EXTRACHAP || 02

9.6K 787 86
                                    

Arion menggila

• • •

HAPPY READING

Sekarang Arion dan Vana sudah sampai di rumah yang mulai saat ini akan mereka tempati, rumah yang akan mereka tempati ini lumayan besar-etss bukan lumayan tapi emang besar.

Sebenarnya Vana menolak untuk tinggal di rumah ini, namun Arion kembali membujuk Vana agar mau menempati rumah tersebut.

"Mau langsung jalan apa istirahat dulu hmm?" tanya Arion seraya mengelus pipi istrinya.

"Mau jalan aja, biar capek nya totalitas," jawab Vana.

"Yaudah sana ganti baju dulu."

Vana mengangguk lalu gadis ini segera memasuki walk in closet nya.

Sedangkan Arion menelpon salah satu sopir nya agar segera menyiapkan si jago-siapa lagi jika bukan motor kesayangan nya.

Setelah menunggu lima menit akhirnya Vana kembali dengan penampilan yang lebih fresh.

Vana memakai kaos oversize berwarna putih lalu dipadukan dengan legging hitam dan sandal selop Gucci.

"Naik motor kan?" tanya Vana.

"He'em."

Di sepanjang perjalanan Vana tak mau melepaskan tangan nya dari pinggang Arion.

Dan Arion juga tak keberatan dengan hal tersebut.

"Mau kemana ini?" tanya Arion dengan pandangan yang masih fokus ke arah jalan.

"Ke pasar malem boleh?" tanya Vana sedikit was-was.

"Siap boss," jawab Arion.

Vana berdecak sebal,"ish! Kok boss sih!? aku kan sekarang istri kamu!"

"Iya istri iya."

Setelah sampai di pasar malam kedua pasutri ini segera mencari makanan yang sekiranya menarik dan dari tadi Vana hanya fokus kepada penjual poster exo dan nct.

"Lionn mau itu boleh?" tanya Vana seraya menarik-narik ujung jaket suaminya itu.

Arion mengikuti arah pandangan mata Vana, dan nentra nya jatuh kepada penjual poster kpop.

"Kan kemarin udah gue beliin Anaa."

Vana mengerucutkan bibir nya,"boleh ya? Pliss ya? ya? ya?"

Arion menggeleng tegas,"nanti gue beliin yang official langsung dari korea," ucap nya.

Mata Vana langsung berbinar,"uwah! Really? "

"Sure beby."

Vana memeluk lengan Arion sembari berjalan,"aaa sayang banget sama kamu."

Arion terkekeh ia masih tak menyangka bahwa sikap Vana masih saja tetap seperti anak kecil.

Arion mengajak Vana makan ayam bakar, keduanya kini sudah duduk manis di kursi yang letaknya tak tahu dari grobak abang penjual ayam bakar nya.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang