[93] Try to Apologise

640 105 109
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😚😙😗

Author's POV

Julia, Jessica, Mrs. Klum, Will, dan beberapa orang lainnya berdiri berjejer di sebuah ruangan. Mereka sedikit bingung mengapa mereka tiba-tiba dipanggil untuk berkumpul di ruangan ini, "Siapa yang menyuruh kita kesini?" tanya Julia, menyenggol ringan lengan Jessica yang berdiri disebelahnya.

Jessica mengedikkan bahunya, "Kata Asisten Mr. Styles, Mr. Styles lah yang menyuruh kita kesini, tunggu saja," ujar Jessica dan Julia terdiam, tiba-tiba sebuah senyuman sangat lebar muncul di bibir wanita berambut kemerahan tersebut.

"Apakah Mr. Styles akan mengangkat jabatan kita? Jarang-jarang kita di kumpulkan seperti ini, atau mungkin ada sangkut pautnya dengan ekspansi yang akan kita lakukan," ujar Julia, Ia tersenyum lebar dan Ia tau jika Harry pasti sangat menyukai kinerja nya, Ia yakin ini pasti berhubungan dengan ekspansi yang dilakukan oleh Perusahaan mereka dan Julia tau, Ia akan dilibatkan dalam hal ini, Ia yakin di projek kali ini, pasti Ia akan mengambil peran yang sangat penting.

"Benarkah? Kenapa kita?" tanya Jessica dan Julia mendengus kesal.

"Seharusnya Kau bersyukur, berhenti bertanya!" ujar Julia dengan dengusan sebalnya karena otak temannya yang sangat lama untuk mencerna ucapannya.

"Bukan seperti itu. Hanya saja, kenapa harus kita disaat banyak karyawan lain yang lebih mumpuni," ujar Jessica dan Julia rasanya ingin berteriak didepan wajahnya. Apakah Jessica tidak yakin akan potensi dan kecerdasan diri mereka sendiri?

"Tentu kita mumpuni! Bahkan Kita lebih mumpuni daripada Paola sialan itu, untungnya Ia sudah keluar, Ia hanya akan mempersulit karir kita saja," dengus Julia, Ia benar-benar senang saat mengetahui Paola akhirnya mengundurkan diri dan artinya wanita itu sudah menyerah akan tekanan-tekanan yang setiap hari mereka berikan pada Paola.

"Kau ben---"

"Kau yakin karir mu akan semakin lancar jika Paola resign?" Julia dan Jessica tersentak, dengan cepat mereka berdiri tegak menghadap kearah Harry yang ternyata sudah duduk di kursi putarnya, didepan mereka semua. Obrolan mereka membuat mereka tidak sadar jika sudah ada Harry disini.

Harry duduk dengan santai, mengangkat sebelah kakinya dan meletakkannya diatas paha sebelahnya. Menatap satu persatu wajah yang sudah di investigasi oleh orang-orang kepercayaannya, beberapa tangan kanannya, dan juga hasil dari menggali informasi dari Moana dan beberapa orang terdekat Paola di kantor ini.

Harry mendengus remeh, perusahaan nya tidak akan bangkrut jika kehilangan orang-orang seperti mereka. Para pengecut yang berani nya hanya merusak mental orang untuk mendapatkan sebuah status atau karir yang tinggi, "Sudah puas membuat mental Paola rusak dan membuatnya resign?" tanya Harry, Ia melipat kedua tangannya dan menatap satu persatu ekspresi dari karyawannya ini.

Julia dan Jessica tersentak mendengar pertanyaan dari Harry, begitupula dengan yang lain, mereka menunduk dalam-dalam dan tiba-tiba teringat akan apa yang mereka lakukan pada Paola beberapa waktu lalu. "Bagaimana rasanya menjadi seorang pengecut yang hanya berani mengganggu junior kalian?" tanya Harry dengan santai, namun mereka semua merinding akan nada kelewat santai dan tenang milik Harry, termasuk Ash yang duduk disebelah nya. "Kalian puas? Apa yang kalian dapatkan dari itu?"

Mereka semua menunduk, tidak berani berkata-kata dan hanya bisa merasakan jari-jemari mereka yang semakin dingin, wajah yang memucat, serta bayangan-bayangan buruk yang akan terjadi pada mereka setelah ini. "JAWAB!"

Mereka semua tersentak, termasuk Ash yang hanya diam dan menunduk membaca ulang catatan miliknya. Ash mendengus kecil dan menepuk pundak Harry kesal, "Aku kaget, bodoh!" bisik Ash yang hanya bisa didengar olehnya dan Harry.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang