lagi sebelum Pria itu bangun dan mungkin saja Ia akan meminta jatahnya yang semalam tidak jadi karena mereka kelelahan dan mengantuk, pagi ini pasti tenaga pria itu sudah kembali.

Sekitar dua puluh menit kemudian, Harry bergerak dan membuka matanya saat merasakan sinar matahari mulai menyinari wajahnya. Ia menguap dan merenggangkan tulang-tulangnya, hal pertama yang Ia lihat adalah pemandangan Paola dengan lingerie seksinya dan jubah gaunnya yang terikat longgar memperlihatkan bahu dan dada telanjangnya, seolah Ia tidak serius untuk memakai jubah tersebut dan Wanita itu sedang membaca buku yang semalam Ia bawa dari kantornya.

Harry diam beberapa saat, tau jika Paola belum menyadari jika Ia sudah bangun. Memerhatikan wanita seksi dan menggairahkan itu sedang fokus membaca dan bersandar diatas sofa, rambutnya Ia ikat dengan asal-asalan membuat ikatan messy bun. Mungkin Harry adalah pelanggan pertamanya yang memanggil nama aslinya dan bukan Lexy.

Setelah puas memerhatikan Paola yang menggairahkan walau sedang membaca, Harry langsung berdehem, membuat Paola tersadar dan segera menutup bukunya dengan terburu-buru tanpa sempat mengingat dihalaman berapa Ia terakhir membaca. "O-oh, maaf! Kupikir Kau masih tertidur," ujar Paola, segera meletakkan bukunya dinakas sebelah Harry.

"Jam berapa ini?" tanya Harry.

"Hampir jam delapan pagi," ujar Paola dan Harry membulatkan kedua bola matanya dengan panik, bangkit berdiri.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?! Aku harus bekerja!" Harry bertanya dengan ekspresi kesal dan marahnya, menyibak selimut.

Paola mundur beberapa langkah, menatap Harry dengan tatapan lugu miliknya, "Aku tidak tau harus membangunkanmu jam berapa, Aku takut kau marah jika Kau dibangunkan dari tidurmu," ujarnya. "L-lagipula hari ini hari minggu, Kau tetap bekerja?" tanya Paola dan Harry lagi-lagi terkejut, membuka ponselnya dan melihat hari serta jam berapa sekarang.

"Oh fvck," umpat Harry dengan kesal, meletakkan ponselnya kasar dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Paola meringis, takut jika ponsel tersebut akan rusak, Paola tau ponsel milik Harry bukan ponsel murahan sekelas ponsel miliknya. Mungkin harga ponsel biru setara dengan sepuluh kali ia menari striptis.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang