[89] Apologize

568 97 69
                                    

Vote sblm membaca, komen pas lg baca yaaa 😘😚😙😗

Paola's POV

Kegiatan di luar ruangan Logistik adalah hal yang paling Aku hindari selama bekerja, karena di luar ruangan ini terdapat beberapa karyawan yang pasti mengikuti gosip buruk tentang diriku. Aku tidak tau dari mana awal mula gosip tersebut berasal, namun semakin hari, semakin banyak orang-orang yang menatap sinis padaku, bahkan Aku tidak mengenal mereka. Jika karyawan satu bagian denganku yaitu karyawan Logistik, mereka lebih bersahabat dan seolah tidak memperdulikan gosip-gosip yang beredar. Pria atau wanita, mereka sama saja, tidak ada yang menatapku sinis dan juga mencemooh ku dari belakang.

Beberapa hari ini Aku selalu datang lebih awal dan pulang lebih lama, untuk menghindari pertemuan dengan banyak karyawan lain, di jam makan siang pun terkadang Aku makan di ruanganku dan Aku membawa bekal. Namun sialnya, hari ini Aku menjadi perwakilan dari bagian logistik untuk memantau kegiatan di gudang kami bersama Moana. Julia dan Jessica pun turut hadir karena mereka adalah perwakilan dari bagian produksi dan beberapa karyawan lainnya serta Harry, ayahnya, dan juga Ash, Asistennya.

Mr. Riese mendekat padaku, Aku tersenyum padanya dan sedikit menunduk, "Menurutmu, apa yang kurang dari gudang ini?" tanya Mr. Riese dan Aku memerhatikan gudang super besar ini.

Aku menoleh padanya, tersenyum kecil, "Menurutku tidak ada, semuanya sudah baik, namun tadi Aku melihat ada beberapa forklift tua yang sudah tidak berfungsi lagi. Dari pada menyempit tempat dan memakan ruang, lebih baik di perbaiki atau jika memang tidak bisa di perbaiki lagi, lebih baik di alihkan ke tempat lain. Kita sepertinya juga membutuhkan forklift lebih banyak lagi, mengingat ekspansi akan di lakukan dalam beberapa minggu, agar produksi berjalan dengan lancar dan semuanya sudah siap terkendali," ujar ku dan Mr. Riese mengangguk, Aku menunjuk pada beberapa truk garpu yang sudah tidak berfungsi lagi.

"Ide bagus. Harry, sini!" Kami menoleh, Mr. Riese memanggil anaknya untuk bergabung bersama kami dan Aku menghela napas, jika tidak demi profesionalisme bekerja, Aku tidak mau berdekatan dengan Harry karena dekat dengannya sama saja memberikan bahan bakar untuk Julia dan Jessica untuk membicarakan ku dan menghasut karyawan lain untuk sinis dan membenci ku.

"Apa, Dad?" tanya Harry, Ia menatapku selama beberapa detik sebelum mengalihkan pandangannya ke arah ayahnya.

"Kita akan memperbaharui gudang ini, bersihkan semua barang yang tidak berfungsi lagi dan ganti dengan yang baru, kita juga membutuhkan alat-alat baru untuk ekspansi. Minyak yang kita hasilkan banyak, maka dari itu semakin banyak pula alat yang dibutuhkan untuk mempercepat dan memperlancar proses produksi minyak," ujar Mr. Riese dan Kami mengangguk.

"Baiklah, akan ku sampaikan pada manajemen transportasi," ujar Harry dan Ia menatap padaku. "Paola, sampaikan pada Moana untuk memperbaharui alat dan barang di gudang ini," ujar Harry dan Aku mengangguk.

"Baiklah, Mr. Styles," ujarku sambil tersenyum kecil padanya.

"Terima kasih, Paola. Kau boleh lanjut berdiskusi bersama teman-temanmu yang lain," ujar Mr. Riese dan Aku mengangguk, Aku beralih pada Moana untuk mendiskusikan kisaraan biaya yang akan kami keluarkan, segala macam proposal dan hal lainnya yang kami butuhkan.

Aku dan Moana berjalan ke pojok lain yang ada di gudang ini, melihat beberapa karyawan dibagian lapangan bekerja dan tiba-tiba Aku merasakan usapan pada lenganku. "Sabar, Paola. Jangan dengarkan gunjingan dari Julia dan Jessica, mereka hanya iri Kau bisa mendapatkan perhatian lebih dari Mr. Riese karena saran-saran dan ide mu untuk perusahaan ini. Mereka tidak perlu menyukaimu, yang penting Mr. Riese dan Mr. Styles suka dengan pekerjaan mu dan kau akan baik-baik saja," ujar Moana dan Aku tersenyum kecil.

Amour [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang