[13] Just a Client

1.3K 119 78
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😙😚😗😘

Author's POV

"H-harry, ahh! A-aku akan keluar," erang Paola, mencengkram erat lengan bertato milik Harry dan membuka pahanya lebih lebar, memberikan akses lebih luas lagi pada Harry, membuat Harry mengerang rendah merasakan dirinya lebih dalam lagi didalam kehangatan Paola.

Harry mendesah, setelah putus dari pacarnya, akhirnya Ia bisa kembali merasakan kenikmatan duniawi ini, lima bulan Ia menahan dan akhirnya Ia kembali dapat menyalurkan rasa lelah nya selama ini. "Wait me," bisik Harry, mengecup lembut daun telinga Paola dan mendorong kedalam dengan tempo lebih cepat.

Harry melumat bibir Paola, merasakan miliknya terasa ditarik lebih dalam oleh milik Paola dan Harry tau wanita ini sudah tidak bisa menahan orgasme nya lagi, "Ahh, Harry, A-aku---"

"It's okay," ujar Harry, menyaksikan bagaimana wanita dibawahnya ini terkulai lemas setelah mendapatkan orgasme ke empat nya malam ini, Harry terus memompa Paola, hingga Paola kembali meringis merasakan tembakan hangat pada perutnya. "Fvck, Paola," umpat Harry. Jika Ia ingin, Ia bisa mengumpat kata-kata paling kasar saat mendapatkan orgasme nya kali ini.

Paola merasakan Harry mencium bibirnya serampangan, menyalurkan sisa-sisa kenikmatan yang masih sangat kental diantara mereka berdua.

Ia mencabut miliknya, menunduk untuk kembali melihat cairan yang mengalir dari dalam milik Paola. Sekarang Ia percaya jika wanita ini memang masih perawan, tadinya. Melihat noda merah pada kasur hotel ini membuat Harry benar-benar tertegun, ini pertama kalinya Ia menyetubuhi wanita yang sama sekali belum tersentuh oleh siapapun. "Apakah sakit?" tanya Harry, jarinya membelai milik Paola dengan lembut. "Apakah Aku menyakitimu?"

Paola menggeleng kecil, memejamkan matanya lelah. Ada senyuman kecil pada bibirnya, "Tidak," ujarnya, Ia bangkit duduk dan menutupi dadanya dengan selimut. "Tapi kata Scarlett dan Sheena akan sakit, ternyata tidak terlalu," ujarnya dengan lugu, Ia menceritakan hal itu seperti seorang anak kecil yang menceritakan harinya di sekolah.

Harry membelai bibir Paola, mengecupnya dengan lembut, Ia membawa tubuh Paola untuk kembali berbaring. "Kau menikmatinya?" tanya Harry dan Paola mengangguk.

"Ya," jawab Paola, Ia menatap mata Harry tepat di maniknya, bibir mereka hampir bersentuhan saat berbicara.

Paola mengaduh dalam hati, Ia harus selalu mengingat jika Harry hanyalah seorang klien baginya. Ini terasa terlalu dalam, Harry yang bertanya tentang seks pertama mereka membuat jantung Paola tidak berhenti berdetak dengan kencang. Seharusnya mereka tidak perlu melakukan ini, tidak perlu sedalam ini, jangan sampai Paola lupa jika mereka hanya sekadar klien dan pemuasnya.

Harry kembali melumat bibir Paola, namun Ia melihat mata sayu Paola yang sudah tampak sangat mengantuk membuat Harry melepaskan lumatannya. Paola membuka matanya, bingung mengapa cumbuan mereka terlepas, "Kenapa?" tanya Paola dengan hati-hati, Ia mendecak didalam hati karena Ia terlihat sangat menginginkan ciuman ini.

"Tidurlah," ujar Harry, menutupi tubuh Paola dengan selimut yang ada diatas kasur mereka lalu Harry ikut berbaring, memunggungi Paola yang sudah sangat mengantuk.

"Good night, Harry," ujar Paola, menarik selimut yang membungkus kedua tubuh mereka sampai keatas dadanya.

"Sudah hampir pagi, Pao," ujar Harry lalu melanjutkan tidurnya, sementara Paola melirik kearah jam dan terperangah melihat jam menunjukan pukul tiga pagi. Astaga, apakah selama itu mereka bercumbu dan bercinta?

-----------

Paola membuka matanya, mengucek matanya yang terasa perih lalu merenggangkan tubuhnya. Ia kembali ingin melanjutkan tidurnya namun melihat kasur disebelahnya kosong membuat Paola membuka matanya lebar, "Harry?" gumamnya, tidak menemukan Harry di kasur yang sama dengannya.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang