[97] Independent

664 104 64
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😙😚😘😗

Author's POV

Harry menyeringai, tidak menyangka akan bertemu dengan Paola di club ini. Belum sampai dua hari Ia sampai di Manchester dan keberuntungan seolah berpihak padanya. Ia hanya berniat untuk minum dan melepas sedikit penat di tempat ini, memesan wanita untuk malam ini, namun apa yang Ia dapatkan. Wanita cantik yang sangat Ia rindukan, melihatnya dengan balutan gaun hitam sederhana dan juga jaket kulit hitam yang menutupi lengannya.

Oh astaga, untung saja club ini memiliki pencahayaan yang redup, jika tidak, maka Harry akan malu sekali karena orang-orang pasti akan menyadari pipinya yang memerah karena terlalu senang bisa melihat Paola malam ini. Ia tidak bisa menahan senyuman tulus yang Ia ubah menjadi seringaiannya, ingin rasanya menarik Paola kedalam pelukannya namun yang Ia lakukan justru mencengkram tangan Paola membuat wanita itu terkejut dan dengan refleks menyentak tangan Harry.

"Lepas!" pekik Paola, Ia menatap marah pada Harry dengan alis yang berkerut dan juga tangan yang berada di pinggang. Harry menahan kekehannya melihat aksi menggemaskan dari Paola tersebut, berharap Ia bisa melihat pemandangan seperti ini setiap hari.

Harry diam beberapa saat, menatap Paola dari atas hingga ke bawah lalu ke atas kembali, menatap Paola dengan tatapan menilai. Tidak ada yang berubah pada wanita ini, namun Harry sadar sekali jika Paola terlihat lebih kurus. Harry tau tentang Paola dan juga apa yang Paola lakukan selama dua tahun ini, Harry tau sekali jika Paola memiliki usaha berupa clothing store yang Harry dengar, baru-baru ini membuka toko secara offline. Harry memang melepaskannya, namun Ia tidak benar-benar membiarkan wanita tersebut, banyak orang yang Ia suruh untuk mengawasi Paola selama dua tahun ini.

Harry tau, usaha Paola membuka toko pakaian seperti itu sangatlah tidak mudah. Dibuktikan dari tubuhnya yang tampak sedikit kurus, Harry ingat sekali dulu tubuh wanita ini sedikit berisi. Harry harus mengakui jika Ia sangat bangga dengan Paola, Harry yakin Aunty Beatrice kesayangannya akan bangga dan senang sekali melihat dirinya dan Paola sekarang.

Lamunan Harry terhenti saat Ia mendengar dengusan sebal dari Paola, "Kenapa? Kau ingin menuduh ku bekerja disini lagi?" tanya Paola, Ia menatap nyalang pada Harry. Kali ini Ia sudah tidak takut lagi pada pria ini, selain pria ini bukan bos nya lagi, Harry juga bukan lagi majikannya seperti dulu atau apapun.

Harry menggeleng, "Tidak. Mantan karyawan Riese Company tidak akan bekerja di club ini, untuk apa susah-susah bekerja di Riese Company jika pengalaman bekerjanya tidak di pakai," ujar Harry dan Paola hanya berdehem membalasnya, menatap malas pada Harry. Padahal, sedari tadi wanita ini mencuri-curi pandang kearah Harry. Memuja bagaimana pria ini semakin tampan kala Ia semakin dewasa, aroma Harry tidak berubah sejak terakhir kali mereka bertemu, sangat tampan.

Paola melipat kedua tangannya, melirik kekanan dan kekiri, mencari orang yang Ia kenal, namun Molly, Sheena, Lucy, dan yang lainnya justru sedang bercumbu dengan pelanggan mereka malam ini. Jika menghampiri Mami Kitty pun, pasti Ia sedang sangat sibuk mengurusi anak-anak didiknya yang lain. Paola mendengus melihat Sheena dan Molly yang sudah digendong menuju lantai atas, "Kau juga ingin?" pipi Paola memerah, menoleh kearah Harry dengan tatapan kesalnya dan marahnya. Pria ini sama sekali tidak berubah. Ia pikir dua tahun mereka berpisah, Harry akan berubah, namun sama saja!

"Tidak!"

"Tapi Aku ingin," ujar Harry dan Paola memalingkan wajahnya, pipinya pasti sudah sangat memerah, namun setidaknya Ia harus bisa menahan senyumannya.

"Aku tidak peduli," ujar Paola, mengambil tas nya dan berjalan melalui Harry. Melangkah kan kakinya yang di baluti sepatu termahal miliknya yang pernah Ia miliki, dengan percaya diri Ia berjalan menuju mobil mungilnya. Ia sebenarnya sadar dan tahu sekali, bahwa Harry sedang mengikutinya dari belakang. "Berhenti mengikutiku!" teriak Paola kesal, Ia menoleh kebelakang dan menghentakkan kakinya saat mereka sudah berada di dekat parkiran mobil Paola.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang