Happy reading~
"Buset si boss maen nyosor aja"Juna berbicara bisik-bisik dengan Bambam.
"Iya njirr kaga tau tempat" Juna dan Bambam sekarang sudah seperti ibu-ibu komplek tukang gosip.
"Astaga!? Kak Rio!! Kenapa makan bibir nya kak cantik itu!!?" teriak Caca.
Arion memebrikan kecupan singkat sebagai penutupan lalu ia segera memakan kue yang masih di pegang Vana.
"Manis, gue suka," bisik nya dengan nada nakal.
Vana memukul keras dada bidang Arion, "ish! Mesum banget!"
Arion hanya terkekeh.
Bambam masih menutup mata suci Caca agar adik nya ini terselamatkan.
"Astaga boss mata adek gue udah gak polos lagi," keluh Juna.
Arion hanya memutar bola mata jengah.
Setelah selesai potong kue sekarang semuanya sedang bersantai di ruang keluarga, sembari membatu Vana membuka kado ulang tahun nya.
Hadiah yang Vana terima dari pada fans nya sangatlah banyak, hampir setinggi pintu utama rumah Vana.
Vana juga mendapat banyak kartu ucapan dan surat, biasanya setiap Vana mendapatkan surat ia akan menempel surat tersebut di tembok khusus yang sudah ia siapkan di kamarnya.
Karena Vana tangannya gak bisa diem jadi mama dan papa Vana menyiapkan tembok khusus untuk Vana, agar Vana bebas menyambar di tembok tersebut.
Kebiasaan buruk Vana adalah ia suka sekali mencoret-coret tembok, bahkan bangku sekolah saja ia coret-coret.
Vana saat bosan ia suka sekali membuat soal matematika lalu soal tersebut Vana cari jawaban nya sendiri, nah Vana nulis soalnya bukan di buku melainkan di tembok, jadi tembok khusus yang ada di kamar Vana itu penuh sama soal matematika dan doodle art gitu.
Jadi tembok Vana itu sering sekali digunakan back ground saat sedang berfoto oleh kedua sahabat nya itu.
Vana masih terus melakukan kebiasaan nya itu, bahkan di tembok belakang sekolah ia juga sudah menggambar dengan gambaran abstrak tapi keren.
Setiap ada guru yang memarahinya ia selalu melawan ya karena apa yang Vana lakukan ini adalah maha karya, Tak semua orang bisa melakukannya.
Iren juga sangat setuju, waktu lalu ia dipanggil ke sekolahan karena Vana mencoret-coret dinding sekolah dengan spidol warna-warni. Namun Iren tak marah karena ia merasa perbuatan adiknya ini bukanlah suatu kejahatan melainkan sebuah karya.
Vana merubah dinding sekolah yang awalnya melempem berubah menjadi lebih hidup dan tentunya keren.
Oma Vana juga tak mempermasalahkan hal itu karena semasa muda ia juga seperti Vana. Oh ya! Jangan lupa bahwa semasa muda Oma adalah anggota geng motor jadi jangan kaget kalo ke bar-baran nya menurun hingga anak cucu atau bahkan sampe cicit.
Oma Sandra dan Opa Jovan adalah anggota geng motor semasa muda jadi mereka tak pernah melarang anak dan cucu mereka untuk menjadi geng motor, karena menurut mereka berdua menjadi anggota geng motor itu bukan sebuah kejahatan.
Setiap orang punya cara masing-masing untuk menikmati masa muda mereka, Jovan dan Sandra memang suka balapan dan sering sekali melakukan kenakalan lainya, tapi mereka tak pernah lupa bagaimana cara menghargai, sopan santun, terhadap orang yang lebih tua.
Tergantung kalo orang tua tadi yang kurang ajar, kita juga harus kasih paham dengan cara menghadiahi bogeman gratis, seperti kasusnya Vana dan juga Zen, Oma tak marah pada Vana ia malah mendukung Vana karena yang Vana lakukan itu benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]
Teen Fiction[⚠️𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀⚠️] [⚠️𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁⚠️ !!-𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐂𝐄𝐑𝐈𝐓𝐀 𝐈𝐍𝐈 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐍𝐃𝐔𝐍𝐆 𝐓𝐄𝐊𝐀-𝐓𝐄𝐊𝐈 𝐃𝐀𝐍 𝐌𝐈𝐒𝐓𝐄𝐑𝐈-!! --- Kisah ini menceritakan seorang gadis pecinta kinderjoy, d...