[19] Unwell Feeling

877 111 90
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😙😗😘

Author's POV

Setelah naik Jetski bersama Harry, akhirnya pria itu memperbolehkan dirinya untuk mengobrol santai dengan Ash. Sedangkan Harry dengan para pria yang lainnya sedang menyelam di laut sedangkan Paola tidak tertarik untuk melakukan hal tersebut.

Paola berbaring disebelah Ash, mengambil buku yang tadi Ia bawa ke pantai, sebenarnya buku milik Harry, namun bukan Paola namanya jika ada buku yang menganggur dan tidak Ia bawa untuk dibaca. "Kau suka sekali ya membaca?" tanya Ash dan Paola mengangguk.

"Ya, apalagi tentang bisnis dan perusahaan," ujar Paola dengan menyengir, membaca tulisan tangan Harry di ujung halaman, terlihat seperti note yang dibuat oleh pria itu, berupa penjumlahan angka-angka yang Paola tidak mengerti untuk apa.

"Oh ya? Berarti sama seperti Harry," ujar Ash dan Paola terkikik.

"Ini juga buku milik Harry," ujar Paola dan menunjukan buku yang Ia baca pada Ash yang juga sedang sama-sama berjemur seperti dirinya.

"Oh begitu," ujar Ash sambil mengangguk, memerhatikan Paola beberapa kali yang fokus membaca. "Pekerjaanmu apa setelah menjadi barista? Kau bekerja di sebuah Perusahaan juga?" tanya Ash dan Paola menoleh, tersenyum amat tipis dan menggeleng.

"Uhm, bukan," ujar Paola, mulai berpikir alasan apa yang bisa Ia beri pada Ash. Tidak mungkin Ia menjawab jika Ia bekerja sebagai pemuas dan Harry adalah salah satu kliennya, bahkan sebenarnya sekarang Ia juga sedang melakukan tugasnya.

"Lalu?"

"Aku freelance designer," ujar Paola, memberi alibinya dan berharap Ash tidak bertanya lebih lagi.

"Oh begitu," ujar Ash, tampak percaya dengan jawaban Paola dan Paola menghela napasnya.

"Ash, menurutmu, apakah negara kita ini masih mengimpor minyak dari negara lain?" tanya Paola dengan penasaran, Ash dan Harry adalah dua orang yang berkecimpung langsung dalam hal perminyakan di Britania Raya, maka Paola rasa Ia bisa bertanya dengan mereka untuk mendapatkan jawaban yang sebenarnya.

Ash menoleh, lalu menggeleng kecil. "Setauku tidak, sejak tahun lalu Riese Company bekerja sama dengan Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri, lalu kita melakukan ekspor ke luar negri untuk meminimalisir impor yang dilakukan negara lain pada negara kita," ujar Ash dan Paola mengangguk kecil.

"Oh, begitu. Bagus juga, kita harus memastikan jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi lalu bisa mengekspor, agar masyarakat kita dapat membeli minyak dengan harga lebih murah jika produk dalam negri," ujar Paola dan Ash menjentikkan jarinya.

"Benar sekali!" ujar Ash.

"Lalu, apakah tujuan Riese Company membuka anak cabang di luar negeri juga untuk hal itu?" tanya Paola dan Ash mengangguk.

"Selain alasan untuk memperkaya keluarga Riese itu, mereka membangun perusahaan tambang minyak di daerah Arab Saudi karena sumber daya minyak di Inggris tidak sebanyak Arab Saudi," jelas Ash sambil terkekeh. "Padahal kekayaan Harry itu sudah menjamin hidup sampai generasi cucu-cucu nya kelak," bisik Ash.

Paola tersenyum tipis mendengarnya, tidak usah dibilang juga Paola sudah sangat tau jika Harry memiliki dompet yang sangat tebal luar biasa, namun bukan itu yang menarik baginya, ada hal lain yang ingin Ia sampaikan. "Lagipula dengan adanya perusahaan asal Britania Raya di negara lain, maka akan lebih mudah untuk pemerintah Britania Raya mengimpor minyak jika sewaktu-waktu kita krisis minyak, perusahaan Riese Company juga pasti menjadi perusahaan dengan pemasukan tinggi setiap harinya, cabangnya saja dimana-mana," ujar Paola dan Ash mengangguk.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang