[44] Visit

903 100 70
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😗😙😚
Warning!!! 18+++

Paola's POV

Hari ini adalah hari jumat, hari yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pekerja kantor seperti kami, karena hari ini pulang dua jam lebih cepat dan juga besok adalah akhir pekan yang artinya kami akan menikmati libur walau hanya dua hari.

Aku mengetuk pintu Harry saat pekerjaanku sudah selesai di jam setengah satu siang, jam makan siang sudah berakhir bersamaan dengan tugasku, mungkin Aku hanya akan duduk-duduk saja sampai jam pulang tiba.

Aku masuk kedalam ruangan Harry, melihat Harry yang berdiri memunggungiku dan Ia tampak menikmati pemandangan Kota Manchester dari atas, musim gugur telah tiba, pemandangan memang lebih kelabu karena matahari tampak malu-malu menunjukkan dirinya. Inggris berubah warna menjadi oranye di musim ini karena dedaunan sudah gugur bertemu dengan tanah dan akan diinjak-injak oleh pejalan kaki.

Tampaknya pekerjaan pria ini juga sudah selesai, buktinya Ia bisa berdiri-berdiri santai sambil menikmati kekayaan dan pemandangan kota Manchester dari atas sini.

"Mr. Styles, ini laporan pajak kita bulan lalu," ujarku, meletakkannya diatas meja Harry dan Ia berbalik lalu mengangguk.

"Letakkan didalam laci," ujar Harry dan Aku mengangguk paham, meletakkan map tersebut pada laci yang dimaksud oleh Harry.

"Baiklah, permisi, Mr. Styles," ujarku, hendak berbalik namun Aku mendengar suara Bos ku ini memanggil namaku membuatku kembali menoleh padanya. "Ya, ada sesuatu?" tanyaku dan Ia mengangguk, mendekat padaku dan menyeringai kecil.

"Kita belum berciuman hari ini," ujar Harry dan Aku terbelalak kecil, menatap sekeliling dan segera mencium bibirnya, merasakan senyuman Harry dalam ciuman ini membuatku ikut tersenyum kecil.

"Aku terburu-buru tadi pagi," ujarku, mengingat tadi malam Aku tidur di Penthouse nya sedangkan baju-bajuku ada di Apartemen ku.

"Lagi, kau pikir Aku Emily yang dicium sebentar seperti itu," ujar Harry sambil mendengus kesal, membuatku memelototkan mataku mendengar ucapannya.

"Nanti ada orang lihat!"

"Pintu ku di kunci, jangan banyak alasan," ujar Harry, menabrakkan bibirnya pada bibirku membuatku tak dapat menolak, hell yeah, siapa yang dapat menolak ciuman lihai dari pria ini?

Aku terkekeh akan pemikiranku, lantas Harry semakin memperdalam ciuman kami membuatku terbuai, Aku memejamkan mataku dan mencengkram erat dasinya yang dari pagi Aku pasangkan di lehernya. Tubuh Harry mendorong tubuhku hingga pinggul ku menabrak meja dibelakang. "Uh," desisku, tidak membuat ciuman kami terlepas, justru membuat darahku mengalir deras menuju titik-titik sensitif yang ada di tubuh ku.

Mature content.

Harry mengangkat pinggulku, meletakkan tubuhku diatas Meja kerjanya dan menyalip diantara kedua pahaku. Ia lanjut menciumku dengan tangannya yang menahan tengkukku, hingga kurasakan rok ku terangkat naik hingga bokong ku hampir terlihat.

Harry menggeram kecil, Aku hendak merapatkan pahaku karena sensasi menggelikan yang ku terima, Aku mulai basah dan itu tidak nyaman. Aku merengek kecil, meminta Harry untuk keluar dari kedua pahaku namun Ia bahkan tidak mau melepaskan ciuman kami. Tubuhku melentik, hanya dengan sebuah ciuman dan Aku sudah sebasah ini, "H-harry," rengekku, menegakkan dudukku dan hendak merapatkan pahaku.

Harry melepaskan ciuman kami, menunduk melihat pahaku yang sudah menegang tidak nyaman, Ia menyeringai kecil dan menyelipkan tangannya kedalam rok pensil ku, Aku tersentak dan memejamkan mataku merasakan jari jempol nya menyentuh milikku dan memutar dari luar celana dalam milikku. "H-harry," desahku, menutup mulutku dengan telapak tangan, menahan deasahan dan teriakanku atau orang-orang di luar akan mendengarnya. "B-berhenti, o-orang-orang akan mencurigai kita," ujarku, menarik tangannya untuk keluar namun Ia segera menyentak tanganku dan menekan klitoris milikku.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang