19 || Cindy X Vana

8.8K 777 10
                                    

Happy reading~

"Lioonnn besok ajarin naik motor dong," rengek Vana.

Sejak tadi Vana tak henti-hentinnya merengek minta di ajari menaiki motor.

"Sayang iya nanti, kalo lo udah tinggi," Arion mengelus rambut Vana dengan lembut.

Saat ini kedua nya tengah berada di kantin sekolah, bahkan mereka tak sendirian di meja mereka ada inti HADES dan ke dua sahabat Vana.

Banyak pula siswi perempuan yang iri dengan posisi Vana.

Dan ada juga yang menghujat nya terang-terangan tentu saja Arion sangat marah saat gadis nya di hina apalagi di depan nya.

Namun Vana menahan Arion agar tak terbawa emosi, Vana sedang tidak ingin makan, ia hanya makan coklat kinderjoy tiga buah.-hanya!? Eh jubaedah tiga butir kinderjoy bisa di tukerin tiga kilo beras anjir.

Arion sudah melarang Vana untuk tidak memakan coklat terlalu banyak. Namun yang nama nya Vana tentu saja tak akan menurut begitu saja, menurutnya Larangan adalah perintah.

Cindy dan Aurel berjalan menuju meja Vana, entah ingin apa Vana tak tau, yang jelas di sini Cindy memasang tampang sok suci nya dan berlagak seperti cewek polos yang tak tau apa-apa.

Eleh! Padahal dia kan udah di coblos, apalagi pernah main di kamar mandi cowok. Melarat banget sampe gak mampu nyewa hotel.bhakss!!

"Haii Dewa," sapa Aurel lalu ia duduk di bangku dekat Dewa. Sedangkan Cindy ia duduk di sebelah kanan Arion.

Jadi sekarang posisi nya Arion di apit Vana dan Cindy.

"Arion makasih ya udah nolongin gue, gue gak tau lagi kalo lo gak dateng buat nolongin gue," ucap Cindy dengan raut muka sedih yang di buat-buat.

Vana yang melihat itu memicingkan mata nya jijik, "heh maimunah! Muka lo udah jelek kaga usah di jelek-jelekin lagi, gedeg gue liat nya," sarkas Vana pada Cindy.

Cindy yang mendengar itu berusaha meredam emosi nya.

Sementara Bambam dan Juna sudah terbahak mendengar ucapan Vana yang tanpa filter itu.

"Hahahaha lontong belakangan ini murah banget ya," celetuk Olla.

"Iya njir sangking murah nya sampe obralan harganya," imbuh Gissel.

Sip ke bar-baran Vana dan para sahabat nya akan di mulai.

Arion diam membiarkan gadisnya berbicara apapun tentang Cindy karena semua yang di ucapkan Vana dan sahabat nya itu fakta.

"Gaya lo, tingkah lo, muka lo, kam-se-upay!" Vana bersenandung bertujuan menyindir Cindy.

Cindy sudah habis kesabaran nya. "lo ada masalah apa sih sama gue Van?" Cindy mulai buka suara.

"Nah gitu dong emosi, bego nya kan jadi kelihatan," Vana menaik turunkan alisnya.

Semua inti HADES terpukau dengan ke bar-baran Vana. Sedangkan Olla dan Gissel sudah biasa dengan hak tersebut.

"Lo napas depan gue aja salah, apa lagi lo masih bernyawa," ujar Vana di akhiri smirk.

"Adek kelas sekarang banyak yang kurang ajar ya?" monolog Cindy menyindir Vana dan dua sahabat nya.

"Sekarang banyak ya kakel yang nge LonT, jadi LonT nya di area sekolah pula," Vana dengan santai berbicara seperti tak ada beban.

Deg!

Jantung Cindy berdetak dua kali lebih cepat, dia takut kelakuan asli nya terbongkar. Karena dia sudah susah payah membangun citra seorang Cindy yang alim dan lemah lembut.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang