[2] Prison

689 122 43
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😗😘😙😚

Author's POV

"Kumohon, jangan tangkap Ayahku! Kalian bisa mendengar penjelasannya terlebih dahulu, kumohon!" pekik Paola, Ia sampai berniat untuk bersujud didepan Kaki para Polisi agar mereka tidak membawa Ayah Paola.

"Mr. Castello sudah menjadi buronan sejak dua minggu terakhir akibat Ia adalah distributor obat-obatan illegal di Kota Manchester ini dan juga mendapatkan untung dari hal tersebut. Ini adalah kali kedua Ia menjadi terdakwa atas pengedaran Narkotika setelah di tahun 1997 dulu," jelas Polisi dan Paola lagi-lagi terdiam, itu adalah tahun dimana Ia lahir dan Ia tidak menyangka jika sebelumnya, Ayahnya juga pernah terlibat dengan kasus ini.

"Pulanglah, nak. Biarkan Dad yang menyelesaikan ini semua, maafkan Aku," ujar Ayah Paola dan Wanita tersebut hanya bisa menggeleng sambil terus menitikkan air matanya.

"Tidak! Kumohon jangan bawa Ayahku!"

Teriakan-teriakan Paola seperti tidak di dengar oleh Orang sekitar, mereka menggiring Ayah Paola yang sudah di borgol dan membawanya kedalam mobil Polisi. "Danny, demi Tuhan, Aku tidak tega melihat Ayahku diperlakukan seperti itu, Danny!" Paola terisak, temannya, Danny hanya bisa memeluknya juga beberapa karyawan yang bekerja di Kantin yang sama dengannya.

"Aku tau, Paola. Kita akan melakukan hal semaksimal mungkin agar hukuman Ayahmu di ringankan."

"Aku tidak memiliki siapa-siapa lagi disini, Danny! Ayahku satu-satunya orang yang selalu bersamaku sejak Aku kecil! Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa nya," lirih Paola, ada rasa sakit yang menelusup didalam hatinya. Rasa sakit yang tidak pernah Ia rasakan sebelumnya, kesedihan teramat dalam.

Paola tau Ia hidup biasa saja atau bahkan berkekurangan sejak kecil, namun Ia tidak pernah membayangkan Ayahnya menggeluti pekerjaan seperti ini untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Paola lebih baik hidup biasa saja ketimbang Ia harus kehilangan Ayahnya untuk tahun-tahun kedepannya, Ia sudah tau jika Ayahnya sudah cukup tua dan Ia tidak mau masa tua Ayahnya habis didalam penjara, Ia merasa belum sempat membuat Ayahnya bangga.

Paola mengusap air matanya, berbalik dan menatap tajam pada Harry yang masih berdiri bersama Karyawan yang lain. "Ini yang Kau ingin kan, bukan? Kau mendapatkannya sekarang," ujar Paola dengan nada penuh dendam. Paola bukan tipe orang pendendam, namun untuk hal ini Ia benar-benar sakit hati.

"He deserves this, tanpa Aku menginginkannya pun Ia tetap akan mendapatkan hukuman tersebut."

--------------

Paola menangis sejadi-jadinya saat Ia mengantar Ayahnya untuk masuk kedalam sel penjara, dua minggu ini mereka telah melakukan persidangan dan Ayah Paola dinyatakan menjadi terpidana setelah melakukan distribusi ilegal obat-obatan terlarang seperti Ekstasi, heroin dan alat bantu penggunaan pada pecandu obat-obatan terlarang tersebut.

Delapan belas tahun hidup bahagia bersama Ayahnya yang Ia kira tidak pernha melakukan sesuatu kesalahan yang besar ternyata cukup membuatnya sangat-sangat terkejut mengetahui fakta-fakta gelap Ayahnya yang belum pernah Ia ketahui. Ternyata ini adalah kali kedua Ayahnya mendekam di sel penjara setelah sembilan belas tahun bebas dengan masalah yang sama. Jika sekarang Ayah Paola hanya menjadi pengedar tanpa mengonsumsi, berbeda dengan Ayah Paola dulu yang juga menjadi pengguna dan pengedar.

Tapi Paola tau, tujuan ayahnya melakukan itu sekarang adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup nya dan Paola, Ayah Paola mungkin memang bukan manusia baik, namun Ia adalah Ayah terbaik bagi Paola, Ia Ayah yang bertanggung jawab dan Ayah yang benar-benar bisa mengurusnya hingga Ia tumbuh dewasa seperti sekarang.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang