53 || Kehilangan

7K 755 196
                                    

Kajja vote dulu!

Udah?

Oke lanjot!

Happy reading~

Bugh!

Vana menonjok keras rahang Andino, hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah. Tentu saja Andino kaget ia tak menyangka jika pukulan Vana sesakit ini.

Definisi sakit yang benar-benar berdarah.

Para inti HADES yang lainnya hanya bisa menelan ludah dengan susah paya.

"Gue mending ngepel lapangan aja njirr," gumam Juna merinding.

"Udah gak bisa dituker." ujar Vana yang mendengar gumaman Juna.

Vana selesai melakukan pekerjaannya dan segera meninggal kan lapangan, para inti HADES sudah babak belur karena ulah Vana.

"Anjir ngilu banget yak," keluh Juna.

"Bacot." maki Andino lalu ia segera menuju kantin tentunya untuk jajan.

Semua inti HADES mengekori Andino.

Setibanya di kantin mereka langsung memean makanan karena tadi pagi mereka tak sempat sarapan.

"Mang! Mau bakso dua porsi ya!" teriak Dewa.

"Siap!" sahut Mang Asep si penjual bakso.

"Sekalian kopi ya Mang!" teriak Leo.

Mang Asep mengacungkan jari jempol nya.

"Jadi Arion gimana?" tanya Leo pada Andino.

"Belum ada kemajuan."

"Kayaknya ini ada sangkut pautnya sama kasusnya si Zano deh," tebak Bambam.

"Gue yakin ini ulah nya Mark," ujar Andino dengan sangat yakin.

"Dan kita bakalan bales itu semua setelah Arion pilih." desis Andino.

Pesanan yang mereka pesan telah datang, dan mereka mulai makan.

"Hey!" sapa Olla pada inti HADES.

"eh? beby," sapa Bambam lalu ia mempersilahkan Olla duduk di sampingnya.

"Sini," Leo menyuruh Gissel duduk di sampingnya.

Gissel menurut ia pun duduk di samping Leo.

"Eh iya Vana kemana?" tanya Olla pada inti HADES.

"Kita gak tau" jawab Dewa.

Benar toh, ia memang tak tau Vana ada di mana.

"Eh kalian tau gak jidat Vana luka gitu dan lukanya lumayan parah, Vana bilangnya kepentok ujung meja. Ihh ngeri bangett kalo liat," Olla bercerita pada para inti HADES.

Jadi Olla dan Gissel belum tau yang sesungguhnya, Vana memang tak mau memberi tau Olla karena ia tak mau merusak hubungan Olla dan Bambam.

Jika Vana berbicara jujur pada Olla, pasti Olla akan membenci Bambam karena tega berbuat kasar pada sahabatnya.

Maka dari itu Vana memutuskan untuk berbohong bahwa luka tersebut ia dapat karena kebentur ujung meja, dan beruntung nya Olla percaya.

"Kepentok?" tanya Dewa memastikan.

Olla mengangguk.

"Dengerin Bam. Dia rela bohong biar hubungan lo sama Olla baik-baik aja." gumam Dewa yang masih kesal pada Bambam.

"HM? Kak Dewa ngomong apa?" tanya Olla saat mendengar gumaman Dewa yang tak jelas.

Dewa menggeleng,"buruan pesen makan, keburu rame."

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang