[49] Helloween Prep

714 106 60
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😚😗😙😘

Author's POV

Paola melirik Harry yang duduk bersandar di kepala ranjang kamar pria itu, Harry sedang memangku sebuah bantal dan sebuah Laptop diatas pahanya, mengetik dengan lincah menggunakan jemarinya. Paola melirik lagi kearah ponselnya dan tersenyum, "Harry," panggil Paola.

"Hm."

Paola mendengus kecil mendengar jawaban dari Harry dan karena Ia tidak ingin membuat Harry marah atau menolak permintaannya, maka Paola tidak akan mempermasalahkan deheman pria itu untuk menjawab panggilannya. "Anak-anak kantor mengadakan pesta Helloween, Kau tidak ikut?" tanya Paola dengan hati-hati. "Aku ingin ikut."

"Siapa yang mengizinkanmu ikut?" tanya Harry, Ia melirik pada Paola lalu kembali menyelesaikan sesuatu pada Laptopnya.

"Aku tidak meminta izin," ujar Paola sambil cemberut. "Jika Kau tidak mengizinkanku, besok Aku tidak mau melayanimu," ujar Paola, mengingat Harry besok sudah boleh menyentuhnya setelah seminggu lebih Paola membuat peraturan jika Harry harus berpuasa.

Harry menutup Laptopnya, menyimpan benda miliknya tersebut dilaci sebelah kasurnya lalu mendekat pada Paola yang duduk menghadapnya. "Aku akan memoto---"

"Gajiku! Kau akan memotong gajiku kan?!" tanya Paola dengan kesal, Ia menendang kecil kaki Harry sambil mendengus. "Aku kan hanya ingin menghadiri pesta Helloween itu! Aku diundang dan tidak enak jika Aku tidak datang," ujar Paola sambil merengek.

"Buang-buang waktu," dengus Harry. "Membuat dandanan kita menjadi konyol lalu berpesta, setelah itu apa?" tanya Harry, berbalik untuk menoleh pada Paola yang masih merengek sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Ayolah, memangnya Kau tidak diundang?" tanya Paola, menyentuh lengan Harry dan bergelayut manja di lengan berotot tersebut.

"Jika pun diundang Aku tidak akan datang," ujar Harry, menarik tubuh Paola untuk semakin dekat dan mengusap punggung wanita itu dari dalam kaosnya.

Paola mengeluarkan tangan Harry dari dalam kaosnya, Ia tau jika Harry sudah berada disana, maka yang Ia cari adalah pengait bra milik Paola dan akan melepaskannya dengan mudah. "Harry, Aku ingin ikut. Aku yakin Kau juga diundang, ayolah Kita datang," ujar Paola dengan tatapan memohon.

"Konyol sekali," dengus Harry dengan kesal, masih tidak menyangka apa alasan orang-orang mau memakai kostum aneh dan berpesta, jika ingin berpesta, ya berpesta saja, begitu pikir Harry.

"Tidak konyol, anggap saja itu Parade Kostum unik," ujar Paola. "Ayolah."

"Aku melakukan pesta konyol itu hanya sampai usia ku ke delapan, setelah itu Aku sadar jika hal itu membuang-buang waktuku," ujar Harry dan Paola terdiam, sama dengan Harry, Paola pun tidak pernah merayakan Helloween.

"Aku juga tidak pernah melakukan pesta itu, Aku lupa kapan terakhir kali atau memang tidak pernah seumur hidupku," ujar Paola sambil menerawang. "Kau benar, pesta Helloween itu konyol dan buang-buang waktu. Aku tidak pernah mempunyai kostum Helloween karena Ayahku tidak memiliki cukup uang hanya untuk hal-hal tidak penting seperti itu, itu juga membuang-buang uang untuk kostum," ujar Paola, Ia ingat di usianya ke empat tahun, Ia hanya bisa mengintip dari jendela saat anak-anak tetangganya mengumpulkan permen dan cokelat, sedangkan Ia tidak berani ikut mengumpulkan permen dan cokelat Helloween karena Ia tidak memiliki kostum Helloween seperti yang lain.

Harry menoleh pada wajah Paola yang tampak menerawang keatas, dengan mata yang berair karena mengingat masa kecilnya. Ah, masa-masa itu benar-benar membuat Paola sedih jika mengingatnya. Dengan senyuman kecilnya, Paola terkekeh lalu mengusap air mata yang hendak turun, "Tapi ayahku baik, Ia membelikan ku sebatang cokelat dan beberapa permen di malam Helloween," ujar Paola dengan senyuman kecilnya.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang