63 || Misteri Kematian Farel

5.7K 675 81
                                    

|Happy reading|

Setelah Vana di pijat oleh Mbah Oke entah mengapa kaki nya masih terasa linu bahkan kebiruan yang ada di kaki nya semakin banyak.

"Astaga Mbak Oke tukang pijit gadungan ya!?" tuduh Arion dengan tak ada santai-santai nya.

"Enak aja! Saya ini tukang urut yang udah sarjana!" bantah Mbah Oke tak terima di katai tukang pijit gadungan.

"Emang Mbah lulus sarjana apa?" tanya Vana.

"Sarjana hukum."

"Kenapa bisa nyasar jadi tukang pijit sekarang?" tanya Arion tak habis pikir dengan tukang pijit yang lawak seperti Mbah Oke ini.

"Yakan saya bosen debat mulu, mangkanya sekarang nyiksa orang aja," ujar Mbah Oke.

"Jadi Vana dari tadi Mbah siksa!?" tanya Arion ngegas.

"Nyiksa nya Mbah beda.kalo Mbah yang nyiksa nanti jadinya sembuh," jawab Mbah Oke.

"Udah deh terserah, suka-suka orang tua aja," Arion sudah pasrah ia tak sanggup jika harus menanggapi Mbah cerewet satu ini.

"Yaudah karena tugas Mbah selesai sekarang Mbah Oke pamit undur diri," Mbah Oke membungkuk layaknya seorang pelayan kerajaan yang sedang berhadapan dengan raja nya.

Mbah Oke pun keluar dari kamar Arion.

Arion menaiki ranjang nya, ia melihat kondisi kaki Vana.

"Sayang ini sakit banget ya?" tanya Arion khawatir.

Vana menggeleng,"enggak kok udah mendingan."

"Lo mau makan apa?" tanya Arion.

"Mau kebab komplit boleh?"

Arion mengangguk,"apasih yang enggak buat lo."

Cup.

Arion mengecup kening Vana sebentar lalu ia segera memesan kebab tersebut melalui goput.

"Mau kemana?" tanya Vana saat melihat Arion hendak bangkit dari duduk nya.

"Mau ngegame bentar, mau ikut?"

Vana mengangguk," mau."

Arion menggendong Vana lalu ia membawa Van ke arah kursi gaming nya.

Arion mendudukkan bokongnya di kursi gaming berwarna hitam putih ini.

Vana duduk di pangkuan Arion, sedangkan Arion sudah mulai login.

"Lion kamu kok gak pake baju sih?" tanya Vana.

"Kelamaan sayang. Emang kenapa kalo gue gak pake baju hmm?" tanya Arion.

"Perut kamu keras banget," karena Vana di pangku menghadap Arion jadi ia bisa merasakan dengan jelas betapa kerasnya perut Arion.

"Yaudah pake in aja baju nya," pinta Arion dengan nenteng.

"Aku ambilin dulu ya?" tanya Vana.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang