43 || Chika Dan Kebohongannya

8.1K 825 82
                                    

Happy reading~

Saat ini di kelas Olla sedang merengek minta di antar kamar mandi. Jadi setiap Olla ketakutan pasti ia akan sering bolak-balik kamar mandi untuk pipis.

Sedangkan Gissel dan Vana bingung karena kondisi di luar juga sangat parah, tapi mereka juga takut kalo Olla ngompol di kelas, kan gak lucu kalo besok nama and photo Olla terpampang di sosial media sekolah dengan caption 'anak 10 Olla ngompol di kelas'.

Akhirnya Vana dan Gissel mengalah mereka pun memutuskan untuk mengantarkan Olla ke kamar mandi.

Ketiga gadis itu berjalan mengendap-endap mereka juga waspada jika ada anak yang tiba-tiba menyerang.

Vana berjalan seraya membawa kedua anaknya yang sudah dijaga dengan sepenuh hati apalagi jika bukan kinderjoy.

"Eh kita kek di film zombie njirr" bisik Olla pada kedua sahabat nya.

Gissel hanya memutar bola mata jengah "eh nak ngen buruan deh jalan nya!"

"Tau lo tu ngerepotin aja" ketus Vana.

Olla menggerutu sebal "kan kita chinggu!"

"Anjir bacot! Buruan jalan!" sebal Vana.

Mereka bertiga berjalan menuju kamar mandi namun saat sudah dekat dengan kamar mandi wanita, tiba-tiba ada segerombolan pria yang mengahdang jalan mereka.

"Stt cewek" goda salah satu pria yang bertubuh tinggi.

"Permisi, mau lewat" ucap Gissel sopan.

"Kemana neng" pria tersebut masih tak mau menyingkir dari jalan.

"Minggir" ucap Vana dengan nada dingin.

"Lo yang mana Dit?" tanya salah satu pria tersebut.

"Emm, ini" pria yang bernama Adit itu menujuk Vana dengan jari telunjuknya.

"Oke."

Pria yang bernama Reza tersebut tiba-tiba menyeret Vana dengan sangat kasar karena sangking kasarnya para anak-anak Vana ikutan jatuh alias dua kinderjoy Vana terjatuh dan gepeng jadinya karena kena gencet sama si Adit.

"Vana!!" teriak Gissel panik.

"Olla lu buruan ke kamar mandi sendiri ya" ucapan Gissel dibalas anggukan oleh Olla.

Gissel mengejar Vana.

Wajah Vana memerah karena marah ia paling tak suka jika kinderjoy nya di sentuh orang lain, apalagi di gencet uhh makin murka Vana.

Vana menghempas kasar tangan pria yang menyeretnya itu "bangsat!"

Vana mengikat cempol rambutnya lalu ia melepas satu persatu kancing bajunya, karena Vana tak mau bajunya lecek alhasil ia melepas baju tersebut lalu ia berikan pada Gissel.

Jadi sekarang Vana hanya menggunakan crop top warna putih dengan bawahan rok sekolah serasa lutut.

Gissel yang sudah paham apa yang akan di lakukan okeh Vana pun ia mundur karena tak mau kena pukul.

"Yok! Kroyok aja gue! Gue gaada waktu buat by one!" ucap Vana dengan lantang.

Ketiga pria tersebut menatap Vana dengan tatapan remeh.

"Sayang mending diem, jan banyak bacot!" bentak Adit.

Bugh!

Vana menonjok keras hidung adit hingga mengeluarkan darah segar dari bubah hidung.

"Banyak bacot! Mau lo gue bantai!?" Vana lalu segera menendang perut Adit hingga Adit memuntahkan darah.

Kedua pria yang masih kaget tersebut hanya bisa bergidik ngeri"maju lo!" teriak Vana.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang