Happy reading~
"Kalo makan pelan-pelan," peringat Arion.
Vana hanya mengangguk singkat, pasalnya ia sudah sangat tak sabar untuk menyantap seblak jeletet yang level pedas nya normal-bagi Vana.
Karena terlalu semangat Vana lupa untuk menaikkan lengan hoodie nya, Arion yang melihat itu tak tinggal diam ia segera menailkan lengan hoodie Vana agar tak terkena kuah seblak nantinya.
Vana tersenyum manis,"makasii."
Arion mengangguk.
Arion disini tak ikut makan karena ia tak suka makanan yang terlalu pedas.
"Minum," pinta Vana pada Arion.
Arion memberikan segelas oreo milkshake pada Vana.
Vana menyedot minumannya menggunakan sedotan tentunya.
"Hmm enak bangett."
Arion dari tadi hanya sibuk melihat Vana makan, karena hanya dengan melihat gadisnya ini makan dengan lahap ia ikut kenyang.
"Nanti beli corn dog ya?"
"Iya, itu habisin dulu," Arion menghapus noda yang menempel pada sudut bibir Vana.
"Gimana perutnya masih nyeri?" tanya Arion seraya mengelus kepala Vana.
Vana menoleh pada Arion,"enggak kok."
...
Sekarang Atalla dan Lino sudah sampai di bazar, mereka berjalan menuju abang penjual balon, karena dari tadi Lino sudah merengek ingin dibelikan balon.
Lino menarik-narik ujung jaket yang Atalla gunakan, Lino meronta ingin di gendong agar bisa memilih balon dengan lebih mudah.
Atalla yang paham pun segera mengangkat tubuh mungil Lino ke gendongannya,"mau yang mana?" tanya Atalla.
"Umm...yang gambar Nemo!" jawab Lino dengan nada gembira.
"Yang bulet?" tanya Atalla lagi.
Lino mengangguk,"yang bulet di dalem nya ada beby nya."
"Bang mau yang bulet gambar Nemo" kata Atalla pada Abang penjual balon tersebut.
Si Abang langsung mengabulkan balik yang di minta Atalla,"ini mas, 15 ribu."
Atalla mengeluarkan uang berwarna biru lalu ia berikan pada si abang,"kembalian nya buat abang aja."
"Makasih mas."
Atalla hanya mengangguk singkat.
Atalla memberikan balon tersebut pada Lino, dengan senyuman yang tak kunjung pudar Lino memegang tali balon itu dengan perasaan gembira.
Bahagia itu sederhana :)
"Lino mau permen kapas," pinta Lino pada Atalla.
"Yang lain, kamu nanti sakit gigi."
"Corn dog boleh?" tanya Lino.
Atalla mengangguk,"boleh."
Mereka berdua kearah stand corn dog dan ternyata di sana sudah ada Vana dan juga Arion yang sedang mengantri.
"Bang Rio!" teriak Lino.
Merasa di panggil Arion pun menoleh pada sumber suara, ternyata yang memanggil dirinya adalah Lino.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]
Teen Fiction[⚠️𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀⚠️] [⚠️𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁⚠️ !!-𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐓𝐄𝐊𝐀-𝐓𝐄𝐊𝐈 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑𝐈-!! --- Kisah ini menceritakan seorang gadis pecinta kinderjoy, d...