[94] Business

566 96 55
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😚😙😗

Author's POV

Eva menghela napasnya melihat Harry yang masih belum ingin bercerita padanya, Ia melirik kearah Arthur yang juga diam memperhatikan anak semata wayang mereka tersebut. Sudah berhari-hari Harry seperti ini, dimulai sejak Ia memberi tahu jika Paola sudah tidak lagi bekerja di perusahaan mereka. Eva tau, anaknya ini memiliki rasa cinta pada Paola, namun Eva tau betul akan sikap arogan dan gengsi Harry yang sama persis seperti ayahnya.

"Ada apa, Harry? Cerita pada Mom," ujar Eva dan Harry menoleh, menggeleng kecil lalu tersenyum. Harry mendekat pada ibunya dan merangkul pundak Eva dengan erat, mencium pipi Ibunya lalu memeluk ibunya.

"Tak apa, Mom. Aku baik-baik saja," ujar Harry dan Eva tau anaknya sedang berbohong, berpuluh-puluh tahun merawat serta membesarkan Harry membuat Eva jelas hapal dan tau betul disaat-saat Harry berbohong atau berusaha menutupi sesuatu.

"Ceritakan pada Mom," ujar Eva dan Harry terkekeh, Ia menatap mata ibunya dan menggeleng, menarik ibu tubuh kecil ibunya kedalam pelukan dengan tubuh besar milik Harry. "Kau menyembunyikan sesuatu," ujar Eva dan Harry menggeleng.

"Apa yang perlu ku sembunyikan?" tanya Harry sambil terkekeh. "Aku baik-baik saja."

"Masalah Paola, iya kan?" tanya Eva dan Harry terdiam, Ia menghela napas dan tidak menjawab apapun yang di katakan oleh ibunya.

"Tidak. Memang nya ada apa dengan Paola?" tanya Harry dengan santai, memfokuskan pandangannya kearah televisi sedangkan tangannya masih merangkul ibunya. "Paola sudah bukan karyawan ku lagi, tidak ada lagi yang perlu ku lakukan dengannya mengenai apapun," ujar Harry.

"Mengenai hatimu," ujar Eva, "Kenapa? Kau sudah meminta maaf kan dengannya?" tanya Eva dan Harry menoleh pada Eva, tanpa menjawab Ia kembali mengalihkan pandangannya dari Ibunya lalu menggeleng.

"Tidak dan tidak mau," ujar Harry dan Eva tampak akan murka, segera Ia meringis setelah mendapat tepukan kecil pada bahunya.

"Kenapa tidak?! Sudah sejak kapan Aku menyuruhmu meminta maaf?!" teriak Eva dan Harry memejamkan matanya lalu menggeleng. "Kau ini benar-benar seperti ayah mu, ya?! Benar-benar arog---"

"Mom, dengar. Sudah dua kali Aku mencoba meminta maaf seperti yang Kau suruh. Aku datang ke Apartemennya dengan bunga, sudah. Beberapa hari yang lalu juga sudah. Namun Ia justru mengusir ku dan kemarin, Aku melihatnya jalan dengan pria lain, maka dari itu Aku memilih untuk tidak meminta maaf lagi padanya. Aku mau meminta maaf, namun yang Aku dapat adalah balasan semacam itu. Untuk apa, Mom?" tanya Harry dan Eva terdiam, membiarkan Harry lanjut bercerita. "Pertama Aku hendak meminta maaf, Ia menangis histeris dan justru mengusir ku seperti orang ketakutan. Aku masih bisa maklum dengan itu karena mungkin Ia takut dengan rumor dan gosip yang akan tersebar di kantor jika Kami ketahuan. Yang kedua, Aku justru melihatnya dengan pria lain dan kurasa memang tidak seharusnya Aku repot-repot melakukan itu," jawab Harry sambil mengedikkan bahunya.

Eva menghela napas, bagaimana lagi caranya menyadarkan Harry agar Ia sadar jika Ia itu sebenarnya mencintai atau paling tidak menyayangi Paola? Namun arogansi didalam dirinya terlalu besar dan kuat, sampai-sampai Harry sendiri tidak bisa merasakan perasaanya kepada orang lain. "Melihatnya jalan dengan pria lain tidak akan membuat niat meminta maaf mu hilang, jika kau memang benar-benar hanya berniat untuk meminta maaf. Mom tidak memaksa mu, namun sadarlah, Harry. Kau itu menyukai Paola," ujar Eva.

Harry menoleh pada Ibunya lalu terkekeh kecil, menggeleng dan kembali menatap lurus pada televisi. "Sudah berapa kali Mom mengatakan itu. Tidak, Aku tidak menyukainya."

"Lantas kenapa Kau kesal melihatnya jalan bersama pria lain dan justru menghentikan niat meminta maaf mu? Jika kau melihat Paola hanya sebagai wanita biasa dan tidak memiliki perasaan apapun dengannya, maka Kau akan langsung meminta maaf dengannya tanpa peduli Ia dengan siapa," ujar Eva dan Harry terdiam, kali ini Ia tidak bisa membantah ucapan ibunya. Jika Ia selalu bisa menyela dan menjawab ucapan orang lain, maka jika dengan Eva atau Arthur, Harry tidak akan bisa melakukan itu.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang