[3] Job Dismissal

679 116 64
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😙😚😘

Paola's POV

Memiliki tempat tinggal yang langsung menyentuh tanah seperti rumah memang sangat menyenangkan, Aku dapat berkebun, menanam tanaman hias, dan lainnya. Namun karena satu dan lain kendala membuatku dengan berat hati harus meninggalkan rumah sewa yang sudah Aku dan Ayahku tempati sejak sekitar sepuluh tahun yang  lalu, Aku ingat sekali kami memindahkan barang-barang dari rumah kami yang di sita oleh Bank dan pindah ke rumah sewa yang lebih sederhana dan murah, namun untungnya rumah ini sangat indah dan kokoh!

Kenangan bersama Ayahku terpaksa harus Aku tinggalkan di rumah ini, memang pemilik rumah ini sering memberikan kami potongan harga karena kami sudah menyewa sangat lama, namun potongan harga sebesar 20 poundsterling tidaklah cukup untuk membuat rumah sewaan ini menjadi lebih murah daripada menyewa apartemen kecil dengan dua kamar kecil, jadi Aku memutuskan untuk menyewa apartemen kecil tersebut, lagipula Aku hanya akan tinggal sendiri disana.

Ini adalah salah satu caraku memperkecil pengeluaran, Aku juga sering membeli buah di supermarket dengan harga miring karena buah yang sudah mendekati busuk akan dijual dengan harga murah, namun masih sangat layak untuk dimakan dan sudah sangat manis, kita saja yang harus pandai-pandai mengatur kapan harus dimakan dan kapan sudah harus habis. Untungnya supermarket di Inggris menerapkan sistem seperti itu, mereka akan mencantumkan tanggal kapan buah atau sayur tersebut akan membusuk dan akan menurunkan harganya jika sudah mendekati tanggal, Akupun bisa lebih hemat dan kebutuhan makanku tetap terpenuhi dengan baik.

Aku melirik kearah Harry dan kekasihnya yang baru saja datang, mereka baru saja memesan minuman dan Aku sangat-sangat-sangat beruntung karena kekasih pria itu tidak banyak meminta dan memerintah seperti kemarin, Ia memang masih sangat sinis namun tidak semenyebalkan kemarin. Harry juga sama sinis dan cueknya seperti kemarin.

"Paola, bisa tolong antar Americano ini pada Harry? Ia memesan segelas lagi dan Aku ingin buang air kecil! Aku tidak mau mengompol!" Aku terkekeh, mengambil nampan dengan kopi hitam panas diatasnya. Betapa Harry sangat menyukai kopi ini, setiap hari Ia memesan ini jika Ia ke kantin dan bisa sampai maksimal dua gelas.

Aku berjalan menuju Harry, hingga saat Aku berada di dekat mejanya, Aku tidak sengaja terpeleset karena ternyata lantai yang di pel oleh Cleaning service masih cukup basah dan sepatu lama ku ini semakin menipis solnya, membuatku tidak sengaja membuat kopi hitam panas ini tumpah dan mengenai tangan Harry dan laptopnya serta kertas-kertas miliknya!

Aku dengan cepat membersihkan gelas yang telah kubuat pecah dan mengucapkan kata maaf berkali-kali. Aku juga membantu membersihkan kopi pada meja dan yang paling ku khawatirkan adalah laptop serta kertas-kertas tersebut. "Maafkan Aku, Aku benar-benar tidak sengaja!" ujarku panik, Aku segera membersihkan lengan baju Harry yang kotor karena tumpahan kopi tersebut. "Maafkan Aku."

"Shit, bisakah Kau sedikit berhati-hati dalam bekerja?! Ayahku menggajimu bukan untuk menjadi ceroboh!" ujar Harry dan Aku menunduk, merasa sangat bersalah dan membiarkannya memarahiku karena Aku memang bersalah.

"Aku benar-benar meminta maaf, Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan akan lebih fokus," ujarku, Aku tidak tau apa yang akan dilakukan pria ini padaku kedepannya, entah Ia akan semakin membenciku atau hal lainnya, yang jelas Aku harus meminta maaf padanya.

"Sial, tugas-tugas kuliah dan bahan rapat ini rusak karena kelalaianmu," ujar Harry, merobek semua kertas yang sudah basah dan berwarna cokelat karena kopi yang tumpah tadi.

"Apakah Kau ingin Aku mencetaknya ulang? Aku bisa---"

"Ada apa ini?"

Aku terdiam, menyadari Kepala General Affair, yaitu orang yang bertugas menyiapkan segala kebutuhan karyawan berupa makanan dan minuman mendatangi ku, Ia adalah bos ku karena Ia yang mengurus segala keperluan Kantin tempatku bekerja. Mrs. Klum memerhatikan kami semua, "Kenapa kopi ini tumpah semua, Tuan Styles? Apakah ada yang salah?" tanya Mrs. Klum dengan sangat sopan pada Harry.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang