28 || Kecemplung Got

8.6K 685 52
                                    

Happy reading~

Setelah selesai mengganti pakaian Vana segera menuju keluar dari kamar mandi.

Ceklek...

Pintu kamar mandi terbuka, di sana menampakkan Vana yang sudah lebih tapi dari sebelumnya.

Atasan kaos oversize putih dengan bawahan legging hitam, lalu Vana menggunakan sandal selop bermerek Gucci yang memiliki harga selangait itu.

"Mau kinderjoy," pinta Vana pada Arion.

"Tapi sarapan dulu," balas Arion.

Vana mengangguk.

Lalu kedua nya turun untuk menuju meja makan, karena tadi Arion sudah memesan makanan lewat online, dan kebetulan makanan nya sudah di tata rapi di atas meja makan oleh pembantu rumah Vana.

Vana mendudukkan bokong nya kursi meja makan tentu nya di samping kursi Arion.

"Assalamualaikum!! Paket!!" teriak Gissel.

"Wa'alaikumsalam." jawab mereka.

"Uwaa Vana!!" pekik kedua sahabat Vana.

Mereka bertiga berpelukan layaknya kembaran yang terpisah bertahun-tahun.

Inti HADES yang melihat itu pun ikut tersenyum, karena mereka tau sendiri waktu Vana di culik ke dua sahabatnya ini menangis tak henti-henti.

Mereka bertiga mengurai pelukan, "Vana lo gak papa kan?" tanya Olla khawatir.

Vana mengangguk. "iya dong!" jawabnya sombong.

Padahal luka lebam yang ada di tubuh nya masih sakit, namun rasa sakitnya akan lebih terasa saat Vana diam saja, namun jika Vana banyak bergerak dan banyak melakukan kegiatan rasa sakitnya bisa mereda.

"Yuk makan!" ajak Vana.

Mereka pun mulai makan bersama, banyak sekali yang di pesan Arion. Tapi kebanyakan menu nya adalah spageti, pizza, roti kering, dan sup jamur.

"Van di deket taman komplek ada yang jual pempek dong! Yang biasa kita beli itu lo!" ucap Gissel heboh.

mata Vana melotot kaget, "demi!? Nanti beli yok!"

Olla dan Gissel mengangguk antusias.

"Aaaa." Arion menyuapkan spageti ke mulut Vana.

Vana menerima dengan senang hati, "nwanti Anwa mwau kwe twaman dwulu ywa?" tanya Vana dengan mulut penuh makanan.

"Abisin dulu yang di mulut," titah Arion.

Vana mengangguk patuh.

"Eh iya kayanya Amanda balik ke Indo," ucap Dewa.

Pada inti HADES melotot kaget. "gilak!? Bukannya dulu dia udah pernah bilang kali gak bakalan ganggu kita lagi!?" emosi Bambam sudah di ujung tanduk saat mendengar nama Amanda.

"Kalo dia kesini cuma buat cari muka sama Rio mending gak usah di tanggepin," sahut Andino.

"Sumpah Din baru kali ini gue denger lo ngomong sepanjang ini," Leo bertepuk-tangan bangga.

Andino hanya memutar bola mata jengah.

"Kalo lo gimana Yo?" tanya Dewa pada Arion.

Arion mengangkat bahu acuh lalu ia kembali menyuapi gadisnya itu.

"Gue takut Vana yang kena imbas disini," bisik Juna pada Bambam.

Bambam mengangguk setuju dengan ucapan Juna barusan, "gue gak bakal biarin kejadian tahun lalu terulang lagi," gumam Bambam.

𝐀𝐑𝐈𝐎𝐍 [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang