30 || Menjauh

8.5K 740 60
                                    

Happy reading~

Vana dan ketiga sahabat nya berjalan menuju rooftop karena Vana dari tadi mencari Arion tapi tetap saja tak ketemu.

Akhirnya ia memutuskan untuk menuju rooftop, di perjalanan Vana tak henti-henti nya menyumpah serapahi Arion.

Vana menaiki tangga rooftop seraya mengentak-hentakan kakinya, "anjg! Untung sayang! Gatau capek apa!?"

Olla dan Gissel yang mendengar hal itu hanya bisa diam, ya karena memang mereka sangat lelah. Gimana enggak!? Orang udah keliling sekolah nyari Arion and the gang tetep aja gak ketemu!

Brak!

Vana mengentak keras pintu rooftop.

Para anggota HADES sangat kaget dengan gebrakan pintu barusan.

"Arion mana!?" tanya Vana pada teman-teman Arion dengan nada marah.

Mereka menggeleng bersamaan.

"Bangsat emang!"

Vana langsung keluar dan kembali menuruni tangga dengan emosi yang masih di ujung ubun-ubun.

Gissel dan Olla sama emosi nya mereka melirik sinis para anggota HADES.

Di sisi lain Arion sedang menemani Amanda di perpustakaan, karena dari tadi Arion terus saja di ganggu oleh wewegombel satu ini.

Kata Amanda setelah di temani ke perpustakaan ia tak akan menganggu Arion lagi.

Sebenarnya Arion tak sudi menemani wewegombel ini, tapi jika bukan paksaan dari kepala sekolah ia tak akan berangkat.

Jadi kepala sekolah nya ini sangat berteman baik dengan orang tua Amanda, jadi Pak Zan-kepala sekolah SMA Harapan sudah menganggap Amanda seperti anaknya sendiri.

"masih lama?" tanya Arion dengan nada bosan.

Amanda menoleh pada Arion, "sebentar, ini juga masih milih." jawab Amanda.

Amanda memiliki ide bagus, ia akan berpura-pura kesulitan mengambil buku yang rak nya terlalu tinggi, lalu ia akan meminta tolong ke Arion agar membantu nya mengambil buku tersebut.

Yaps mencari buku di perpus itu hanya rencana semata agar bisa berduaan dengan Arion.
Lalu untuk Zavana—Amanda sudah tau namun ia tak perduli dengan fakta tersebut.

Ia tak perduli jika Arion sudah mempunyai pacar, yang penting baginya hanya satu yaitu memiliki Arion.

Amanda berjinjit seolah kesulitan mengambil buku, "Rio tolong ambilin dong," pinta Amanda dengan nada manja.

Arion berdecak sebal, "ck! Nyusahin mulu!"

Arion berdiri tepat di belakang Amanda tentu saja untuk mengambilkan buku yang wewegombel ini maksut.

Jadi posisinya Amanda berada di depan rak buku dan tepat di belakang nya ada Arion.

Saat Arion masih sibuk mencari buku yang Amanda maksut, Amanda membalik tubuhnya lalu dengan lancang nya ia meraih tengkuk Arion dan langsung saja mencium bibir tebal nan seksi milik Arion.

Amanda mulai melumat bibi Arion, lalu dengan sekali hempasan Arion langsung menjauhkan Amanda dari badan nya.

Namun sebelum Arion menghempas tubuh Amanda, Vana lebih dulu melihat mereka berciuman.

Sebagai pacar Arion, Vana berhak marah.

Vana bersembunyi di balik bilik buku dan menutup mulut nya, namun air mata tak henti-henti nya menetes.

Vana menangis seraya menutup mulut nya agar suara tangisan nya tak terdengar, karena perpus lumayan sepi jadi tak terlalu banyak orang yang ada di dalam nya.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang